12

197 22 7
                                    

Laura dan Rey sedang diperjalanan untuk pulang, tetapi Laura merengek minta ke cafe apalagi kalau sudah mengandalkan mata kucing itu hah sudahlah.

Lalu Rey menepikan motornya di depan cafe, cafe itu tidak terlalu besar, Rey menunggu diluar sedangkan Laura masuk hanya untuk membeli minuman.

Didalam Laura memperhatikan Rey, Rey memperlihatkan wajah tenang seperti biasa, tiba tiba Rey mengambil teleponnya lalu menaruhnya di telinga.
Sudah ditebak ia menerima panggilan.
Tiba tiba raut wajah tenang itu menjadi panik gelisah sedih dan ahhh tidak bisa diucapkan.
Laura mengingat wajah itu ketika Rey memberitahukan kalau Bagas,,, ah sudahlah tidak usah dibahas.

"Permisi mba, ini minumannya" ucap Seorang pelayanan itu sambil memberikan minuman.
Laura langsung menerimanya dan memberikan uang berwarna biru.
Dan langsung Laura berdiri ingin menemui kakanya.

"Mba tunggu ini kembaliannya" teriak pelayanan tadi.

"Ambil aja" balas Laura, itulah Laura terkenal baik hati dan juga dermawan.

Laura menghampiri Rey yg sedang melamun.
"Bang" tanya Laura, tetapi Rey masih belum menyadari kehadiran Laura.
"Bang" lalu Laura menggerakkan tangannya didepan wajah Rey tetapi itu tidak membuat sadar Rey.
"BANG!!"kini Laura berteriak sambil memukul bahu Rey dengan sangat keras.
Barulah Rey tersadar dari lamunannya, ia menatap Laura dengan sedu, lalu menaiki motornya.
Laura yg melihat itu sangat heran.

Laura masih asik menyeruput minumannya, tiba tiba motor Rey berhenti disebuah gedung yg sangat dibenci Laura.

"Bang ngapain sih kesini" tanya Laura dengan ketus.

Rey tidak menjawab pertanyaan Laura, ia turun dari motor lalu menarik tangan Laura dengan lembut.
Laura merasa aneh dengan kelakuan Rey, tadi ia berbicara pada Rey tapi tidak ada jawaban.
Sekarang ia malah membawanya kerumah sakit.

Rey melepaskan jaketnya lalu memakainya pada Laura, Laura merasa sangat aneh dan......takut.

"Bang kita ngapain sih kesini" kini Laura tersulut emosi.
Rey tidak menjawab langsung saja ia menarik Laura untuk masuk.

Laura merasa sangat takut, ia merasakan akan kehilangan lagi tetapi ia buang pikiran itu jauh jauh.

Tibanya Laura diruangan yg sudah dipenuhi saudara saudaranya.
Laura mengernyitkan dahinya merasa bingung.

"Strong" bisik Rey.

Mendengar itu Laura menatap tajam pada Rey, lalu ia meninggalkan Rey.
Laura menghampiri tantenya.

"Tante ini ada apa" tanya Laura lembut, ia masih berpikiran positif, ia melihat semua orang yg ada disana menangis.

Tidak ada Jawaban, merasa kesal Laura masuk kedalam ruangan itu dengan diikuti Rey dibelakangnya.

Laura sangat terkejut ketika melihat kain putih yg menutupi benda yg ada diatas ranjang.

Laura tidak memperdulikan itu, ia menatap tajam pada Rey.
"Bang ini ada apa" tanya Laura dengan sangat lembut.
Rey masih tidak menjawab ia menundukkan kepalanya.

Merasa kesal lalu ia menghampiri ibunya.
"Mah ini ada apa" lalu Rina memeluk tubuh Laura dengan menangis sekencang-kencangnya, Laura melepaskan pelukan ibunya.
"Oma meninggal Ra" ucap Rina dengan susah payah.

Tiba tiba Laura merasakan belati putih yg menusuk seluruh badannya, ia pun tertawa hambar.

Semua saudara Laura menatap Laura dengan sedih mereka tak henti hentinya meneteskan air matanya.
Karena mereka tau bahwa Laura adalah cucu kesayangan Oma.

"Mamah jangan bercanda!!" Bentak Laura, ini pertama kalinya ia membentak ibunya, dengan cepat Rey menahan pundak adiknya itu.
Tetapi dengan cepat Laura menepisnya.

Menolak Kesedihan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang