Sepulang sekolah Adam masih sibuk menggeluti computer di depannya, jari-jemari mengetik setiap tombol keyboard, orang-orang mulai beranjak pergi satu persatu dari LAB computer, Adam masih meneliti setiap paragraf yang diutulisnya kemarin di buku catatan, memori camera ia masukan pada card reader dan juga satu flashdisk dan keduanya ia masukan pada lubang USB komputer
Adam juga menambahkan opini dalam setiap paragraf yang ia tulis dalam microsoft word dan memilah setiap gambar yang ia jepret, meneliti setiap memori otak yang terjadi hari itu.
Butuh waktu satu jam menyelesaikan liputannya untuk di storkan pada ibu fatma, Ada pun melihat setiap gambar, mengklik dan mengeser satu persatu dengan mous hingga sampai pada gambar si wanita berkacamata pink dengan bross kupu-kupu menempel di sebelah kiri jilbabnya.
Adam malah senyum-senyum sendiri melihat fotonya, apa lagi mengingat perdebatan di aula waktu itu.
Ada suara langkah kaki yang mulai mendekat.
"ADAAAAAM....!"
Adam terperanjat kaget, Dia memanggil namamnya seraya Adam menoleh ke arahnya lelaki tua telah ada di disampingnya, lelaki berkumis tipis dengan model rambut cepak, rupanya pak Budiman, seorang operator LAB dan juga guru komputer.
"Astagfirulloh, Pak Budiman ngagetin aja!!"
"Kamu udah selesai belum Dam.?, ini mau di tutup lo LAB nya!, tinggal kamu sendiri disini!"
Adam langsung berdiri dan melihat sekitarnya, Adam baru menyadari bahwa tinggal dia sendiri di LAB.
"Udah selesai kok pak, tinggal copy paste foto dan folder yang adam ketik"
Sambil memindahkan seluruh foto di memori kamera ke dalam flasdisk°°°°°°°°°°°°°°°°
Hari ini adalah keputusan akhir dari ibu fatmawati untuk memutuskan siapa pememang-nya.
Selesai ekschool, yang lain sudah beranjak pulang ke pondok, Di perpustakaan tersisa mereka bertiga di ruangan baca literasi, ada pembatas rak buku antara Adam dan Rabi, suasana hening sekali, Adam hanya fokus melihat ibu fatmawati yang membaca tulisan mereka lewat laptopnya, matanya menelusuri setiap kata dari kanan dan kiri, Rabi yang biasanya cerewet mendadak membisu, mungkinkah dia sedang tegang, karena ini adalah keputusan akhir.
Tiba-tiba saja raut muka ibu fatmawati berubah, ia tersenyum melihat laptopnya, raut mukanyapun kembali sedia kala, beberapa detik kedepan dia tersenyum lagi, malah senyumannya lebih lebar dari sebelumnya, sampai menampakan gigiputihnya, begitu cepat perubahan ibu Fatma, apa yang membuatnya tersenyum Adam dan Rabi sedikit bertanya-tanya.
Tiba-tiba saja ia membalik laptonya dengan santai mengarahkannya pada Mereka, sambil tetap senyum-senyum ke arah Mereka, jelas terlihat ketika ia membalik laptopnya, ada foto Adam dan Rabi di jajarkan di microsoft word olehnya, Adm yang langsung bengong menatap gambar itu dengan seksama.
"ayooo, ini foto siapa..?, foto adam ada di folder foto rabi, sedangkan foto rabi ada di folder foto adam, kalian saling foto ya.?"
"itu... Itu... Itu"
Adam malah gugup untuk menjawab pertanyaan bu fatma.
"itu apa sih adam!"
"itu kapan ya bu Rabi lupa"
Dengan wajah pura-pura gak tau, sambil memalingkan wajah.
"Masa sih lupa, baru kemarin loh"
"enggak kok itu gak sengaja aja bu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kitab mimpi pesantren [on going]
Genç Kurgu(Proses Revisi tapi ngalem. 😊) Ketika dia pertama kali masuk pesantren, rasa ingin kembali pulang kadang muncul di benaknya, tapi dengan waktu dia mulai bisa memahami impiannya disini. Kisah ini di mulai di dunia cahaya, yah tepatnya dunia cahaya...