Tient à Cœur - 7

14.7K 2.2K 269
                                    

Repub tanpa edit 23/8/20
9/11/20
23/6/21

Setelah bertarung dengan harga dirinya, akhirnya Malika memutuskan untuk mendatangi gig Satria lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah bertarung dengan harga dirinya, akhirnya Malika memutuskan untuk mendatangi gig Satria lagi.

Kepalang tanggung, sekalian malu.

Malika menunggu hingga pria itu usai dengan musiknya lalu kembali menyambangi Satria. Kali ini mau ada angin badai pun dia tidak mau meminum alkohol. Dia harus berbicara dengan Satria hari ini karena dia sudah harus kembali ke Jakarta lusa.

"Satria." Panggilnya dengan suara kencang ketika sudah berada di dekat pria itu.

Satria menoleh lalu menenggak minuman yang berada di tangannya sampai habis sebelum wanita itu mengambilnya kembali. Malika yang melihat itu hanya memutar bola matanya.

Siapa juga yang mau minum lagi?

"Kamu ngapain ke sini lagi?" Tanya pria itu sambil menjaga jarak dari Malika, suaranya sengaja dia kencangkan agar wanita itu dapat mendengarnya di tengah bisingnya tempat ini.

"Saya mau bicara sebentar, apa bisa gak di sini?" Teriak Malika kali ini karena suara musik semakin kencang dan dia merasa kupingnya akan budeg sebentar lagi.

Satria menganggukkan kepalanya setelah dia memindai Malika sejenak. Dia berjalan ke luar dari tempat itu dan menunggu Malika di pintu lalu mengajak wanita itu menuju mobilnya.

"Bicara di sini saja tidak masalah?" Tanya Satria sambil menyenderkan bokongnya pada mobil itu.

"Ok, tidak masalah."

"Kamu kenapa mengikuti saya?"

"Saya tidak mengikuti kamu."

"Kita bertemu tiga kali. Pertama di pantai, lalu kemarin malam dan sekarang ini. Apa namanya kalau bukan mengikuti?"

Malika mengeluarkan dokumen dari tasnya lalu mengangsurkannya pada Satria yang terlihat mengangkat sebelah alisnya. Dia membolak balik dokumen itu lalu kembali melihat ke Malika.

Sinar lampu di tempat ini cukup terang hingga sekarang Malika dapat melihat bekas hickey di leher pria itu yang tidak dia tutupi.

"Saya gak ngikutin. Seengaknya yang pertama enggak. Itu saya baru tiba dan mau main ke pantai yang sepi. Gak sengaja lihat kamu."

"Lalu ini apa?"

"Itu clothing line saya, saya mau ngajak kamu jadi modelnya makanya dari kemarin saya cari kamu. Koleksinya akan keluar bulan depan."

"Kamu tahu saya dari mana? Kamu gak seperti tipe yang doyan ke sini."

"Saya lihat profil kamu dari asisten saya. Katanya kamu gak bakalan mau jadi saya ke sini buat bujuk kamu."

"Yang semalam termasuk cara kamu bujuk orang?" Tanya Satria lagi, kali ini pria itu melipat tangannya di dada sehingga Malika ke hilangan fokus karena tato pria itu yang terlihat lebih menarik untuk dipandangi ketimbang menjawab pertanyaannya.

"Jadi?" Pria itu kembali bertanya dengan tidak sabaran.

"Eh apa? Oh enggak, semalam saya benar-benar mabuk. Saya benar-benar tidak bisa minum."

"Saya tidak mau dan saya tidak tertarik."

"Kenapa?"

"Karena saya tidak mau. Saya rasa gak perlu alasan buat saya bilang gak mau kan?"

Malika merebut dokumennya dengan kesal dan memasukkannya kembali ke dalam tas. Dia sudah bersiap akan pergi ketika pria itu mengajukan pertanyaan.

"Kamu...sudah minum pil? Kemarin malam kita melakukannya gak cuma sekali."

"Saya rasa itu bukan urusan kamu."

"Itu urusan saya."

"Kalau pun saya hamil, saya tidak akan pernah mendatangi kamu untuk meminta pertanggung jawaban."

Pria itu kini menarik tangannya dengan kencang sehingga tubuh Malika oleng dan menabrak tubuh Satria.

"Pilihan kamu hanya dua. Beri tahu saya kalau kamu hamil atau meminum pil. Jangan membuat ini susah, Malika."

Yaampun ku rajin sekali, tapi kerajinan ini harus ku akhiri ya. Aku masih ada kerjaan dan br bisa apdet kalau ga tahun depan ya bulan depan 😂🤣

Kecuali kalian mengejutkan aku dengan komen dan bintang yang banyak, baru kita bisa bicarakan kembali.

See you, gengs!

12/12/19
5/3/20

12/12/195/3/20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tient à Cœur [FIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang