Epilog

1.3K 106 50
                                    

Song recomended
What Am I - Why Dont We
(udah ada chapter yang aku recomended lagi beginian belom?)

Jia memandang langit dari balkon villa, melihat indah cahaya jingga matahari yang hendak terbenam itu. Air matanya turun perlahan, tangannya sedang menggedong anak perempuannya.

"andai aja papa kamu ada disini" kata Jia sambil menatap bayinya, "coba aja kamu bisa liat dia sekarang," Jia tersenyum, lalu kembali memandang langit yang hampir memudar. Rencana liburannya sepertinya kacau karena dia selalu menangis.

Jia meletakan anaknya di box bayi, lalu mengambil beberapa pakaian untuk mandi.

Kriet

Kamarnya terbuka, membuat Jia memandang ke arah pintu. "Ma! Liat nih, Vei punya ikan! Terus Vee cuman cemberut dipinggiran sawah" seru putri pertamanya, Vei.

Sebenarnya mereka kembar.

"Vee yang nangkep, Vei yang ambil! Curang banget" decak Vee sambil merotasikan bola matanya malas, "itu juga balik gara gara gak bawa umpan lagi" tambahnya

Jia tertawa melihat kelakuan anaknya yang baru umur 9 tahun itu. "terus emang kalo dapet mau diapain?" Tanya Jia mengelus pundak Vee.

"gak tau, males! Vee mau mandi aja"

"mandi bareng sama Vei ya?" Tanya Vei dengan wajah imutnya kehadapan Vee. "kan Vee ganteng, mirip sama papa. Kata mama" kata Vei buat Jia terkekeh.

"gak ada!  Udah gede, gak mau mandi bareng" tolak Vee mentah mentah, "kan Vei cewek"

"enggak! Kalau Vee cowok berarti Vei juga cowok, kan kita kembar" kata Vei sambil menaik turunkan alisnya buat saudara kembarnya mendengus pasrah.

"terserah. Ini terakhir" kata Vee menuju kekamar mandi, disusul sama Vei.

Jia menatap ke ambang pintu, seketika dia lompat dari tempatnya karena terkejut. "gue kan bukan setan, Jia"

Minhee bersandar diambang pintu, tangannya terlipat didepan dada. "kangen gue tinggal sendiri sama si kecil, hm?" Tanya Minhee, buat Jia berdiri menghampiri pemuda itu lalu memeluknya.

Minhee merasa ada sesuatu yang hangat di pundaknya, "Jia. Jangan nangis" kata Minhee mengelus punggung wanitanya itu, Jia merenggangkan pelukannya menatap Minhee.

"gue.. Gue hamil lagi, hiks." Jia menunduk menghapus air matanya, buat Minhee senyum. "ih, jelek banget sih lu! Padahal punya anak lagi, kok sedih?"

"sedih banget gue, kenapa anak gue dari lu semua"

"kan gue suami lu, Ji"

Jia terkekeh, "si kecil keponakan gue mana nih?" kata Minhee menuju ke box bayi memandang wajah polos bayi milik mendiang kakak angkatnya. Na Jaemin.

Jaemin meninggal dengan istrinya karena kapal yang dia tumpangi menabrak karang. Ninggalin bayinya waktu itu yang masih dititip dirumah Minhee.

"kak Hina pasti seneng ngeliat anaknya baik baik aja"  Minhee mengelus kepala keponakannya itu. "sedikit kesel ngeliat matanya mirip kak Jaemin" ujar Minhee.

"emang kenapa kalau mirip kak Jaemin?" Tanya Jia.

"kesel aja, kan gantengan gue"

"kan istrinya kak Hina, kak Jaemin bukan lu"

Minhee menarik Jia kedalam pelukannya, "mau keluar lagi gak?" bisik Minhee.

"ngapain?" Tanya Jia terhenyit heran,  Minhee menyelipkan anak rambut Jia ke belakang telinga. Rambut Jia udah gak sepundak lagi, rambutnya sepinggang lurus. "ngeliat sunset sampe sunrise" jawab Minhee.

Dont Love Me • Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang