.
.
.
.
."otou-san!! "
Seorang anak kecil bersurai pirang dengan sebal mendatangi ayahnya yang tengah tertidur di sofa setelah pulang bekerja.
"otou-san, bangun! " rengeknya dengan menarik2 kaki ayahnya.
Sepertinya pekerjaan hari ini melelahkan, sosok ayah itu masih tertidur lelap.
"mou, OTOU-SAN! "
"!"
Bakugou mengerjap terkejut, melihat siapa yang berteriak hingga membuatnya terbangun setelah tanpa sadar tertidur begitu pulang.
Dia menatap manik hijau anak kecil yang tengah menggembungkan pipinya dengan kesal. "oh, maaf ayah tertidur... " bakugou mengusap surai pirangnya dengan lembut seraya menguap lebar.
"otou-san bilang mau buatkan aku taiyaki begitu pulang." rengeknya lagi.
"iya, sebentar ayah ganti baju dulu." bakugou beranjak dari sofa.
"hontou? Yatta!! Taiyaki, taiyaki~" anak itu mengekor bakugou dengan riang.
Setelah berganti baju, bakugou membasuh wajahnya dan pergi ke dapur setelah wajahnya kering. Saat anak kecil memandangi pekerjaannya dengan serius, bakugou menghentikan kegiatannya sebentar.
"tunggu saja di ruang tengah, kau bisa kena api disini. "
"ngga mau, aku mau lihat ayah masak. "
"tunggu diluar. "
"nggak mau."
"diluar. "
"nggak. "
Bakugou sudah mulai hendak kesal sebelum dia sadar sesuatu, "dasar... nurun darimana sih sifatmu. " dia mengusap surai anaknya dengan mendengus sebal.
Akhirnya bakugou menyerah dan membiarkan saja anaknya menonton, seraya menjaga agar tak menyentuh barang2 panas.
Saat tengah membuat adonan kacang merah, pertanyaan yang diluncurkan anaknya membuat gerakan tangannya terhenti.
"otou-san, kapan okaa-san akan pulang? "
Tangannya benar2 terhenti.
"dulu otou-san bilang okaa-san sedang pergi jauh. Kapan aku bisa melihatnya? "
Pertanyaan itu keluar dari mulut anak kecil yang polos. Jelas murni tanpa maksud jahat sama sekali. Juga karena dulu memang bakugou hanya menjawab midoriya pergi jauh, dia tak bisa marah. Mungkin saja sekarang waktunya untuk menjelaskan kenyataannya.
Namun meski tak mencoba untuk terbawa emosi, hatinya berkata lain. Kesedihan menguap setelah sekian tahun dia tahan. Mood memasaknya hilang, namun bakugou mencoba menyembunyikannya agar tak membuat anaknya heran.
"kau mau menemuinya? " tanya bakugou pelan. Anaknya mengangguk dengan polos, "kenapa? "
"otou-san terkadang bercerita hal2 baik soal okaa-san, bahkan otou-san tersenyum. Aku jadi penasaran seperti apa baiknya okaa-san, aku ingin dia memelukku dan bercerita sebelum aku tidur. "
Ah, bakugou merasa benar2 bodoh. Sudah jelas dengan demikian selama bertahun2 ini, bakugou sama sekali tak bisa melupakan sosok yang dicintainya itu. Padahal dia sempat bertekad hendak melupakan saat hatinya tengah dalam puncak kesedihan, namun dia sama sekali tidak mampu.
Sosok dan namanya sudah terpatri terlalu dalam pada hati bakugou.
"otou-san?"
Bakugou tersadar dari lamunannya. Dia segera kembali menyelesaikan adonan kacang merahnya. "ah, soal ibumu... " otoko itu tak tega untuk mengucapkan lanjutannya. "...mau dengar hal2 luar biasa lainnya soal dia? " dia mengalihkan topik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Boku no Hero Academia Fanfict-Spin Off Version
FanfictionFanfict boku no hero academia Spinoff dari 'I'm Happy Thankyou! & Treasure' Judul lain akan bertambah sewaktu2. Perhatian!! Midoriya disini perempuan.