Sebuah ruangan luas penuh dengan rak buku besar di bagian atas dan bawah.Rak-rak dipenuhi buku-buku dengan berbagai judul.Ron menganga melihat betapa luar biasanya ruangan tersebut,kakinya terasa lesu dia masih terpaku bagai patung batu di depan pintu.Setelah mengumpulkan seluruh kesadarannya,Ron akhirnya masuk dengan hati-hati.Ruangan yang bisa disebut perpustakaan itu tidak terlalu memiliki penerangan yang memadai,hanya beberapa lilin yang menjadi pembantu penglihatan.
Aku tidak pernah tau ada ruangan seperti ini. Ron melirik beberapa buku-buku yang ada di rak,diakui Ron sangat menyukai membaca,mau itu novel,majalah,atau buku pelajaran (kecuali matematika,nggak ada cerita di sebuah angka,ribet).Kakinya terus membawanya masuk sampai ke ujung perpustakaan yang dimana terdapat sebuah buku besar.Buku kusam yang nampak tua bahkan tidak memiliki gambar atau tulisan apapun pada covernya.Ron memperhatikan buku tersebut.
Baru saja tangan Ron mulai meraih buku tersebut tiba-tiba seluruh api di lilin padam.Dengan panik Ron memperhatikan sekeliling,gelap... hanya itu yang ada di penglihatan Ron.
"hei,kalau mau baca buku harus registrasi dulu loh"
"Eh,bukannya itu suara tadi." Batin Ron,"S...Siapa disana!tolong tunjukan dirimu!"
Tidak ada jawaban,namun entah mengapa Ron merasa dirinya sedang diawasi,dan beberapa detik kemudian seluruh lilin menyala,memberikan penerangan sehingga ruangan bisa terlihat lagi.Ketika matanya sudah bisa melihat sesuatu,dia tersentak ketika didepannya ada wanita yang sedang menatapnya,wanita itu hanya berjarak 5 langkah dari Ron.
"Cantik...." dari sekian banyak kata hanya kata itulah yang terbesit di kepala Ron untuk mendeskripsikan wanita tersebut.Rambutnya yang panjang dan hitam mengkilap,matanya lebar dan bewarna hijau sehijau padang rumput,dan kulitnya yang pucat.selang beberapa saat Ron baru menyadari ada yang ganjal dari wanita tersebut,dari atas dia sangat sempurna tapi saat melihat kebawah dia menyadari bahwa wanita itu tidak menyentuh tanah.
"oooh...bisa terbang tenyata..."
....
....
....
....
"HANTUUUUUUUU!!!!!!"
"HAH!!!MANA???!!!" Jerit wanita tersebut.
"...."
"...."
Kriik...kriik...
Hening,hanya bisa terdengar suara jangkrik (yang entah darimana).Ron masih terdiam di tempat masih mencerna apa yang dilihat dan didengarnya tadi.Hatinya terus berdetak kencang,badannya gemetar,keringat mulai bercucuran di pelipisnya,inikah yang namanya cinta?(bukan).Begitu juga dengan wanita di depannya dia tampak kaget dan memperhatikan Ron,saat dia melihat keadaan laki-laki itu yang terlihat pucat dia mulai bicara."eem...apa kau bisa melihatku?" Masih dalam setengah kaget Ron mengangguk,dia berusaha mengambil nafas agar badannya tenang.
"Jadi rumor itu benar ya haha..."pikirnya. "anuuu...maaf ya kalau aku mengganggu disini aku akan pergi..." kata Ron terbata sambil berusaha pergi,pengen sekali dia berlari dan teriak tapi dia berusaha tetap stay cool.Namun,tiba-tiba si hantu menghalanginya dan berdiri (?) di depan Ron.
"Jangan pergi kayak gitu dong,kan baru nyampe dan lagi ku nggak gigit kok" Bujuknya dengan senyum diwajahnya,bukannya menyeramkan,senyumannya itu bisa dibilang manis.Ron masih membatu di tempat, diperhatikannya hantu itu baik-baik,jujur sih dia tidak begitu menyeramkan dan Ron sudah mulai tenang.
