Prolog

31 8 3
                                    

04.00 pm

Suara alarm membangunkan seorang gadis remaja untuk memulai hari-harinya seperti biasa. Ia harus bergegas untuk melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim untuk melaksanakan shalat subuh.

Disini di balkon kamarnya sudah menjadi tempat favorit setiap pagi. seorang Vareliya Indah Laskara. Gadis cantik yang duduk di bangku SMA, yang menjalankan hari-harinya dengan seorang kakak yang ia sayangi lebih dari apapun.


Duduk di balkon kamarnya menikmati angin di pagi hari dan menunggu langit berubah menjadi warna jingga adalah kebiasaannya setelah kejadian 3 tahun lalu. Ia ditinggal dua orang yang sangat berarti di hidupnya. Kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan yang sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya.

Entahlah hanya tuhan yang tau ketika ajal menjemput seseorang dan bagaimana caranya ia pergi

Ayah..bunda.. Varel kangen. Abang juga. Aku minta maaf bunda udah nyusahin abang. Sekarang abang sibuk banget ayah, dia udah jarang banget antar jemput aku ke sekolah. Tapi aku udah janji gak bakal ngerepotin abang lagi.

Varel termenung setelah berbicara sendiri. Ia yakin ayah dan bundanya mendengar apa yang ia ucapkan setiap harinya. Ia tersadar langit sudah berubah warna dan akan menampakkan matahari yang akan membuat semua orang terbangun

"Ayah...  Bunda... Tunggu liya disana" batin varel

Ia pun masuk untuk bersiap berangkat ke sekolah

-

Rasa pusing membangunkan seorang pemuda yang masih di atas ranjang tempat ternyamannya di pagi hari. Ia ingat apa yang dia lakukan sampai mengalami pusing di pagi ini. Tempat pertama kali ia datangi semasa hidupnya, bar.
Ia kembali mengingat kenangan itu. Ia benci, sangat benci. Mengapa kisah pahit itu menimpa dirinya. 


Sudahlah! Vero akan mengubur dalam-dalam kenangan pahit itu bersama niat melupakan kenangan itu seutuhnya.

_

"Abang! Mau langsung ke kampus?"Tanya Varel hendak menuju meja makan untuk sarapan

"Iya, dek tapi abang singgah ke rumah temen abang dulu" jawab dika.
Dika Mahesa Laskara orang paling berharga di hidup varel saat ini.

"Oh! Abang buru-buru banget ya?" Ujar varel sambil mengolesi selai ke rotinya

"Iya dek, maaf ya abang gak bisa nganter" sahut Dika sambil memakai jaket jeansnya

"Abang mah padahal mau minta anter, palingan abang buru-buru karna mau jemput si doi, iya kan?"  Celetuk varel

"Hehe kok tau? Lagian kamu kan udah gede bawa mobil aja ya,
Kan kasian mobilnya cuma jadi pajangan . udah ya abang mau berangkat hati- hati bawa mobilnya" Dengan Dika sambil mengelus pucuk kepala varel dan keluar dari rumah

"Iya deh! Abang juga hati-hati di jalan"  teriak Varel saat dika memasuki mobilnya.

"Huuft, varel lo harus semangat. Sekarang lo gak boleh manja dan ngerepotin abang lo. Okayy semangatt!!" sahut varel pada dirinya sendiri

Hai² ini cerita pertama aku. Kalau kalian udah baca jangan lupa vote. ( vote itu gratis😅)
Mohon maaf apabila ada kesamaan tokoh dan alur cerita, itu adalah unsur ketidaksengajaan apabila kita mikir buat nulis cerita yang sama😅
Hati-hati ada typo
Tlong saran dan kritiknya ya guys


Double VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang