16 ; dont hate dont judge.

1.5K 138 12
                                    

Muehehehe kembali lagi bersama akohh, seulmin garis keras wkwkwk :((( ingkar janji,aku pengen update. GAKUAAT wkwk ㅠㅠ

Bagaimana? Sejauh ini apagaa jimin brengsek? Hmmm kalian menghujat suamiku... ngakak baca komen komennya, yaampun jimin maafkan aku membuatmu dihujat sana sini, tapi ini demi visualisasi karakter aja kok. Maafkan aku jim :((

So? Siap sama chapter ini? Markica. Mari kita baca !
.
.
.
.
.
.
.
.

// 18.17 # Jimin home //

Jimin memasuki rumah dengan wajah yang berantakan, lebam, dan di sisi bibirnya terdapat darah yang sudah mengering.
Yang didapati jimin, rumahnya sepi. Tak ada siapapun.

Langkahnya terhenti kala seulgi ternyata sedang menatapnya di tangga.

"Yaampun jim? kau kenapa?!." Seulgi menuruni anak tangga dan menangkup wajah jimin.

"Oh? aku, berkelahi dengan rampok tadi..tidak apa apa kok seul."

"Astaga jimin, ayo kekamar!." Seulgi menarik tangan jimin dan membawanya kekamar.

"Mau apa? aku sedang terluka apa kau masih menginginkannya?." tanya jimin percaya diri.

Seulgi mengernyit,mencerna ucapan jimin, "hah? maksudmu? apa di otakmu hanya ada hal hal porno jim? aku akan mengobati lukamu!." Seulgi menekan kedua pundak jimin hingga pria itu terduduk diatas kasur.

"Lain kali hati hati, untung saja kau tidak mati." Gerutu seulgi sambil menempelkan kapas yang sudah ditetesi betadine dibibir jimin.

"Kau mengkhawatirkanku ya?."

"Tidak, kasian saja."

"Sama saja seul, sampai kapan kau terus angkuh padaku hm?."

Seulgi diam, ia tetap melancarkan tangannya mengobati luka jimin.

"Ganti pakaian dan mandi. Aku menyiapkan makan malam. Oh ya, ibumu membawa jimin ke gwacheon sampai lusa."

"Hah?! kenapa?."

"Entahlah, ibumu ingin menghabiskan waktu dengan jimin mungkin?."

Seulgi yang hendak keluar kamar pun dicegah oleh jimin.

"Jim, kau ingin makan tidak?."

Jimin mengangguk, tapi genggamannya makin erat.

"Yeri sudah menungguku didapur jim, lepaskan."

"Iya iya, nanti malam boleh ya?." Jimin mengedipkan satu matanya.

Tak merespon, seulgi berbalik badan yang meninggalkan jimin sendirian.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hanya suara dentingan dari bertemunya garpu sendok dan piring yang terdengar. Tak ada untaian kata yang terucap.

Namun, jungkook yang masih menyimpan amarah pada jimin melayangkan pertanyaan pada sosok tsb.

"Wajahmu kenapa?." tanya jungkook santai.

"Hm? Oh, tadi ada sedikit masalah."

ARROGANT PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang