2. Neraka

711 70 1
                                    

"Tempat perlindungan?"

Tempat apa ini? dia baru saja tertikam di perut dan sekarang sudah bisa berdiri? Lein menjadi bingung dengan situasi yang aneh ini.

Lein memeriksa tubuhnya dan hasilnya sedikit mengejutkan, sama seperti ketika cahaya itu menyelimutinya, luka di perut dan kepalanya benar-benar menghilang. Bukan hanya itu, rasa kantuk karena terus bergadang juga menghilang, dia merasa sangat segar dan bersemangat.

"Ini seperti tubuh yang berbeda..." Lein meregangkan tubuhnya yang terasa sedikit asing itu.

"Ohh... aku tahu, mungkin ini adalah alam setelah kematian yang sering dikatakan oleh orang-orang!?" Lein berseru ketika memikirkan situasinya, wajar saja dia beranggapan begitu karena tidak mungkin luka di tubuhnya tiba-tiba sembuh kecuali dia mati dan mendapatkan tubuh baru.

Lein menatap pintu berwarna hitam yang ada di depannya, "Jadi ini adalah pintu ke surga atau ke neraka?"

Krekkkk!

Pintu hitam itu terbuka dan Lein melihat ruangan putih yang sama seperti sebelumnya. Dengan langkah kaki yang berhati-hati ia berjalan masuki ruangan tersebut. Ada sedikit perbedaan dari ruangan sebelumnya, disini ada meja kayu yang diatasnya terdapat baju berwarna putih dan sebuah cincin berwarna hitam.

Selama masuk ke dunia ini, Lein tidak memakai sehelai benangpun di tubuhnya, karena itulah ia tanpa ragu langsung memakai baju tersebut.

"Aneh... apakah di surga harus memakai baju seperti ini?"

Baju dan celana itu berwarna putih dan ketika Lein memakainya, baju itu langsung bergerak menyesuaikan ukuran tubuhnya.

Lein mengambil cincin hitam yang berada di atas meja, "Apa gunanya cincin ini?"

Dia tidak tahu kegunaan dari cincin ini, bukankah cincin hanyalah aksesori?

Karena ini adalah alam yang berbeda dengan bumi mungkin saja ada alasan kenapa cincin itu diletakan disini.

Lein memakainya dan memeriksa seluruh barang yang ada di dalam ruangan, tetapi dia kecewa karena tidak ada barang lain selain meja.

Lein menghela napas panjang lalu membuka pintu ke ruangan selanjutnya.

Krekkk!

Dia disambut oleh suara berisik dan sinar matahari yang menerpa wajahnya, lalu Lein melihat ke dalamnya.

"...!"

Mulut Lein terbuka lebar, itu bukan ruangan lagi tetapi lapangan! lapangan yang sangat besar dan ada lautan manusia yang saling berlari dan berteriak.

"Apa ini? jangan bilang ini neraka!" Lein berteriak tetapi tidak ada seorangpun yang menjawab.

Lein memperhatikan seluruh manusia yang berada disini. Semakin dia perhatikan semakin berkerut dahinya, apa yang dilihatnya sangat mengerikan. Para manusia disini tidak terhitung jumlahnya dan hampir setengah dari mereka melakukan hal-hal yang tidak bermoral.

Ada yang menangis, ada yang tertawa, ada yang berkelahi, bahkan ada yang saling bersetubuh dan membunuh.

Tempat ini seperti dunia tanpa hukum!

"Hahaha, aku benar-benar masuk ke dalam neraka!" Lein mentertawai nasibnya yang begitu buruk.

"Hei, apa kau bilang?" Lein tiba-tiba mendengar suara dari belakangnya lalu berbalik.

Apa yang dilihatnya adalah seorang pria muda yang mungkin seumuran dengannya, Lein menyeringai melihat ada seseorang yang normal disini.

"Bukankah ini di neraka? kalau bukan neraka lalu apa lagi?" Lein menjawab dengan enteng.

PlayGodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang