1. DEADLINE

192 20 20
                                    

Hallo hallo gaiss, FYI aja cerita ini belum aku revisi lagi sejak 2020 yaa. jadi yaa masih belum begitu "berhasil ya" buat dikategorikan sebuah cerita yang aku mau xixixi, apalagi sifat karakternya yg masih ga konsisten wkwk 😂🐋🙏

tapi yaudahh ya, karena aku juga masih mager, malezz, dan ada prioritas lain yasudah, intinya cuma mau buat arsip kenangan masa2 SMA aja dulu sih xixixii

Yang mau baca ya sok atuh, terima kasih 🙏 

mohon maaf atas kegajean yang saya perbuat yagesyaa 🙃 


arzaahri_ 14 Desember 2019

"Oke, sebelumnya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuh," sapaku nyengir menghadap kamera di layar sebuah laptop. 

"Wah-wah-wah, ada yang lagi bete' nih hari ini? Capek, nggak mood ngapa-ngapain? Berasa stress banyak tekanan dan dirundung tugas yang selalu menumpuk tiap waktu?? Kesel dan bawaannya pengen marah ( menyandarkan punggung di kursi

"Duhhh ( memukul-mukulkan telunjuk ke bibir ) wajib banget nih kalian waspada Gengs. Itu, bisa jadi kalian sedang mengalami yang namanya 'BURNOUT'. Nah, apa aja ya gejalanya, oke... let's (tertahan)" aku menghentikan kata-kataku tatkala sebuah smartphone menyala, berdering dan bergetar berkali-kali.

"Ping ping ping ping," seketika raut ceria di wajahku menjadi datar.

Segera ku-pause video pada layar laptop di depanku, sebelum selanjutnya melirik notifikasi pada layar ponsel itu. Seperti biasa, panggilan dari seseorang yang biasa menghubungiku, "Kenapa lagi sih, ah! Bete'" aku memutar bola mataku malas, entahlah kenapa begitu jengah menanggapi panggilan itu.

Segera kuraih benda itu dan kemudian beranjak dari kursi, hingga saatnya berdiri menatap pemandangan luar dari sudut jendela. Segera kunaikkan tombol berwarna hijau itu, dan suara seseorang dari kejauhan pun mulai terdengar,

"Hallo Kak, Wa'alaikumussalam. Maaf, kenapa ya ?" tanyaku mencoba mengumpulkan aura-aura kelembutan di sana.

" Bisa nggak sekarang ke markas? Ada banyak job yang harus diselesaiin. Nanti kalau Lo berhasil, Gue kasih bonus. Hari ini libur kan???" balasnya ketus-panjang-dan-lebar.

"Hishh!" aku menghembuskan napas kasar, sebelum selanjutnya mencoba mengumpulkan pundi-pundi semangat empat lima "Okaiii, aku otw sekarang Kak, tunggu yaa, agak macet nih kayak-....." sambungan pun terputus secara sepihak. "Njayy!! Resek!" Dan pasti, kepanikanku menjalar lagi di saat orang itu menelepon. "NJIR,, harus banget ya gue yang ke sana? Gangguin liburan aja. Udah nelpon mendadak, matiin sambungan juga seenak jidat!"

Tanpa pikir panjang, segera kumatikan laptop itu, lantas memasukkannya ke dalam tas ransel berwarna hijau dengan motif dedaunan. Tampak hidup dan alami. Siph, kontras sekali dengan semua barang dengan warna yang sama. Ya, karena aku suka hijau.

Kali ini aku tak ditemani phoenik hitam kesayanganku. Jarak tempat yang lumayan jauh tak akan membuatku cepat sampai dalam waktu kurang dari lima belas menit jika tetap pergi dengan transportasi itu. Akhirnya pun segera kuaktifkan aplikasi bundar berwarna hijau di ponselku. Ya, GOJEK, aku pun memesan GO-RIDE. Tak perlu menunggu lama, seorang mas-mas dengan jaket hijaunya berhenti di depan rumahku. Aku pun menutup pintu dan segera naik ke motor itu setelah driver itu memberikan helm padaku.

ELIXIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang