34. 💔

229 17 0
                                    

Alea datang...

Sapa yang gak sabar nih...

Maaf kalo banyak Typo.

Happy reading❤❤✌✌😘

***

"Kakak juga gak bisa terima kekurangan kamu."

Alea tersenyum miris saat mendengar apa yang Panji ucapkan.

"Kakak lupa ama janji kakak? Dulu kakak lho yang bilang akan terima semua kekuranganku? Trus ini apa kak?" Sinis Alea.

"Maafin aku Al. Kakak-."

"Bulshit kak!!!!!" Potong Alea

"Kamu boleh caci maki kakak, kamu boleh hina-"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu boleh caci maki kakak, kamu boleh hina-"

"Lalu apa untungnya buatku?"

"Kamu bisa meluapkan semuanya-"

"Percuma. Pulanglah. Kehadiran Kakak hanya membuatku tambah sakit. Semuanya udah berakhir. Done for me." ucap Alea dengan suara bergetar. Dia berusaha tetap tenang, meskipun hatinya sakit.

"Maafin kakak..."

Kini Mata Alea berkaca-kaca saat mendengar Panji minta maaf. Melihat hal itu membuat panji mengulurkan tangannya tapi Alea memundurkan tubuhnya.

"Kakak jijik kan karena aku anak haram, anak hasil perkosaan? Makanya kakak gak bisa nerima kekuranganku." Panji menunduk, hak itu semakin menegaskan jika Panji menjauhinya karena hal itu.

"Udah aku duga. Sejak kakak tau hal itu kakak jadi dingin ama aku." Suara Alea semakin bergetar.

"Maafin kakak..."

"Kakak gak salah kok... Sama sekali gak salah." Ucap Alea tetap tenang dan senyum pedihnya.

"Aku aja yang salah karena hadir di kehidupan kakak. Terimakasih sudah mengisi hari hariku selama ini. Terima kasih untuk luka yang Kakak berikan. Dan semoga kakak bahagia dengan cewek itu." Lirih Alea.

"Cewek-"

"Gak usah bohong lagi!!!. Aku liat dengan mataku sendiri kakak ama dia." Bentak Alea memotong perkataan Panji.

Dan sedetik kemudian pertahanan Alea runtuh, ia sudah tidak bisa menahan air matanya. Untuk pertama kalinya dia menangis di depan Panji.

Melihat hal itu hati Panji berdenyut sakit. Ia telah salah mengambil keputusan. Meninggalkan gadis rapuh yang pintar menutupi segala luka hatinya dengan senyuman palsunya

 Meninggalkan gadis rapuh yang pintar menutupi segala luka hatinya dengan senyuman palsunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang