Episode 1

25 1 0
                                    


"Jika Aku meninggalkan mu lagi, apa yang akan kamu lakukan?", Tanya Kesya.

"Maka aku akan tetap menunggu mu, aku menunggu yang memang pantas aku tunggu" Jawab anjar dengan sedikit tersenyum.

"Apa semua berubah?" sahut kesya.

"semua kan tetap sama, dengan cinta yang sama, kasih yang sama, orang yang sama, namun satu hal yang berbeda".. anjar menjawab dengan sedikit cemas.

"apa itu njar?" tanya kesya dengan rasa penasaran.

" rindu ku akan semakin dalam, karna aku menunggu sesuatu hal terindah yang di ciptakan adam untuk hawa , yaitu "cinta", iya cinta penuh untuk mu kesya" jawab anjar sembari menatap kesya dengan perasaan tulus.


Kesya diam termangu sembari memanggil memori memori di dalam otak nya tentang anjar,

fikir ya mulai menerawang jauh , seolah itu baru terjadi kemarin. namun begitu banyak hal yang terjadi.



-------------------------------------à 5 tahun sebelum perbincangan itu ß------------------------------------------



Kringgg....................................... (*******)

Bel tanda masuk sekolah mulai berkumandang, berarti semua siswa harus masuk kelas dan mulai belajar, tidak ada yang beda hari ini, hanya saja gue mulai memperhatikan sekeliling di setiap depan ruang kelas seperti hal yang biasa gue lakukan di karenakan kelas gue terletak di paling ujung bangunan.

tak sedikit siswa siswi yang berlarian di karnakan takut telat, namun tidak dengan gue. siswa penuh masalah di sekolahan.

Ya nama gue  ginanjar. Atau teman teman sering memanggil dengan sebutan anjar.

Sedangkan di samping gue ada si ijal , nama panjang nya rizal, namun gue sering memanggil doi ijal. Karna doi adalah salah satu teman akrab gue saat di sekolah, , sekarang gue kelas IX di salah satu sekolahan swasta jauh di pelosok desa di jawa tengah.

"Njar njar.. sssstttt itu siapa yang berdiri di depan kelas kita," tanya ijal sembari menepuk pundak gue,

"mana jal... itu bukannya sulis anak kelas ips ya?" jawab gue tak perduli.

"bukan pe-ak, itu pas di depan pintu ruang kelas kita" sambil tangannya memegang dengan memaksa kepalaku di arahkan ke arah gadis yang di maksud.

"gue nggak tau siapa doi murid baru kali " jawab gue dengan acuh dan cuek.

"yaehlah njar.. lo tuh jgn cuek2. Sekali kali pacaran juga nggak apa apa kali, padahal lo ganteng tapi kok nggak pernah punya pacar, norak lo njar... jadi cowo jgn cuek-cuek. Hati lo emng sedingin itu ya njar" sahut ijal dengan sedikit menasehati teman nya itu.


"itu nggak penting jal, lagian apa enak nya pacaran, gue sih nggak yakin masih punya hati, hahhahahah" jawab anjar dengan ketus dan seolah olah tidak perduli dengan nasehat temannya.

gue dan ijal pun jalan menuju tempat kami biasa duduk

gue duduk di depan ijal. Letak nya ada di baris paling ujung ruangan dan si ijal duduk tepat di balakang gue.

Karna kami tidak di perboleh kan duduk bersampingan oleh para guru. Tau kan saat lo punya teman yang sangat akrab , bukannya belajar lo malah asyik mengobrol, dulu  kami pernah duduk sebangku. Namun karna kami sering mengobrol di banding memperhatikan pelajaran maka ada saja guru yang tak nyaman dengan kondisi itu.. daannnn... hasil nya kami di pisahkan.

DUA RAGA SATU CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang