1. Welirang (Agustus 2019)

4.4K 38 4
                                    

Gunung Welirang puncak dengan ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di perbatasan Kota Batu, Kab Malang, Kab. Pasuruan dan Kab. Mojokerto. Gunung ini dapat diakses melalui 3 jalur pendakian yaitu : Jalur Cangar Batu, Jalur Tretes Pasuruan dan jalur Pacet Mojokerto.

Jalur yang paling populer adalah jalur Tretes Pasuruan. Jalur ini menjadi satu dengan jalur pendakian gunung Arjuno yang memang bersandingan dengan Gn. Welirang. Di pos pondokan belerang jalur mulai bercabang. Ke kanan/barat menuju welirang. Ke kiri/timur menuju Arjuno.

Dari pondokan belerang, selanjutnya kita akan menapaki tanjakan asu (anjing). Kenapa dinamakan tanjakan asu? mungkin karena saking nanjaknya, para pendaki jadinya pengen misuh (ngumpat) dengan menyebut nama asu. 😂🙊.
.
Jalur kedua adalah jalur cangar Batu. Dibandingkan dengan jalur Tretes, jalur ini memang belum populer. Tapi kedepannya kayaknya bakal lebih populer dari jalur Tretes. Kenapa? Karena lebih landai dan tidak menguras tenaga. Apalagi kalo emang tujuannya adalah double summit Arjuno Welirang. Hanya saja, jalur ini minim sumber air. Jadi harus bawa bekal air yang banyak kalo gak kepingin dehidrasi.
.
Jalur Pacet Mojokerto, nih jalurnya kayaknya udah tutup. Jalur ini hanya sampai di Gn. Pundak dan Gn. Pulosari saja. Selebihnya udah hutan yang masih sulit ditembus.
.
Bagi pendaki manja kayak aku, maka jalur cangar adalah pilihan yang tepat. Aku ke sana cuma berdua Ama si Iswahyudi (bukan nama sebenarnya), seorang brondong yang secara tampang tidak menarik. Tapi yang penting kuat bawa perlengkapan n perbekalan 😂😂😂. Karena tujuannya adalah pendakian bukan perhumuan. 😅
.
Eh ternyata saat di pos perizinan, udah ada 8 orang dari Jakarta. Akhirnya kami memutuskan untuk mendaki bersama. Nih kawan2 dari Jakarta terdiri dari 7 orang laki laki dan 1 orang perempuan. Dari 7 orang laki laki ini, usianya variatif. Tampangnya juga variatif. Ada yang menarik ada yang tidak menarik tentu saja. Rupanya mereka nih semacam pendaki youtuber gitu. Perlengkapan dokumentasi mereka kece banget bila dibandingkan dengan aku n is yang cuma bawa hape android doang.

Setelah brifing oleh petugas (petugasnya manly dan menarik 🙊), kami pun naik pick up menuju batas hutan yang ternyata cukup jauh. Setelah mencapai batas hutan, kami pun mulai berjalan menuju Lembah Lengkehan.

 Setelah mencapai batas hutan, kami pun mulai berjalan menuju Lembah Lengkehan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari batas hutan hingga Lembah Lengkehan, kami berjalan kaki selama 4 jam. Tahap pertama perjalanan kami menempuh hutan hujan tropis yang lebat dan gelap. Pohonnya besar besar. Daunnya lebat. Hampir hampir tak tertembus sinar matahari. Suasananya dingin, lembab dan tentu saja agak spooky. 😨😰😭

Sumpah, aku merasa semriwing semriwing. Untungnya kami bersepuluh. Coba tadi gak ada barengan dari Jakarta, bisa bisa cuma berdua doang di hutan yang gelap ini.

Medan lumayan menanjak. Nafaspun mulai ngos-ngosan. Aku berhenti beberapa kali. Sementara si Is masih tampak segar. Bener bener gak rugi aku bayarin tiket n transportasi si brondong.  😬😊

Setelah nafas tenang, aku lanjutkan perjalanan. Lama lama jarak kami dengan tim Jakarta makin jauh. Selain bawaan mereka yang emang lebih berat, juga mereka emang bertujuan menikmati perjalanan sambil mendokumentasikan apa saja. Termasuk bikin video video konyol nan lucu.

Petualangan Kliman 😂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang