Cipratan demi cipratan sudah membasahi wajah abangku ini,tapi tetap saja jiwakebo nya susah di ubah walaupun kini kami tinggal jauh dari orang tua. “bang!bangun!ish kebo!” teriakku.Abangku ini persis seperti ayahku,tukang tidur!Aku dan abangku dua bersaudara yang terpaut 2 tahun,dan aku lebih meniru sifat ibuku.Walaupun aku lelaki,aku bisa melakukan berbagai macam pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh perempuan.Hobi abangku adalah mengotak-atik komputer,sedangkan hobiku adalah memasak,dan sering ikut main futsal bareng abangku dengan anak-anak kampus.Kami berdua satu kampus tapi beda jurusan,aku tata boga dan dia IT.
Motorku sudah memasuki pekarangan kampus,aku turun dari motor dan abang yang memarkirkannya.Kami berpisah karna kami beda gedung.Kelas baru mulai setengah jam lagi,aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan.Aku mencari biografi-biografi koki terkenal di dunia. “ri!” seseorang menepuk pundakku,ternyata Dina. “kenapa din?” aku menoleh ke arahnya sejenak kemudian melanjutkan membaca. “hari ini Doni masuk gak?” tanyanya dengan nada yang antusias. “masuk kok,yah meskipun rada kebo sih tadi dibangunin..” Dina mengangguk-angguk di depanku.Dina memang menyukai abangku sejak pertama kali kukenalkan abangku padanya.Namun abangku bersikap santai saja dengan semua perhatian yang diberikan olehnya,ia tak menolak,tapi juga tak memberikan harapan.Itulah yang membuat banyak perempuan meleleh dengan sikapnya.Sedangkan aku?aku tak pernah berani untuk menjalin hubungan dengan perempuan,selain hubungan persahabatan tentunya.
“bang,dia nanyain lo lagi tadi pagi.” Kataku seraya memakai helm dan duduk di belakang abangku. “hm,siapa?” tanyanya cuek. “Dina.” Tak ada respon yang keluar dari mulutnya.Sore itu kami membelah macetnya kota ini menuju kost an kami yang jaraknya lumayan jauh dari kampus.Setelah sampai rumah,kami sudah sibuk dengan dunia masing-masing.Abang mulai sibuk dengan projectnya,aku juga sibuk dengan buku yang tadi kupinjam dari perpus.Aku kemudian masuk ke dapur dan memasak telor balado kesukaan kami berdua.Kupanggil abangku ketika makanan sudah siap. “project lo apa sekarang?” tanya abangku ketika memasukkan suapan pertama kedalam mulutnya. “suruh bikin makalah tentang biografi koki-koki terkenal di dunia.” Jawabku santai. “hmmm...pasti dipenuhi sejarah yang membosankan..” dia memang sangat membenci pelajaran sejarah sejak SD,menurutnya kenapa harus memikirkan sesuatu yang udah lewat,kerjaan gak penting banget,katanya.Aku hanya menanggapinya dengan anggukan. “kalo lo?” aku bertanya balik. “lagi ngerancang games yang bertaraf internasional.” Ada nada bangga dalam ucapannya. “wiiihh..” aku menunjukkan ekspresi tertarik meskipun sebenarnya aku tak begitu suka bermain games,namun itulah indahnya persaudaraan,selalu mendukung,sebenci apapun kita pada yang ia kerjakan. “weekend mau ikut gue ke pameran komputer gak?” tawarnya. “boleh,kebetulan gue juga lagi gak ada jadwal.” Aku hanya mengangguk-angguk.