"Yuna."
"Huh?" Suara lembut hantu tersebut membuyarkan lamunan Ron.Di depannya sebuah uluran tangan bersahabat dari Yuna-si hantu- itu.Ron membalas jabatan tangan Yuna dan tentu saja nggak bisa disentuh alias nembus.
"Ron." Sempat Ron pengen teriak lagi gara-gara tangannya nembus.
"Jadi....apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Yuna penasaran."Ah...benar juga ya..." batin Ron.Dia tidak bisa memikirkan alasan kenapa dia disini,tentu saja rasa penasaran dan ketidak sengajaan yang membawanya ke perpustakaan bawah tanah ini.Akhirnya Ron menceritakan kepada Yuna dari mana dia bisa menemukan ruangan tersebut.
~
"Kamu 'penunggu' disini ya?" Tanya Ron tiba-tiba setelah menyelesaikan ceritanya.Mereka kini sedang duduk di bangku khusus membaca."Huh?" yang ditanya pun lumayan kaget."Hmm....kalau dibilang penunggu atau bukan sih,ku juga bingung hehe..." jawab Yuna sambil menjulurkan lidah.
"Jawaban macam apa itu..."Ron menggeleng melihat tingkah si Yuna ini.Dibanding cerita-cerita hantu di film/buku horror,perilaku Yuna tetap seperti wanita normal,dari penampilan yang Ron perhatikan juga Yuna sepertinya masih muda...mungkin.
"Tapi yah,aku sepertinya sudah terikat dengan ruangan ini.Seperti ada kenangan dan macam hal terjadi sehingga aku tidak bisa keluar dari ruangan ini." Jelas Yuna."Sayangnya aku lupa kenangan itu." Yuna tersenyum sambil menghadap Ron.Ron yang melihatnya membalas senyuman Yuna.
"Eh!Ya ampun!Udah jam berapa ini!?"kata Ron agak berteriak ketika dia baru menyadari sudah berapa lama dia di perpustakaan,sepertinya kejadian ini membuatnya lupa bahwa faktanya dia masih disekolah dan waktunya kemalaman.Dilihatnya jam tangannya sudah menunjukan pukul 17.30 ( lima setengah sore ).Yuna hanya menatap bingung ketika melihat Ron yang sedang panik.
"Maaf ya Yuna,tapi sekarang aku harus benar-benar pergi!" Ron lalu beranjak pergi ke pintu depan perpustakaan.Yuna langsung berteriak sebelum Ron benar-benar pergi.
"Besok kesini lagi yaaa!!" Ron langsung memutar badannya,apa yang harus dia jawab? tapi dikarenakan buru-buru spontan dia berkata,"Oke!" dan berlari meninggalkan perpustakaan tersebut.
Sambil memperhatikan punggung Ron yang mulai menjauh,Yuna melayang ditempatnya.Terukir senyuman dan wajah bahagia di wajahnya,walau baru saja bertemu dengan Ron,Yuna sudah merasa Ron itu orang baik.Bahkan Ron tidak takut untuk bicara dengannya ( awalnya sih iya ),sudah lama Yuna menantikan perasaan ini,perasaan punya teman setelah sekian lama sendiri di tempat dingin dan kelam.Memang sewajarnya Yuna tidak merasakan apa-apa tapi tetap saja hal ini membuat dirinya dipenuhi bunga-bunga.Dengan senyuman yang masih terhias di wajahnya dia berbisik,
"kenapa nggak tanya jam berapa..." sambil mulai memudar dan disaat bersamaan pintu perpustakaan tertutup dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unnamed
Ficção CientíficaRumor...adalah sesuatu yang hanya dipercaya sebagian orang,apakah itu nyata atau tidak? Kadang,mempercayai rumor itu termasuk hal yang bodoh,bagai percaya pada cerita dongeng yang ada di buku.Begitulah rumor yang menyebar di sekolah Ron. Tapi,bagai...