Author POV
Jinyoung memberitahu semua rencana pernikahannya dengan nayeon pada jisoo, ia tak ingin jisoo mengetahuinya di akhir dan membuat gadis ini kecewa.
Karna ia tahu jisoo masih berharap padanya.
"Oppa kau jangan bercanda, apa kau melakukan ini karna kau ingin membalasku?" Ucap jisoo
"Aku tidak bercanda jisoo, aku harus menikahi gadis itu minggu depan, dan akupun tidak berniat membalasmu" ucapku lirih
"Bohong! Dulu kau hanya mencintaiku oppa, hanya aku yang kau prioritaskan tapi apa ini?!" Ucap jisoo ia tidak bisa lagi menahan tangisnya. Menangisi semua mimpinya dan jinyoung
"Oppa jebal, jangan lakukan itu aku tidak bisa tanpamu, maafkan aku karna terlambat, aku mohon tolong batalkan pernikahanmu dengan wanita itu" pinta jisoo frustasi
"Jisooyya kami tidak mungkin membatalkannya semua persiapan sudah kami siapkan, terlebih wanita itu juga membutuhkan ku"jelas jinyoung sambil mencoba memeluk jisoo
"Oppa kenapa kau melakukan ini, disaat aku sudah berbalik padamu, disaat aku sudah mulai berharap lagi padamu. Kau jahat oppa" tangis jisoo dalam pelukan jinyoung
"Mianhae jisoo kurasa sudah waktunya kita saling melepaskan, aku dan kau berhak bahagia. Aku mohon maafkan aku" ucap jinyoung lirih
"Kau jahat oppa, kenapa kau melakukan ini padaku" ucap jisoo
"Mianhae jisooya jeongmal mianhae" sesal jinyoung
"Bahagiaku itu kau oppa, aku harus apa tanpamu?" Isak jisoo
"Dengarkan oppa, meskipun oppa sudah menikah kau masih teman oppa, adik oppa dan prioritas oppa. Oppa sudah menjanjikan itu padamu bukan? itu tidak akan berubah. Hanya saja perasaan mungkin tidak akan seperti dulu jisooya.
Aku tidak ingin kau berharap padaku.
Akupun tidak akan lagi bingung menghadapimu. Oppa sudah mencobanya tapi rasanya hampa tidak seperti dulu." ucap jinyoung panjang lebar sambil mengusap pelan air mata jisoo"Aku tidak tahu apakah aku bisa menerima ini apa tidak, tapi untuk sekarang aku ingin sendiri. Tinggalkan aku sendiri, oppa ku mohon" pinta jisoo mendorong pelan tubuh jinyoung
Gadis ini pun turun dari namsan tower. Ia terus saja menangis dalam perjalanan pulang. Jinyoung tidak serta-merta melakukan titah jisoo. Ia mengikuti jisoo di perjalanan pulangnya.
Di trotoar jisoo berdiri dan menangis dibawah terangnya lampu jalan.
"Appo neomu appo rasanya sesak sekali. Apa ini dulu yang kau rasakan oppa, aku baru merasakannya sekarang. Ini semua karna aku terlalu bodoh" ucap jisoo lirih sambil menepuk dadanya.
"Mianhae jisooyya, aku benar-benar tidak bisa lagi. Rasanya benar-benar hampa" ucap jinyoung lirih
Setelah memastikan jisoo selamat sampai rumahnya jinyoung meninggalkan rumah besar itu dan pulang ke apartnya.
•••
Jisoo POV
Inilah aku sekarang, hancur karna kebodohanku sendiri.
Seharusnya dulu saat ia memberikan tangannya padaku, aku menggapainya.
Seharus dulu saat ia menawarkan rasanya padaku, aku tidak membencinya.
Dan seharusnya dulu aku lebih menghargai rasanya.
"Arghhhhhh" pekik jisoo dalam kamarnya ia melempar semua barang-barangnya
Hatinya hancur, semua harapannya tentang jinyoung dan dirinya berantakan sudah.
Dia terduduk di kasurnya, ia berantakan dan kacau. Dia menangis sejadi-jadinya untuk meluapkan segala rasa sakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy For Rent || Complete✔✔
Romantik"Menyewa pria untuk dijadikan seorang suami? terdengar gila bukan? hal gila ini yang sekarang ku lakukan" Im Nayeon "Selama aku bekerja, belum pernah aku menemukan client yang mengusulkan ide segila ini, bagaimana mungkin sebuah pernikahan yg sakral...