Petualangan Dimulai

69 7 0
                                    

Perkuliahan semakin seru, Rafi sudah setengah jalan mengerjakan project Prof Ari, dia mengerjakan sebuah alat Instrumentasi Medis, sebuah alat canggih dengan rancangan sensor khusus yang dapat menghitung kandungan apa saja yang terdapat dalam darah tanpa harus mengambil sample darah, dengan kata lain alat itu dapat membantu dokter memeriksa kandungan apa yang terdapat dalam darah tanpa harus melukai pasien. Ini akan membantu dan membuat sebuah proses diagnosa menjadi cepat dan mudah.

Ihsan masih sibuk dengan menjadi Assistant Lab untuk Praktikum Fisis 1, dia Aslab paling sibuk, dia Aslab paling paham Elekteonika dan Instrumentasi bahkan begitu ahli dalam Troubleshooting.

"San... Gak keluar lu? Jajan gitu" tanya Bang Hadi di siang yang agak sepi itu.

"Gak Bang, lagi asik nih gua" Jawab Ihsan sambil fokus dengan perhitungan efisiensi rangkaian elektronika di laptopnya.

"Mo nitip gak? Gua mo jajan nih" tanya Bang Hadi sambil melempar-lempar kunci motor ke atas.

"Kaga deh... Gua bawa bekel" jawab Ihsan sambil tetap fokus pada laptopnya.

"Ok... Gua cabut yaa... Titip Lab"

***

"Bang Arifin?!.... Wah terakhir ketemu saya masih tingkat 1!... Lama gak ketemu, apa kabar Bang? Ada apa ke sini Bang?!" Bang Hadi begitu antusias pada senior yang menginspirasinya dan memvuatnya begitu semangat hingga saat ini.

"Wah Hadi... Gimana kuliah?... Alhamdulillah baik, anak-anak gimana?" Jawab Hangat orang yang disebut Bang Arifin itu.

"Anak-anak Alhamdulillah sekarang aman, sekitar setengah tahun lalu sempet ada konflik parah sih... Tapi itu yang ngerubah semua sekarang jadi aman.. dan satu lagi, abang pasti akan sangat tertarik sama salah satu Junior kita Bang" belum sempat bang Hadi mengucap namanya bang Arifin sudah memotong.

"Ihsan kan?"

"Gilaa... Ihsan keren banget ampe Bang Arifin aja kenal sama dia!"

"Hei... Saya kenal dia udah lama, dan diaa..."

"Dia apa Bang?!" Bang Hadi penasaran.

"Dia Insyaa Allah calon adik Ipar Saya"

Bang Hadi tersentak, ia baru tau kalau Bang Arifin punya adik perempuan dan..

"Abang serius bang?"

"Iyaa... Ini saya ke Sini mau ajak dia peneliatian, ada penelitian saya yang perlu perhitungan dia... Dan kamu, mau megang project saya yang di sini gak? Kalo mau tar saya kasih alamat dan surat pengantar... Tugas Kamu, kamu jadi kepala project, saya tahu kapasitas kamu dan saya percaya kamu bisa"

"Wah dateng-dateng bawa kabar keren.. mau banget lah Bang, nanti kabarin aja ya!"

"Ok... Oiya... Liat Ihsan?"

"Dari tadi di Lab doi Bang, lagi asik sama dunia sendiri... Yaa modelnya kaya abang dulu".

"Hahahaha... Ok saya ke dia dulu ya"

"Bareng aja Bang, saya juga mau ke Lab"

"Ok ayo"

Kedua orang itu menuju Lab, menuju si anak genius yang tengah asik dengan angka-angkanya, dengan perhitungannya.
Meski sambil lahap memakan masakannya sendiri yang ia masak di kosannya sebelum ke kampus tadi pagi, ia tetap fokus melakukan perhitungannya.

"Ya... Tinggal masukin formula nya ke MathCad, hasilnya masukin ke simulator". Anak genius itu bergumam sambil menyuapkan makanannya.

Sedang asik terhanyut dalam dunianya tiba-tiba Ihsan dikejutkan oleh kedatangan seorang istimewa. Kak Arifin datang sesuai janji, masuk semester 4, beliau hendak mengajak Ihsan untuk penelitiannya di Jepang!. Beliau datang untuk meminta izin pada Kaprodi, Dekan hingga Rektor! Sejarah baru terukir di Fakultas Teknik kampus biru dan hidup Ihsan.

SaujanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang