19. Malam Keakraban

81 8 0
                                    

Malam pensi penutupan ospek di mulai. Soal Panji? Alea melarangnya untuk datang ke kost karena dia sibuk menyiapkan acara malam Keakraban.

Seperti saat ini dia sibuk mengabadikan moment dimana Apsari sedang menyumbangkan sebuah lagu dengan Suaranya merdunya.

Sejauh ini acara Malam keakraban berjalan lancar hingga pembacaan surat dari peserta ospek. Surat pertama yang terpilih ditujukan untuk Fiqri.

Dan saat ini sedang di bacakan oleh Dika, yang menulis surat tersebut di depan Fiqri langsung. Isinya ungkapan kekesalan Dika selama ospek dan juga terimakasih.

Surat terpilih kedua ditujukan kepada Kirana, isinya mendekati sama dengan yang ditulis Dika. Dan juga rasa kagum pada Kirana, yang menjadi sosok wanita yang tegas selama berjalannya kegiatan ospek.

Kirana yang berdiri di sampingnya hanya tersenyum mendengarnya.

Tiba surat terpilih ke tiga, Terdengar Marta memanggil nama Alea. Alea membulatkan matanya tidak percaya jika ada yang menulis surat untuknya.

"Waaaw. Surat ketiga untuk Kak Alea. Si malaikat saat ospek. Hehehe. Kepada Kak Alea silahkan ke panggung." Ucap Yanuar

Mendengar namanya di panggil, Alea kaget. Dengan gugup dia menaiki panggung yang tersedia. Namun sebisa mungkin tetap terlihat tenang.

Disana sudah ada Yanuar, Marta dan Seorang pria.

"Mau dibacakan sekarang apa nanti, dek Wira?" goda Yanuar.

Rupanya pria yang menulis surat untuknya bernama Wira.

"Kalo nanti di depan orang tua Kak Alea aja bisa?" Ucap pria tersebut.

Alea membelalakkan matanya mendengar apa yang diucapkan Wira.

"Cie. Cie... Cie...." sorak penonton di bawah panggung

"Suiit. Suiit"

"Waaaah kayaknya suka ama Kak Alea nih, dek Wira." Canda Marta, sambil memanggil pria tersebut.

"Awas pacarnya Kak Aleanya marah lho." Kata Yanuar.

"Kalo ada pacarnya Kak Alea, gue minta maaf udah jatuh cinta ama dia." Ucap Wira menjeda perkataannya.

"Tapi boong." Lanjut Wira.

"Kak Alea punya pacar?" tanya Wira lagi.

"Punya." Jawab Alea.

Sedangkan Yanuar dan Marta membulatkan matanya, kaget mendengar Alea sudah punya pacar. Pasalnya dia tidak pernah terlihat dengan pria manapun.

"Ada disini Kak, pacarnya?" tanya Wira lagi.

"Kurang tau." Jawab Alea. Alea memang belum bertemu dengan Panji seharian ini.

Virzu tak berkedip melihat Alea malam ini. Di matanya Alea begitu cantik. Tangannya sibuk mengabadikan kecantikan Alea.

"Ya sudah silahkan di baca suratnya..." suruh Marta.

"Untuk Kak Alea...

Pertama bertemu,
aku kagum kecantikanmu
Wajahmu yang indah
Mata yang teduh
Dan bibirmu yang mungil
Membuatku tertarik dengan
pesona indahmu

Bertemu dengan mu lagi,
Jantungku berdebar
Hatiku senang
Dan aku mencintaimu

Engkau memang cintaku
Engkau selalu milikku
Mimpi ini selalu mengikutiku
Membuatku untuk setia menunggumu
Bahwa waktu kita nanti
Kita akan selalu bersama
Untuk satu kata yang terindah
Yaitu "kekasih dalam cinta berdua"

Dari Wirahadi Kusuma."

Cieeeee cieeeeee sorak penonton.

Alea terpaku mendengar isi puisi untuknya. Dan seketika ia terkejut melihat Panji yang tepat berada di pinggir panggung dengan posisi bersandar di tembok sambil melipat tangannya di dada.

Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang