○ I Chose You ●

220 21 3
                                    

Haloo!
Ini hadiah malam minggu untuk kalian~ 😋
Selamat membaca! Semoga suka 😘

•••

"Kelihatannya kau sangat senang hari ini. Ada apa?" Tanya Clint seraya memberikan Miya sebatang coklat almond. Miya menerima dengan senang hati.

"Hari ini aku dan Alucard resmi berpacaran" Ucap Miya malu-malu.

Clint terdiam mendengarnya. Ia benar-benar menyesal telah bertanya. Sekarang, rasanya ia ingin pulang ke rumah dan meninju tembok kamarnya keras-keras.

Miya menyadari raut wajah Clint yang berubah drastis.

"Kau kenapa?" Tanya Miya. Gadis itu terlampau polos hingga tak menyadari bahwa laki-laki di sebelahnya telah mencintai dirinya sejak satu tahun yang lalu. Dan sekarang, Miya baru saja bercerita tentang hubungan barunya dengan Alucard.

Clint tersenyum--menyembunyikan perasaan kesalnya. Ia sadar bahwa Miya sama sekali tidak bersalah dalam hal ini.

"Selamat ya. Berarti aku sudah tidak perlu mampir ke rumahmu lagi tiap akhir pekan, ya? Karena kau akan sering pergi dengan Alucard" Ujar Clint dengan nada bercanda.

"Apa sih! Kau kan tetap sahabatku. Kalau kau tidak ke sini, aku tidak akan bisa makan coklat tiap Sabtu" Ujar Miya seraya cemberut. Clint hanya tertawa mendengarnya.

"Iya iya. Tapi jangan lupakan aku ya" Ujar Clint.

"Tidak mungkin" Ujar Miya seraya terkikik geli. Clint hanya tersenyum simpul.

Ya, ini bukan salah Miya. Ini semua adalah salah pria berambut pirang yang selalu saja gencar mendekati Miya tiap dirinya berusaha untuk mengutarakan perasaannya pada gadis manis ini.

"Aku harus cepat bertindak" Pikir Clint.

°°°
"Alucard!! Ayo kita pulang" Seru Miya. Ia berjalan dengan semangat menuju meja di mana Alucard berada. Namun, di sana Alucard tengah berbincang dengan Layla--teman sebangkunya.

"Eh? Miya, maaf. Hari ini aku akan mengerjakan tugas dengan Layla. Bagaimana kalau kau pulang sendiri..ah atau aku antar dulu saja deh" Ujar Alucard. Ia khawatir pada gadisnya jika dibiarkan pulang sendiri.

"Ah..begitu. Tidak apa apa kok, aku bisa pulang sendiri" Ujar Miya.

"Yakin?" Tanya Alucard memastikan.

"Iya. Kau tidak perlu khawatir. Begitu sampai rumah nanti aku akan mengabarimu" Ucap Miya.

Alucard menghela napasnya kemudian mengangguk. Ia mengacak rambut Miya dengan gemas.

"Maaf ya. Kali ini saja, okay?" Ucap Alucard.

Miya mengangguk. Gadis itu kemudian melambaikan tangannya dan berjalan keluar dari kelas Alucard.

"Ayo, Layla" Ujar Alucard seraya menyampirkan tas di bahunya. Layla mengangguk. Mereka berdua segera pergi menuju rumah Layla untuk mengerjakan tugas.

°°°
"Laporan kalian masih banyak sekali terdapat kesalahan. Ibu ingin kalian memperbaikinya dan besok ibu tunggu revisinya pukul delapan pagi" Ujar Bu Andine--guru kimia yang terkenal killer itu menatap Alucard dan Layla secara bergantian. Layla sudah menunduk takut.

Alucard menghela napasnya kemudian mengangguk.

"Baik, Bu. Kami akan perbaiki" Ujar Alucard seraya mengambil kembali laporannya. Ia dan Layla kembali ke tempat duduk mereka.

"Maaf, Alucard. Harusnya aku lebih hati-hati dalam membuat laporan itu kemarin" Ujar Layla.

"Bukan salahmu. Ini kesalahan kita. Kita perbaiki bersama, ya?" Ujar Alucard. Layla menatap Alucard seraya tersenyum.

I Chose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang