13.Rencana

165 64 10
                                    

Dipagi hari yang cerah ini,matahari sudah mulai memunculkan rupanya dan burung-burung pun bernyanyi dengan merdunya. Kemudian seorang gadis berpakaian piyama elmo pun mulai membuka matanya setelah tertidur beberapa jam. Gadis itu sedang membiasakan matanya untuk beradaptasi dengan cahaya matahari yang keluar dari celah-celah gorden kamar yang ia pakai untuk beristirahat.

Setelah matanya sudah bulat sempurna,gadis itu segera bangun dari tempat tidurnya lalu menuju jendela kamar untuk menyibak gorden jendela bermaksud untuk mempersilahkan cahaya mentari masuk dengan leluasanya.

"Sinar matahari pagi bagus kan untuk tubuh?"gumam shia pada dirinya sendiri.

Gadis bernama shia itu segera kembali menuju ranjang tempat tidurnya untuk membangunkan sahabatnya,noe.
Karna melihat noe yang sedang tertidur pulas,shia jadi tidak tega membangunkannya dan dirinya segera mengambil handphonenya yang berada diatas kasur.

Betapa terkejutnya shia setelah melihat handphonenya masih tersambung dengan panggilan suara dari ardel.

"Del?" shia mulai membuka suara untuk memastikan apakah orang yang berada disebrang sana masih berada di alam mimpi.
Tidak ada jawaban dari ardel,shia menyimpulkan bahwa ardel masih tertidur. Tapi ternyata anggapan shia salah,ada suara yang membalas ucapannya tadi.

"Kenapa?" balas ardel,suara serak khas bangun tidur milik ardel adalah suara pertama yang shia dengar pagi itu.

"Eh kirain kamu masih tidur"

"Hm" Ardel hanya membalas ucapan shia dengan deheman.
Mungkin sekarang ardel masih mengantuk dan mencoba untuk tidur kembali.

"Udah pagi,aku tutup ya telponnya,kasian pulsa kamu pasti udah abis banyak...bye del"

Tidak ada balasan dari ardel,akhirnya shia memutuskan sambungan telponnya dengan ardel.
Ternyata mungkin memang benar kalau ardel sedang tidur kembali.

"Ea telpon siapa tuh pagi-pagi" goda noe dengan wajah jahilnya.
Shia bingung sejak kapan noe sudah bangun dari tidurnya dan kini dirinya sedang duduk diatas ranjang dengan menyilangkan kakinya menghadap kearah shia.

"Apasih,bukan siapa-siapa kok,tadi itu mama aku yang nelpon"bohong shia,dirinya masih terkejut karna ia terpergok oleh noe sedang telponan dengan ardel dipagi hari.

"Mama lo?kok manggilnya ada del-del nya"goda noe yang makin memojokan shia.

"Ehh eum i-itu ma-mama aku katanya la-lagi makan bubur ayam bang kodel...i-iya dia lagi makan bang kodel,eh maksudnya mama aku lagi dikodel,ehhh bukan maksudny-"

"Apasih sih shi,lo tuh goblok banget kalo masalah bohong" potong noe

Shia hanya pasrah,mengutuk dirinya sendiri yang sangat bodoh dalam urusan berbohong.

"Fyuhh itu tadi ardel yang telpon"ucap shia pasrah sambil menghembuskan nafasnya.

"ECIEE PAGI-PAGI UDAH TELPONAN,UDAH NGOBROLIN APA AJA NIH SAMA ARD-EUMMMM" Shia segera membekam wajah noe dengan bantal.
Malas mendengar omong kosong noe yang membuat jantungnya makin berdebar.

"Udah yu kita turun,masak buat sarapan" ucap shia lalu menuju pintu keluar kamar tanpa mempedulikan noe yang sedang sibuk menghirup nafas sebanyak-banyaknya setelah melepaskan bantal dari wajahnya.

"Eh tungguin,ini kan rumah gue"

Shia masih tidak mempedulikan noe dan segera menuruni anak tangga untuk menuju ke dapur.

"Shiaaaaaa" Panggil noe lalu segera berlari kecil untuk menyusul jejak shia.

~~~~~~~~~~~~~

Dilain tempat,
Seorang gadis berambut pendek sedang sibuk mencuci peralatan masak yang kotor sehabis dirinya menyelesaikan tugas masaknya.
Gadis itu memang sudah terbiasa melakukan aktifitas seperti ini dikala dirinya sedang libur sekolah.
Setelah selesai mencuci peralatan masaknya,gadis itu segera menuju kamar orang tuanya untuk membangunkannya bermaksud untuk mengajak mereka sarapan.

ShiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang