02: 8.56

138 10 0
                                    

"Asalamualaikum"

"Waalaikumsalam, ayah udah pulang? " Tanya Amanda pada Alka

"Keliatannya? "

'Yee ngeselin ni pak tua' batin Amanda bergemuruh.

"Tumben jam segini? Biasanya kan agak malem pulangnya" Sebisa mungkin Amanda sabar menghadapi suaminya yang sungguh menyebalkan.

"Iya soalnya tadi aku ada rapat, jadi gak ngajar" Jelas Alka yang terlihat sangat lelah.

"Aku bikinin kopi mau? " Jika Amanda sudah baik begini bahaya mengancam Alka. Pak Alka bersiaplah kehilangan isi dompet mu.

"Tumben baik? Alka mulai curiga kepada istrinya, tidak biasanya dia seperti ini. 'Hem kira kira apa lagi tipu muslihat dia untuk menguras isi dompetku? ' Alka terus berpikir bagaimana caranya agar dia bebas dari bahaya yang sedang mengancamnya.

Dirijek dirijek dirijek aja dirijek dirij-

Suara telpon Alka.

" Hallow"

"..... "

"Apa? "

"....."

"Oh iya iya, kalau begitu saya kesana sekarang! "

"..... "

"Waalaikumsalam" Alka menghela nafasnya, dia harus kembali ke kampus untuk mengurus anak didiknya yang akan memulai membuat skripsi.

"Dari siapa itu? Mesra banget! " Amanda mengerucutkan bibir nya dia sebal, padahal dia ingin memulai aksinya tapi suaminya akan pergi lagi.

"Dari Brian anak didik ku dia mau mulai skripsi, jadi aku harus membantu, maap ya aku harus pergi lagi " Alka sebernarnya tidak ingin pergi, dia ingin berduaan saja dengan istrinya, tapi apa boleh buat dia seorang dosen bukan guru biasa yang jika waktunya pulang tidak akan pergi lagi.

"Hmm yasudah jangan pulang terlalu malam ya, nanti aku kangen " Amanda memeluk tubuh suaminya, dia akhir akhir ini jarang menghabiskan waktunya bersama Alka.

"Ekhem... Tes satu dua tiga tess " Suara yang sungguh menggangu pendengaran.

"Apa si Sya? Ganggu aja " Amanda mendelik kepada Marsya.

"Cuman ngetes doang suara, mak sewot amat si! " Sungguh luar biasa anak yang tak tau diri.

"Marsya ayah pergi kerja lagi ni, nanti kalau pulang mau dibawain apa? " Alka memang sangat menyayangi Marsya dia tau anaknya jarang sekali minta sesuatu.

"Em.. Apa ya? Aha ayah Marsya pengen pelihara musang putih, tapi harganya mahal yang kecil aja harganya tiga jeti" Sudah dari bulan lalu Marsya menginginkan hewan peliharaan, tapi kalau dia pelihara kucing pasti sudah banyak yang melihara. Dia ingin beda dari yang lain.

"Enak aja tiga juta, jangan dibeliin ya kebiasaan kalau anak dimanja nanti ngelunjak!! " Timbrung Amanda yang jengkel pada anaknya, dia kata duit tiga juta kaya duit tiga rebu apa.

"Mak kok gitu sih lagian kan biar Marsya ada temen dirumah, mamak kan pergi jaga toko roti, ayah kerja, abang maen mulu, nah aku dirumah sendiri! Kesepian akutu mak "

Memang Marsya sering sendirian di rumah, gak ada kerjaan apalagi teman buat diajak ngobrol. Setidaknya setelah dapat pelihara dia bisa sedikit sibuk dengan pelihara nya. Tidak tidur terus dari pulang sekolah sampe magrib. Selebihnya dia dimarahin oleh Amanda karna jarang makan.

"Yaudah tapi nanti ayah usahain cari yang murah deh. Gapapa kan kalau gak yang warna putih juga? " Alka mengusap lembut kepala Marsya.

"Gapapa yah yang penting jinak. YEY makasih ya ayah " Marsya melompat lompat seperti anak kecil yang dikasih permen ama penculik.

"Yaudah ayah pergi dulu, doakan semoga aya pulang mengais rezeki " Alka berbicara dengan mimik wajah yang dibuat alay.

'Lebay banget si' Batin Amanda.

'Mamak kasih makan ayah apa sampai jadi begitu?'
Batin Marsya.

°°°°°°°°°°°°°


Di dalam kamar ada seorang lelaki yang sedang bergelut dengan mimpi nya yang indah. Tetapi suara alarm membangun kan tiduran nya.

"BANGUN ANDY KAMU HARUS SEKOLAH!! MASA ANAK BARU TERLAMBAT DATANG SEKOLAH. APA KATA DUNIA!! BA- " Omongan nya dipotong oleh Andy.

"Bunda apaansii berisik banget pagi pagi juga " Andy protes pada Bella.

"Kamu mandi sana, abis itu sarapan, lalu... " Bella menghentikan ucapannya, dia ingin mengerjai anak semata wayang nya.

"Apa? " Kata Andy.

"Angkat kaki dari rumah ini!! "

Deg

"Bunda apa salah Andy? Jangan usir Andy bunda, Andy janji gak akan tidur tengah malem lagi, terus Andy akan selalu bangun pagi, nganter bunda belanja kepasar dan lain sebagainya " Andy belum siap jika dia harus pergi dari rumahnya dia belum menemukan rumah lagi untuk dia berpulang.

Bella menahan tawanya yang akan meledak. "Siapa yang ngusir kamu? Bunda kan cuma bilang angkat kaki dari rumah ini menuju sekolah. Hahaha kamu serius bener. "

"Apaan deh bunda gak lucu, yaudah bunda keluar Andy mau mandi " Andy kesal pada bundanya, dia pikir dia akan diusir beneran dari rumah ini.

Dimeja makan Andy menghela nafas, dia sudah biasa hanya sarapan berdua dengan bundanya. Sedangkan papah nya sibuk dengan wanita lain.

"Bunda Andy berangkat sekolah dulu ya. Bunda tiati kalau dirumah, kalau ada apa apa langsung telepon Andy ya? "

Andy takut kalau papah nya menyakiti bundanya lagi, sudah cukup papanya selalu menyakiti hati bundanya. Andy tak ingin kejadian itu terulang lagi.

"Iya kamu tenang aja lagian bunda ada mbok Sumi sama pa Asap yang jagain. Kamu jangan buat masalah disekolah ya? "

Btw mbok Sumi itu pembantu di rumah Andy, dan pa Asap adalah skurity.

"Iya siap bu negara, kalau gitu Andy berangkat dulu. Asalamualaikum " Andy mencium punggung tangan bundanya dan memeluk nya sesaat.

"Waalaikumsalam" Jawab Bella.






Btw kalau cerita nya gak seru maapin ya
Tong poho comment jeung vote na.
🖤🖤🖤

MARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang