Yura merebahkan tubuhnya yang terasa pegal. Sudah pukul setengah dua belas malam sekarang, tapi ia baru bisa tidur. Ia baru saja selesai dengan acara peresmian cabang butik nya. Kini ia memutuskan untuk bermalam di hotel yang ada di kota Daegu. Sebenarnya ia tidak sendirian kesini, Namjoon menyempatkan diri untuk menemaninya satu hari ini. Namjoon juga yang mengusulkan untuk bermalam di hotel, mereka pun memesan dua kamar. Satu untuk Yura, satu lagi untuk Namjoon.
Soal butiknya, baru Namjoon orang yang tau. Yura belum memberitahu pada teman-temannya yang lain, bahkan pada Yeona sekalipun. Ia juga belum memberitahu pada Yoongi. Ia hanya sedang mencari waktu yang tepat untuk mempublikasikan butiknya kepada teman-temannya itu.
Tak butuh waktu lama, Yura telah jatuh ke alam bawah sadar nya. Ia telah jatuh terlelap ke alam mimpi. Namjoon yang kamarnya terletak dikamar samping Yura pun sudah jatuh terlelap lebih dulu daripada Yura.
*****
Rasanya baru sebentar Yura tertidur, tapi ia sudah terbangun dari tidur karena bunyi alarm dari ponselnya yang dia atur. Yura bangun dengan malas menuju kamar mandi. Meraih handuk yang disediakan oleh hotel, ia memutuskan untuk mandi. Waktu menunjukan pukul enam pagi.
Setengah jam, Yura sudah siap dengan pakaian simpel. Ia kemudian berjalan keluar dari kamar hotelnya, pergi ke depan kamar Namjoon. Ia hendak membangunkan saudaranya itu. Belum sempat Yura mengetuk pintu kamar Namjoon, pintu itu sudah terbuka lebih dulu. Terlihat sosok Namjoon yang tampak telah rapi. Ia tersenyum saat melihat Yura didepan pintu kamarnya.
"Pagi oppa!" Sapa Yura semangat.
"Pagi juga Yura" Namjoon mengacak puncak kepala Yura dengan gemas.
"Ayo cari makan, perutku lapar" Yura memegang perutnya. Namjoon hanya terkekeh pelan dan mengangguk.
Melihat tingkah dan wajah Yura yang imut sekarang ini sangat berbeda dengan penampilannya kemarin. Kemarin ia tampil sebagai seorang desainer anggun berumur dua puluh satu tahun, sekaligus yang mendirikan sebuah butik yang tak bisa dibilang kecil. Kini Yura tampak seperti seorang remaja manja berumur tujuh belas tahun.
*****
Sepulang dari kota Daegu, Yura segera disambut dengan kesibukan barunya, mengurus butik miliknya. Dulu saat masih kuliah, dia tidak terlalu serius mengurus butiknya ini, namun kini, ia benar-benar akan tenggelam ke dunia desainer. Setidaknya kesibukan ini membuatnya lupa tentang Yoongi, walau hanya sedikit.Di setiap malam Yura selalu mengingat sosok pria itu. Yura benar-benar merindukannya. Komunikasi terakhir adalah saat dua bulan yang lalu. Dan satu hal yang sangat sulit Yura lakukan, ia juga tidak tau kenapa, yaitu menghubungi Yoongi duluan. Terkadang ia menangis sendirian, meringkuk diatas ranjangnya saat sebelum tidur karna mengingat kekasihnya itu.
Masih pagi hari, tapi Yura kini sudah berada di butik miliknya. Sibuk menggambar desain baju yang ada di kepalanya. Ia kini berada didalam ruangan khusus di butiknya yang menjadi ruangan kerjanya. Butik Yura memiliki setidaknya tiga puluh pekerja. Sedangkan butiknya yang di kota Daegu memiliki dua puluh lima pekerja.
Butiknya yang di Daegu diurus oleh tangan kanannya, Kim Yenji. Sebenarnya Yenji adalah teman satu kampusnya, juga termasuk teman dekat. Ia mempercayai Yenji untuk mengurus butiknya karna ia sudah tau bagaimana karakter wanita itu. Dia seorang yang jujur dan bertanggung jawab.
Saat tengah sibuk berkutat dengan tablet yang ia gores dengan 'pensil' khusus membentuk desain pakaian terbaru. Ponselnya berdering. Tanpa melihat siapa yang menelfon, Yura mengabaikan ponselnya itu, hingga ponsel itu berhenti berdering. Belum sampai satu menit, ponsel Yura kembali berdering. Yura berdecih, konsentrasinya terganggu. Kemudian ia mengangkat panggilan tanpa melihat nama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine (Min Yoongi) [AND]
FanfictionFanfiction Min Yoongi Hanya imajinasi Kim Yura, gadis remaja berumur 20 tahun. Tidak ada yang istimewa dalam dirinya. Ia memiliki kedua orangtua, ayah dan ibu yang memberikan kasih sayang seperti biasanya kasih sayang orangtua pada anak seperti um...