11

195 22 3
                                    

Happy Reading😽

Rey masih belum menemukan Laura, ia masih mencari tidak hanya dirinya semua anggota geng nya sibuk mencari Laura begitupun anak buah ayah Laura, mereka mengerahkan semuanya untuk mencari keberadaan Laura.

Ibu Laura masih terisak di dalam kamar, ia masih memikirkan nasib anaknya yg hampir pagi belum juga ditemukan.

Tiba tiba seseorang menggedor pintu kamarnya.
Dengan cepat Rina membuka pintunya, ternyata itu pembantu Rina dengan memasang wajah panik.

"Nyonya,,,nyonya,,, itu nyonya besar pingsan di kamarnya sambil memegangi dadanya, tolong bantu nya" ucap pembantu itu dengan khawatir.

Rina Sangat terkejut lalu ia berlari menuju kamar mertuanya itu.
Saat sampai disana ia melihat ibunya yg sedang menahan kesakitan.
Ia menghampiri Nya dengan sangat khawatir.

"Bu ibu kenapa, apa yg sakit Bu" tanya Rina sambil memeluk ibunya.

"Larisa, Larisa mana " ucap omah Laura, tapi tak lama kemudian ia kehilangan kesadaran.

"MAS, MASS!!!!!"teriak Rina, lalu Rendi datang dengan wajah tak jauh terkejut.

"Apa yg terjadi" ucapnya merasa khawatir.

"Bi tolong siapkan mobil pada supir" perintah Rina, lalu pembantu itu menggangguk lalu keluar.

Rendi menggendong tubuh ibunya itu, lalu ia pergi kerumah sakit dengan keadaan yg bercampur aduk.
Setelah sampai ia segera memanggil dokter yg ada disana.
Dengan cepat Oma Laura dibawa ke ruang UGD.
Rina dan Rendi hanya terdiam tidak bisa berbuat apa-apa, anaknya menghilangkan dan ibunya masuk kerumah sakit.

Keduanya melamun, seketika lamunan mereka buyar karena dokter keluar dari ruang itu.
Dengan cepat keduanya menghampiri dokter.

"Bagaimana keadaan ibu saya dok" tanya Rendi.

"Pasien mengalami serangan jantung fatal, maka dari itu pasien harus dirawat beberapa hari ini, kalau tidak keadaan beliau akan semakin memburuk" ucap dokter itu.

"Baiklah dok, lakukan yg terbaik untuk ibu saya" ucap Rina, lalu dokter itu pergi dari ruangan itu.

"Aku akan urus administrasi dulu" pamit Rendi.

***

Laura duduk di atas rumput yg sangat luas, didepannya terdapat sungai yg sangat jernih yg dipenuhi bunga teratai, udara sangat dingin ia memeluk tubuhnya sendiri.
Ia menatap langit tidak ada bintang hanya ada bulan yg menemaninya.

Laura sedang berada ditempat Ntahlah orang orang tidak akan tau apa tempat itu, karena tempat itu jauh dari pemukiman warga, tempat itu adalah tempat favorit Laura dan Bagas.

Bagas

Nama itu sangat menyakitkan jika harus disebut.
Pertanyaannya adalah, siapa Bagas dalam kehidupan Laura????
Tidak penting itu siapa, yg terpenting dia adalah sosok pria yg Laura cintai, sosok yg Laura rindukan, sosok yg membuat Laura bertahan hidup.

Laura menangis tanpa suara, air matanya mengalir tetapi ia tidak mengeluarkan suara.
Laura merasa jijik dengan dirinya sendiri karena menangis, ia merasa wanita yg paling lemah.

Dari kejauhan seorang laki-laki yg sedang memperhatikannya, laki laki itu sedang mencari ketenangan disana, tetapi ia melihat seorang wanita sedang menangis, ia ingin mendekatinya tetapi ia urungkan setelah ia mengenali wanita itu.

Menolak Kesedihan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang