Aku Rio, izin pamit #7

22 1 0
                                    

2 tahun lamanya. Sejak kejadian itu, hati kami hidup berdampingan. Dimana aku merasakan manisnya kebahagiaan, bagai "gulaku" dicampur air teh hangat. Manis... Gitu hidup ini.

Satu hari, aku terlibat masalah dengan kakak kelas yang mengaku memiliki perasaan pada olivia. Namanya adalah Rama.

Rama adalah kaka kelas di sekolahku. Dia adalah anak tampan, dengan rambut yang indah, idaman banyak kaum hawa di sekolahku. Rama mengaku menyukai olivia.
Suatu hari, aku dapat WhatsApp dari nomor tidak dikenal. Isinya

"Hey, lo pacarnya si olivia ya?"
Aku penasaran, siapa orang ini.

"Ya, gue pacarnya. Lo siapa ya? Ada urusan apa lo nanya nanya kek gituan?" Balasku.

"Gue suka ama pacar lo. Gue mau lo tinggalin dia. Gue udah mulai deket ama dia, dan gue suka ama pacar lo"
aku ga terima dia bilang kaya gitu

"dimana lo? Kasih tau tempat lo sekarang!"
Balasku dengan penuh emosi.


Setelah dia memberitahukan posisinya, aku langsung menuju alamat itu. Saat sudah sampai disana, tiba-tiba 2 orang dari belakangku menendangku, rasanya seperti ditendang kamen rider yang kembar itu loh, yang di taun 90an. Akupun langsung terjauh ke tanah. Dan tiba-tiba terlihatlah Rama muncul.

"Rio... Rio, lo berani ama gua?"

Seketika banyak orang-orang berkumpul, awalnya kukira mereka adalah massa yang akan datang menolongku, tapi ternyata mereka anak buah si Rama itu.

"Gua mau lo tinggalin olivia, dia cuma bisa jadi milik gua! Lo itu gaada apa apanya, ga pantes banget buat olivia yang cantik. Kalian itu kaya Beauty and the Beast tau ga?" Ucap Rama.

"Lo gak malu? Beraninya keroyokan?"
Balasku

"Masih bisa ngebacot lo?
Rama tidak terima dan menendang daguku.

Setelah dia menendangku, teman-temannya pun ikut nimbrung, mereka seperti ikan koi yang diberi roti. Untungnya saat sedang dikeroyok, datang warga setempat yang mengusir mereka.. akupun ditolong dan diantarkan ke rumah.

"Terimakasih pak.. sudah mau mengantarkan saya"
"Sama sama nak.. lain kali hati hati ya"
Jawab bapak itu.

Aku langsung chat olivia sesampainya di kamar,
"Liv, aku pengen ngomong sama kamu. Bisa tolong ke rumah aku gak? Aku lagi ga bisa keluar"

"Iyaa rio, kamu kenapa? Aku ke rumah kamu sekarang ya" jawabnya.

"Aku tunggu ya:)"

Sesampainya di rumahku, olivia yang melihat keadaanku terlihat sangat cemas dan begitu khawatir.

"Lohh... Kamu kenapa?? Kok bisa kaya gini? Ada apa ini?"

Aku tetap diam, tidak menjawab pertanyaannya.

"Rioo... Jawab akuu.. kamu kenapa? Siapa yang ngelakuin ini? Jawab aku rio!!"

"Aku cuman jatoh aja di kamar mandi kok, ga kenapa kenapa"

"Ihhh rioo, kamu jangan bercanda ginii!"

"Gapapa liv.., aku minta kamu datang kesini karna aku mau ngomong serius sama kamu"
Jawabku.

"Ngomong apa?"

"Aku rasa sebaiknya kita udahan aja"
Ucapku pada olivia

"Hahh?? Kamu bilang apa? Rio, ini bukan waktunya bercanda lohh"

"Aku serius, aku selama ini punya cewe lagi. Dan ternyata hati aku lebih pilih dia, maafin aku liv"

Itu adalah Hal yang paling menyakitkan untukku sendiri. Melihat dia sedih, atas apa yang selama ini kututupi

"Jahat lo rio.. gue kecewa banget ama lo!"
Ucapnya sambil menamparku, dengan wajah sayu dan mata berkaca-kaca.

"Uhuk..."
Begitu dia menamparku, aku langsung batuk dan mengeluarkan darah.
Olivia sudah begitu kecewa, dan tampaknya dia sudah tidak peduli lagi.

-Bersambung-


Hai temen-temen... Pada kangen gak?? Maaf yaa, udh lamaa banget gak update. Author sibuk bgt, banyak juga yg udah terjadi saat ini. Wkwkwk.. tetep tunggu kelanjutannya ya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keistiqomahan yang MemikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang