13 ; MEET

1.8K 163 19
                                    

Sepanjang jalan mereka diam. Hanya beberapa kali jimin kecil kembali membicarakan hal hal menggemaskan.

"Rumahmu disebelah mana gi?." Tanya jimin setelah berbelok ditikungan.

"Itu, pagar hitam."

Lalu seulgi terkejut. Ada mobil terparkir dirumahnya.

"siapa?". Batinnya.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Taehyung?."

"J-jim?."

Entah kenapa, semuanya diam, baik seulgi, heejin, jimin juga taehyung. Sedangkan taehee putri taehyung dan heejin sedang sibuk bermain dengan jimin kecil.

Sontak saja seulgi berdiri dari kursi. "Aku, akan buatkan minuman. Kalian tunggu disini ya."

"Kakak, akan kubantu." sahut heejin.

Keduanya bergelut didapur. Saling bercerita bagaimana ini terjadi. Heejin penasaran, bagaimana bisa seulgi dan jimin berada disatu mobil yang sama. Parahnya, jimin menggendong jimin kecil.

Sedang diruang tamu, tak terdengar apapun selain suara hembusan nafas taehyung juga jimin. Hanya samar samar terdengar suara tertawa taehee dan jimin yang masih asik bermain.

Jimin memandang sosok didepannya, ada rasa rindu sebenarnya, taehyung itu sahabatnya. Mana mungkin ia bisa santai duduk berdua begini setelah sekian lama terpisah.

"Ehem, taehyungie." Sapa jimin lebih dulu.

"Hm?." Jawab taehyung singkat.

"Kenapa kau pergi?."

Taehyung smirk. "Masih bertanya juga jim? hm? setelah apa yang kau perbuat,kau masih bertanya kenapa aku pergi?." Sarkas taehyung dengan intonasi tegas.

Jimin menunduk. "Tae, aku benar benar minta maaf..aku tidak menyangka semua akan seperti ini."

"Jika kau memang merasa bersalah,minta maaflah pada putramu itu dan seulgi. Kemana pikiranmu hm? kau tidak tau betapa banyak perjuangan seulgi membesarkan jimin sendirian? apa kau tidak kasian dengan jimin yang butuh sosok ayah?."

"Maka dari itu aku mencari seulgi! kau pikir aku selama ini diam hah? Aku tidak tau harus mencari seulgi dimana! jangan bersikap seolah aku selama ini diam tae!." Jimin pun naik pitam.

"Oh ya? kau mencarinya? kupikir kau hanya butuh melecehkan lalu pergi."

"Brengsek kau!." Jimin siap melayangkan pukulan pada taehyung. Namun ia terhenti kala melihat sosok gadis kecil membawa boneka dengan raut wajah menyedihkan. Ia memajukan bibir bawahnya dan matanya airmatanya mulai merembes.

"A-apa yang paman..lakukan, hiks pada ayahku..." Ucap taehee dengan airmata yang mulai menetes.

Jimin melepas kerah baju taehyung lalu mendekati taehee.

"Hey, maafkan paman ya? kami hanya bergurau, jangan menangis."

Taehee terisak. "Paman, kau ayahnya nya jimin ya? jangan sakiti ayah, kalena selama ini, ayah ku yang selalu menemani jimin.." ucapnya polos.

ARROGANT PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang