Dua Puluh Dua (Re-Publish)

7.4K 508 59
                                    

Haii Epribadiiihhh
Lama ya ngga buka lapak disini
Seperti janji aku sebelumnya, cerita ini bakalan aq lanjut setelah rere tamat.

Siapa yang udah kangen mereka?

Kuy ah di simak. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya.

Jangan cuma protes 'lanjut' doank

***

Marinka duduk termenung di depan meja rias sembari membersihkan wajahnya dari bekas make up. Pikirannya melayang dimana kedua mertuanya tidak hadir di acara pernikahan mereka.

Marinka menghela nafas berat. Ia kecewa tapi kedua mertuanya justru lebih kecewa lagi padanya. Marinka tahu betapa kecewanya kedua mertuanya karena ulah mereka. Tapi bagaimana pun juga benih Rafka berkali kali di tabur di rahimnya.

Marinka hanya mampu berdoa agar mertuanya itu bisa membuka hati dan berbangga hati menerima kehadirannya sebagai menantu di keluarga mereka.

Setelah wajahnya bersih, Marinka segera mengganti pakaian kebaya pengantinnya dengan baju tidur yanh sudah ia persiapkan. Ia mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Rafka suami tengah membersihkan diri.

Ini malam pertama mereka sebagai suami istri. Marinka tetap saja merasa malu tiap kali mengingat jika ia dan suaminya akan melakukan malam pertama layaknya pengantin baru pada umumnya meski sebenarnya keduanya sudah mencuri start terlebih dahulu.

Tak lama Rafka keluar dari dalam kamar mandi hotel tempat keduanya menginap. Suaminya terlihat semakin tampan dengan keadaan rambutnya yang basah. Rafka sengaja tak mengelap dengan benar tubuhnya. Ia selalu meminta Marinka yang mengelap tubuhnya setelah mandi sampai kering.

Handuk putih melingkar di pinggang. Menyembunyikan benda yang selalu membuat Marinka berteriak nikmat. Sambil tersenyum menggoda, Rafka berjalan perlahan menuju istrinya. Begitu sampai di depan sang istri, Marinka langsung mengelap tubuh suaminya mulai dari kepala hingga kaki.

"Mas Ririn udah siapin bajunya." ucap Ririn kikuk. Rafka terus memperhatikan istrinya dengan sangat intens. Yang diperhatikan semakin malu.

"Mas ih... Liatinnya gitu banget." Marinka menutup wajahnya dengan kedua tangan. Rafka tersenyum. Ia membuka tangan istrinya lalu mencakup wajah cantik itu.

Sebuah kecupan lembut mendarat di bibir pink itu. Rafka mengecup bibir manis istrinya itu berkali kali. "Masih malu malu aja nih sayangku." ucap Rafka menggoda.

"Mas..."

"Cepatlah mandi sayang. Habis itu kita menikmati malam pertama kita."
Marinka meninju perut kotak kotak suaminya. "Malam pertama apaan? Orang kita udah sering bercinta."

Rafka tertawa. Ia meminta istrinya bergegas membersihkan badannya sebelum berperang. Tiga puluh menit kemudian, Marinka sudah berbaring diatas ranjang dengan suara desahan yang tidak bisa ditahan lagi. Keduanya melebur mendai satu, bergerak saling menumbuk menggapai kepuasan yang tak terkira.

Satu jam lebih kedua insan itu mereguk indahnya malam pertama, keduanya pun terlelap. Rafka memeluk tubuh istrinya dengan erat sembari mengecupi punggung polosnya. "Terima kasih sudah berada disisiku dan bertahan bersamaku. Aku sayang kamu istriku." bisik Rafka mesra. Ia pun segera menyusul istrinya yang sudah lebih dulu tertidur karena kelelahan.

***

Keesokan paginya seusai kegiatan panas mereke, Marinka mengajak Rafka untuk segera pulang ke rumah. "Loh sayang kita kan masih honeymoon disini sampai minggu. Masa baru jumat udah mau pulang." tanya Rafka keheranan.

TO BE WITH YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang