Gareng dan Markonah adalah seorang pasangan yang sudah lama menjalin hubungan. Mereka berdua sepakat untuk bertunangan dan memperkenalkan ke orang tua masing-masing. Dan pada suatu hari, Markonah membawa Gareng untuk bertemu dengan kedua orang tuanya. Ketika sampai di rumah Markonah, Ayah Markonah mengajak Gareng berbicara dan Ayah Markonah ingin mengetahui tentang Gareng.
Ayah Markonah : “Gareng, bapak bertanya apa pekerjaan kamu saat ini? ”
Gareng : ”Alhamdulillah, Saya adalah seseorang pakar agama.”
Ayah Markonah : “Sangat mengumkan. Akan tetapi kamu akan mengerjakan hal apa agar bisa memberi tempat tinggal yang bagus untuk putri saya seperti putri saya tinggal di rumahnya hingga saat ini ? ”
Gareng : “Tidak masalah untuk itu pak, saya selalu yakin dan belajar bahwa Tuhan akan menyediakan semuanya untuk kita nanti. ”
Ayah Markonah : “Lalu bagaimanakah kamu bisa membiayai pertunangan dan membelikan cincin yang bagus dan layak untuk putri saya ? ”
Gareng : “Menurut agama, jika kita sudah ada niat, Tuhan akan memberikan dan menyediakan untuk kita.”
Ayah Makonah : “Serta bagaimana kamu memiliki anak, dan membiayai sekolah anak-anak kamu nanti ? ”
Gareng : ”Jangan khawatir juga pak, Tuhan juga sudah menyiapkan untuk kita.”
Setiap Ayah Markonah mengajukan pertanyaan untuk Gareng, ia selalu yakin dan menjawab bahwa Tuhan telah menyediakan semuanya. Dan akhirnya setelah selesai berbicara dan Gareng pulang, Ibu Markonah bertanya.
Ibu Markonah : “Bagaimana dengan calon tunangan putri kita ? ”
Ayah Markonah : “Dia tidak memiliki pekerjaan dan gagasan. Namun baiknya, dia menduga bahwa saya adalah Tuhan”