Bagian Empat

25 1 0
                                    

Hai...

Selamat Membaca.

Jangan lupa vote dan comment.



Jeffrey berjalan dengan wajah lelahnya memasuki kantor kepolisian tempatnya bekerja. Ia mendudukkan dirinya dikursi tepat dihadapan salah satu rekannya yang merupakan anggota dari tim penyidikan, dia Mike. Mike menatap dengan alis mengerut melihat Jeffrey duduk dengan tangan yang memijit pelipisnya. Terlihat sangat kelelahan.

"Kau kenapa Jeff? Kau terlihat kurang sehat."

Jeffrey mendongakkan kepalanya menatap Mike, "Aku hanya lelah, mungkin karena aku kurang tidur beberapa hari ini."

"Berhentilah melakukan patroli dimalam hari. Kau tidak bisa melakukan hal itu setiap hari. Kau kan sudah tahu sudah ada jadwal untuk patroli dan kau tidak bisa terus-terusan ikut dalam patroli." Mike menatap prihatin kepada Jeffrey.

"Tapi aku tidak bisa tenang setelah apa yang dialami Azura. Aku selalu menghawatirkannya."

"Sudah ada polisi lain yang melakukannya. Patroli selalu dilakukan setiap malam dengan anggota yang berbeda. Kau sudah punya jadwal sendiri untuk melakukan patroli. Jangan terlalu memaksakan diri. Aku rasa semuanya sudah baik-baik saja, tidak ada hal mencurigakan apapun yang dialami temanmu akhir-akhir ini."

"Aku hanya mengkhawatirkan keadaannya. Dia masih terlihat sangat ketakutan ketika teakhir kali aku mengunjunginya."

"Kau berkencan dengan Azura kan?" Mike tiba-tiba bertanya membuat Jeffrey terlihat salah tingkah.

"Dia hanya temanku Mike." Jeffrey menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Lalu kenapa kau sangat peduli padanya?" Mike menatap Jeffrey dengan tatapan yang menggoda.

"Aku hanya kasihan padanya, dia tinggal di kota ini seorang diri dan juga dia tidak memiliiki teman dekat selain aku."

"Temannya hanya kau? Aku tidak percaya." Sepertinya Mike tidak akan menyerah menggali informasi. Jiwa introgasinya sudah muncul saat ini.

"Dia juga punya teman dekat dikampusnya, namanya Hanna. Aku mengetahuinya karena Zura menceritakan itu padaku. Selebihnya dia tidak punya teman dekat lagi. Bahkan teman kelasnya pun hanya sebagian yang ia kenal." Jeffrey menyandarka tubuhnya dikursi mencoba mencari posisi nyaman.

"Dia sepertinya orang yang sangat tertutup. Lalu apa kau tidak memiliki perasaan apapun padanya?"

"Berhenti bertanya padaku! Kau menanyaiku seperti sedang mengintrogasi tersangka." Jeffrey menatap kesal kearah Mike.

Mike yang mendapat tatapan seperti itu hanya tertawa. Ia kemudian berdiri dari tempat duduknya dan mendekati Jeffrey.

"Kau tidak perlu melakukan patroli hari ini, akan ada rekan lain yang melakukanya. Kau pulanglah dan istirahat, kau juga perlu tidur." Mike menepuk pelan bahu Jeffrey kemudian melangkah pergi meninggalkan Jeffrey.

"Aku merasa merinding. Kau terdengar seperti istiriku Mike!"

Jeffrey meneriaki Mike yang belum jauh melangkah sehingga kata-kata Jeffrey masih terdengar olehnya. Buktinya Mike menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Jeffrey. Dan tentunya beberapa polisi yang ada disana sontak memusatkan pehatian mereka pada Jeffrey dan Mike.

"Yes Jeff. I want to be your wife, Baby!" Mike membalas ucapan Jeffrey dengan sedikit mengencangkan suara dan dengan tatapan yang berbinar layaknya seorang gadis yang baru saja menerima lamaran dari pria pujannya. Sehingga membuat rekan-rekan mereka tertawa terpingkal-pingkal mendengar ucapan Mike. Ditambah lagi dengan melihat ekspresi Jeffrey yang sangat kesal seakan siap untuk membunuh Mike.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 14, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Other SideWhere stories live. Discover now