Jalanan terlihat sepi dan lengang sehingga cahaya berwarna kuning dari lampu yang berdiri di pinggiran dapat membuat kesan ngeri. Belum lagi bulan penuh yang menampakkan dirinya di atas sana. Namun hal itu tak berpengaruh pada Jeon Jungkook, pemuda yang masih setia menyusuri jalanan sedari beberapa jam yang lalu. Niatnya hanya ingin menghilangkan penat.
Terkadang ia mengajak temannya untuk berjalan-jalan, tapi kini ia hanya seorang diri. Di tangan kirinya terdapat sebuah ranting kokoh yang akan ia pukulkan jika menemui tiang listrik sehingga bunyinya memecah keheningan. Bebatuan kecil yang menghalangi jalannya akan ia tendang ke arah manapun.
Mungkin jika orang lain, akan terbesit rasa takut untuk keluar hampir tengah malam begini apalagi tak ada yang menemani. Kejahatan? beberapa kali terjadi begal di tempat-tempat yang jauh dari keramaian. Bahkan sampai pemerkosaan yang dilakukan beramai-ramai oleh para pelaku yang dikendalikan oleh alkohol. Ah, bagi Jungkook hal itu bisa di atasi. Kalau pun mau, ia bisa saja yang menjadi begal saat ada kendaraan lewat atau memperkosa seorang gadis bahkan pria yang ditemui, kalau ada. Tidak, ia bukanlah orang jahat hanya saja ia bisa menjadi orang yang lebih jahat.
Meskipun daerah ini bukan termasuk kota besar dan cenderung bisa dibilang desa dengan perkembangan yang pesat, tapi bangunan sudah banyak berjajar rapi sampai yang tinggi menjulang nan mewah. Tentu saja tempat seperti itu masih akan ramai bahkan sampai pagi. Entah dengan lalu lalang kendaraan ataupun para pemuda yang bergerombol dengan kelompok masing-masing di emperan toko sambil memerkan motor mereka yang keren. Sayang sekali Jungkook tak tertarik. Bahkan ia tak terlalu menyukai tempat dengan banyak orang.
Jungkook berjalan dengan santai, bisa dibilang tak cepat. Ia menahan kaki jenjangnya agar tidak melebarkan langkah sehingga bisa lebih menikmati perjalanan kali ini. Merasakan setiap hembusan angin yang menerpa tubuh, suara jangkrik yang berlomba dengan kesunyian, udara yang menurutnya menyegarkan karena jarangnya kendaraan lewat dan semua ini membuat Jungkook tenang.
Ia berhenti, beberapa langkah sebelum masuk ke area jembatan yang menghubungkan daerah tetangga. Bahkan ia tak sadar dibawa sampai ke tempat ini. Rantingnya ia lempar ke arah sungai lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaket dan mengamati sosok yang tengah berdiri menghadap sisi sungai yang berseberangan dengan sisi Jungkook berada.
Jungkook tak tahu apa yang sedang dilakukan orang itu. Tapi tak mungkin kan kalau akan melompat dari atas jembatan? Ya, meskipun Jungkook pernah berpikir untuk melakukan hal bodoh itu. Akhirnya ia diam dan mengawasi dari jarak yang kini sedikit lebih dekat. Takut kalau ada hal buruk yang akan terjadi.
Beberapa saat tak ada pergerakan dari mereka, hanya sama melihat pada objek yang ditargetkan. Jungkook, matanya tak lepas dari gerak gerik lelaki di depannya. Sementara seseorang yang Jungkook awasi, setia melihat pada aliran sungai yang ada di bawah sambil kedua tangannya mencengkeram pembatas jembatan dengan kuat.
Jungkook mengamati lelaki itu dari belakang. Rambutnya hitam dengan mulet yang mencuat ke kerah jaket yang ia kenakan. Tinggi dengan tubuh yang kurus atau katakan saja ramping. Nampaknya orang itu tak sadar dengan keberadaan Jungkook yang diam-diam sudah berdiri di dekat pembatas jembatan yang ada di belakang lelaki itu.
Saking kedua mata Jungkook tak lepas dari gerak gerik seseorang di depannya, ia sampai tahu kalau orang itu mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jaket dengan tangan kanan. Lantas lengan kirinya di angkat tinggi-tinggi. Saat itulah Jungkook langsung berlari menghampiri seseorang yang ingin menyayatkan benda tajam pada pergelangan tangannya.
"Hentikan!" Jungkook meminta sambil mencengkeram pergelangan tangan lelaki yang terus meronta untuk menghujamkan pecahan beling ke pergelangan tangan lainnya. "Jangan lakukan ini!"
Ia terus meronta dari cengkeraman Jungkook di pergelangan tangannya. "Mau apa kau kemari?!" Kini ia menatap nyalang lelaki yang terus menahannya. "Apa kau datang ingin memintaku mati juga, hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Bukan hanya kebetulan belaka, Jungkook memang memiliki ketertarikan pada seseorang yang diselamatkan nya malam itu. KookV + au ©gukienuna, 2019.