1 - Taruhan

59 7 41
                                    


_________
Gadis berkerudung putih lebar itu mendorong cowok yang baru memeluknya erat dan ingin mencium keningnya. Namun, itu semua bercanda. Ia hanya pura-pura ingin mencium gadis itu. Suara sorak-sorak dari para murid berseragam putih abu ikut terdengar di pinggir lapangan.

"Astagfirullah ... apa yang kamu lakukan!" Gadis itu kaget sambil celingak-celinguk menatap sekeliling. Bahkan kedua manik itu hendak menitikan air mata.

"Hanya ingin berkenalan saja. Ukhty," ucap Si cowok, merasa tidak bersalah atas apa yang baru dilakukannya.

Satu tamparan berhasil lolos dari tangan mulus itu. Sementara para gadis lainnya hanya terbelalak kaget. Tak percaya. Di karenakan cowok itu merupakan Kakak kelas yang cukup Famous di Sekolah Graha Bakti ini.

Sedangkan Si gadis, hanya gadis cupu yang dikenal so alim! bahkan cuma dia yang memakai jilbab. Mungkin dengan salah satu temannya.

"Gak sopan! Kejam!" Gadis itu pun melangkah meninggalkan lapang basket dengan di temani air mata. Diringi suara hujatan dari anak lain yang membuat kupingnya serasa terbakar.

Cowok itu hanya tersenyum simpul dengan permen karet yang masih dikunyah.

"Uuuuu ... uuu ...." teriakan dari murid-murid pada Si Gadis sambil bubar jalan.

Segerombol lelaki yang beberapa dari mereka memakai pakaian basket mendekati cowok yang tengah berdiri di lapangan itu. Menggantikan kepergian anak lain yang membubarkan diri.

"Berani juga loe!" Beno tak lain adalah musuh bubuyutan geng basketnya. Ia tersenyum sinis.

"Wih ... loe bener-bener hebat, brow!" teriak Capin teman Si cowok.

"Mana, bayaran gue?" Cowok itu menjulurkan tangannya. Merasa menang atas taruhan yang di adakan oleh musuhnya itu.

Beno merogoh sakunya, mengambil sesuatu. Segepok uang pun dengan hitungan detik berada di telapak tangannya.

Saat akan di ambil buru-buru ditangkupkan.

"Eits ... loe boleh ambil uangnya dengan satu syarat." Cowok itu mendengus kesal atas pernyataan musuhnya ini.

"Apaan?"

"Tantangan!"

"Hah, loe liatkan barusan gue udah menang? Dan sekarang loe mau ngasih lagi tantangan?" Cowok itu terkekeh.

"Oke, gue akan tambahin uangnya jadi dua kali lipat!" Beno tak mempedulikan gelak tawa yang menyindirnya.

"Jangan banyak bacot! Apa challenge nya?" Cowok itu menaikan satu alisnya.

"Loe deketin dan buat cewek yang tadi merasa nyaman dekat loe!"

"Hanya itu? Ini mudah"

"Loe harus pacaran sama dia!"

"Gila! Mana mau dia pacaran sama gue!"

"Kalo dia mau ituh namanya bukan tantangan bego!"

"Gimana? Mau atau malah menyerah sampe di sini," ucap Beno sambil menepuk-nepuk tangan Si cowok.

"Kalo loe gak mau pun, No problem!" Beno melangkah pergi dan membelakangi cowok itu.

"Gue mau!" Langkah Beno terhenti.

Berbalik." Gue suka loe yang ini!".

"Tapi jika gue menang, uang 60 juta buat gue!"

"Tenang saja! tapi jika loe kalah ... loe harus mundur dari tim basket dan menyerahkan jabatan loe sebagai captain!"

"Oke, deal!" Merekapun saling bersalaman. Tanda permainan dimulai.

"Dasar anak keras kepala!" Beno and friends meninggalkan lapangan dengan tawa yang menggelegar.

'You know but I like challenge'

Ari Arangga dia memang sangat suka challenge. Tak hanya itu, selain bergabung di tim basket yang berhasil membuat namanya menjadi cowok terpopuler di Sekolah. Dia juga sangat menyukai pelajaran matematika dan fisika.

Menurut orang-orang itu hal yang membuat otak meledak. Tapi baginya kehidupan ini seperti kedua pelajaran itu. Penuh tantangan! Ia yakin setiap masalah akan bisa di pecahkan oleh rumus yang kita gali.

-Know that the problems that come in your life will make you stronger. For that stay patient in facing problems in your life-

***

Gadis itu berlari menyusuri lorong-lorong koridor Sekolah. Tak peduli beberapa pasang mata yang melihatnya.

Sesaat langkah kakinya terhenti di depan toilet. Langkahnya pun memasuki pintu ping yang baru ia buka.

Memutar keran. Wajahnya basah oleh air yang di usapkan oleh kedua tangannya.
Ia tak menyangka akan mendapatkan hal memalukan seperti tadi. Padahal baru dua minggu bersekolah di sini.

Arafah Ranggina bukanlah cewek terkenal di Sekolah ini. Sekarang ia sedang menatap dirinya di cermin wastafel.
Dia hanya gadis introvert yang sederhana. Bahkan untuk bisa melanjutkan Sekolah SMA hanya bermodal beasiswa.

Ara tak ingin punya masalah! bahkan namanya tertera di buku kasus Sekolah. Tujuan utamanya ingin lulus dan sukses.
Keinginan terbesar bisa melihat orangtua bangga dan bisa menaikan haji keduanya.

Bahkan Ara tak menyangka bahwa cowok yang baru ditemuinya di kantin beberapa waktu lalu bisa melakukan itu terhadapnya. Padahal apa salahnya?
Dia hanya memberi air mineral yang baru dibeli. Melihat stok air dingin hanya satu dia rela memberikannya untuk cowok itu. Karena merasa iba melihatnya bercucur keringat sehabis main basket.

Apa Ara salah? Mungkin itu yang membuat cowok itu berani. Ara telah memberikan sedikit celah.

Ara berfikir mulai sekarang ia harus menjauhi cowok itu. Ia tak ingin mempunyai banyak masalah. Apalagi cowok itu cukup populer di Sekolah. Siapa yang sangka? Ara benar-benar tidak tahu.

Benar! Ara janji pada dirinya untuk menjauhi laki-laki yang telah memepermalukannya!

#Bersambung

New cerbung. Ini baru sinovsis. Jika banyak yang suka bakal di lanjut. Ini aku buat 2 kali. Gadak yang nanyak.

Untuk cerbung Suci entar yah.

Vinnasa
Penulis yang labil.

ARANGGA (BERANDAL SHOLEH!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang