Change

45 5 2
                                    

"Tringgg... Tringg.... Tringg.."
Bel istirahat berbunyi,semua siswa di SMA SATU BANGSA berhamburan keluar kelas,namun tak sedikit dari mereka ada yang masih dikelas untuk memakan bekal yang mereka bawa,termasuk Jefran.

"Jef,Lo Bawak bekal?"tanya Fano terheran-heran,karena pikirnya Jefran tadi akan makan ke kantin bersamanya.

"Iya,aku bawa bekal,kita bicara disini saja"ucap Jefran sembari membuka bekal makanannya.

Bekal yang dibawa oleh Jefran adalah pizza dan Hamburger.

"Wah,bagi dong pizza nya hehe"Fano pun mengulurkan tangannya untuk mengambil pizza di wadah makan Jefran.

Semua siswa yang masih dikelas terheran-heran melihat Jefran,karena anak yang culun dan berpakaian lusuh itu bisa membawa pizza 1 pack dan Hamburger dua buah.

"Ambil aja,ayo cerita."ucap Jefran sembari mengambil pizza nya.

"Ha?anak culun pakaian lusuh bisa bawa pizza 1 pack dan Hamburger? Maling Lo ya?"

"Atau ngorek dikotak sampah haha!"celetuk mereka yang ada dikelas.

Jefran hanya terdiam tidak menjawab apapun,matanya mulai berkaca-kaca mendengarkan ejekan dan hinaan dari teman-teman sekelasnya.

"Jef,sabar ya ,gue mau ngasih solusi gimana kalo Lo itu berubah aja deh,sekalian Lo deketin Bianca dan ngubah mereka yang ada dikelas ini!"ujar Fano mencoba meyakinkan Jefran.

"Fan,aku ga bisa berubah,aku bakalan nampilin diri aku kaya gini,kalo aku harus berubah,berarti cinta tulus itu ga ada"tegas Jefran.

"Baiklah,gue akan dukung Lo"sambung fano.

Istirahat sudah selesai ,mereka melanjutkan ke kelas,semua orang menatap tajam ke wajah Jefran,entah mengapa itu terjadi.

"Kenapa mereka menatapku seperti itu?"gumam Jefran sambil menatap lurus ke depan.

"Brug!!!"

Tubuh Jefran terjatuh lagi dan kali ini lebih sedikit keras.

"Hahahaha!!"

"Jatuh juga tuh anak culun!"

"Hahah rasain Lo,siapa suruh masuk sekolah ini!"

Jefran pun bangun dan kemudian...

"CUKUP!!"teriak Jefran yang selama ini diam saja atas tindakan mereka.

Fano dan Bu Karina pun datang ke kelas dan terpaku melihat tindakan anak culun itu.

"SUDAH CUKUP KALIAN MENGHINA SAYA!"Tegas Jefran sambil membuang kacamatanya.

"JIKA KALIAN SEMUA BERANI MENANTANG SAYA LAGI,LIHATLAH NANTI APA YANG AKAN SAYA LAKUKAN KEPADA ANDA-ANDA SEMUA."

"TERUTAMA ANDA"Jefran menunjuk siswa laki-laki yang memangkahnya tadi,ia adalah Karen Alexander"

"Lo berani nunjuk jari Lo ke muka gue!"balas Karen dengan bangun dari tempat duduknya.

"Saya tidak merasa bersalah atas masalah ini,anda yang memulai maka anda yang harus mengakhiri"balas Jefran lalu menonjok muka karen.

"Bugg!!"

Karen langsung terjatuh dan semua orang memandangi Jefran.

"Ayo sini! Siapa yang mau lagi!!"teriak Jefran memandangi semua siswa disana.

"Cukup Jefran!"teriak Bu Karina dan langsung menuju ke arah Jefran.

"Bu Karina?"

"Iya,sudah hentikan semua ini,kamu Jefran dan kamu Karen,ayo ikut ibu keruang BP".
Seru guru yang berumur 40-an keatas itu dan langsung pergi meninggalkan kelas.

"Awas kamu Jefran"gumam karen dengan menatap tajam ke arah Jefran yang membelakanginya.

Fano memperhatikan Jefran dan apakah yang dilihatnya itu benar batinnya.

"Fano,lihat tuh gara-gara temen Lo yang culun itu,kita jadi ga belajar ni!"seru Tasya gadis yang sok calm namun pikirannya dipenuhi pikiran jorok.

"Heh Tasya!lu gausah sok mau belajar ya!gue tau itu cuma pencitraan Lo aja!dan Lo mau hal yang dirasain Karen terjadi sama lo juga? Dan kalian semua ?"ucap Fano dengan nada kesal.

Semua warga kelas XI Mia 1 terdiam seribu bahasa.

Di ruang BP...

Di ruang BP ada Bu Iren selaku wali kelas mereka dan Bu Karina yang saat itu adalah jadwal KBM nya,termasuk 3 orang guru BP,Bu Fatma ,Bu Rena dan pak Anton.

"Jefran,apa yang membuat kamu bisa memukul Karen"tanya Bu Fatma dengan nada geram.

"Maaf Bu,saya memukulnya karena ia membuat saya terjatuh dua kali,hari ini dan kemarin,saya merasa saya dibully atas itu,dan saya memukulnya agar dia tidak mengulangi kesalahan yang sama,termasuk kepada saya,dan semua warga kelas lainnya"tegas Jefran

Semua guru yang ada di ruangan itu melihat Jefran sembari membatin...

"Anak siapa ini,perkataannya sangat bijak dan tegas."

"Apakah benar itu karen?"tanya Bu Fatma yang mulai kesal melihat wajah Karen.

"B-benar bu"jawab karen sembari mengangguk.

"Kamu ini ya Karen,Jefran apa hukuman yang mau kamu berikan kepada Karen?"tanya Bu Fatma yang mulai memudarkan amarahnya.

"Saya tidak akan memberinya hukuman,hanya saja saya minta jangan mengulangi kesalahannya."tegas Jefran

"Karen, lihatlah jefran,bercerminlah dan bertemanlah dengannya"sambung pak Anton.

"Maafin gue Jef,gue ga bakal ngilangin kesalahan gue lagi."ucap Karen dengan mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Masalah selesai,Bu Fatma bisakah saya mengajak anak-anak ini untuk melanjutkan pelajaran?"tanya Bu Karina dengan memberikan senyumnya.

"Silahkan Bu"pungkas Bu Karina.

Jangan lupa vote and komen readers, komen y aja gpp kok :)

Stay tuned next part!!

Mungkin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang