Bila Senja

61 11 3
                                    

Aku menatap langit senja yang begitu tenang, entah kenapa aku sangat rindu akan ke sunyian nya. Senja yang selalu mengajarkan ku akan adanya pagi yang menyinari belahan bumi. Pagi yang selalu menampakkan cahayanya tanpa pamrih. Dari senja aku belajar untuk bisa bersabar untuk menunggu datang nya pagi

🍁🍁🍁

Gadis yang kini menatap senja itu nampak begitu rapuh. Dia selalu berfikir kenapa dirinya terlahir di dunia ini. Kenapa kehadiran nya membuat orang selalu bersedih.
Tidak adakah kesempatan baginya untuk bahagia.
yah... Kenapa hidupnya selalu merasakan akan kesedihan, dia selalu berharap akan kebahagiaan datang padanya, walau hanya sebentar. Dia sangat ingin merasakan itu.

"Ya Tuhan ...bila udah gak kuat, bila udah coba untuk bersabar dan kenapa ayah selalu benci sama bila".
Gadis itu menangis di bawah senja yang menyelimuti nya, dia menangis dan berdoa kepada tuhan untuk menunggu pagi. Kejadian yang sudah satu Minggu yang lalu ia rasakan kembali.

Flashback on.....

"Ayah ampun... Bila sakit kalo terus-terusan di pukul sama ayah"

Pria yang di panggil ayah itu terus memukul anaknya tanpa ampun menggunakan sapu, entah apa yang dipikirkannya hingga tega menyiksa anak nya sendiri hingga tidak mengenal ampun.
"Kamu berani menjawab hah..., Diam dan rasakan ini".
Pria tersebut terus saja memukul bila yang sudah tidak berdaya lagi karena sudah hilang kesadarannya.

"Mas... Apa yang kamu lakukan pada bila, kamu memukulnya lagi hah..." Bunda bila datang menghampiri anak nya yang lebam akibat pukulan dari ayah nya sendiri.
"Apa urusannya dengan kamu, kamu telah melahirkan anak yang tidak tau diri ini, dia tidak pantas untuk tinggal di dunia ini" pria tersebut membentak mantan istrinya.

" Dan kamu telah berani menceraikan ku hanya untuk anak tidak berguna ini". Bentak pria tersebut.

"Bila...,bangun sayang bunda sayang banget sama kamu, bangun nak bangun". Bunda bila terus saja memeluk tubuh putri kesayangannya itu dan beralih mengambil kotak obat untuk mengobati kebab yang ada ditubuhnya tersebut.

"Dan kamu, ayah macam apa yang tega menyiksa anak nya sendiri seperti ini, ini yang membuat aku menceraikan mu kamu laki laki iblis yang pernah aku kenal... Sekarang silahkan kamu pergi dari sini dan jangan kamu tampakkan muka bejat mu itu kepada kami atau aku akan melakukan perbuatan yang tidak pernah engkau banyangkan".
Bunda Bila sudah tidak tahan dengan sikap mantan suaminya itu karena sudah seminggu dia bercerai dengannya, dan masih saja ia masuk kedalam rumahnya untuk sekedar menyiksa Bila.

"Apa hanya ini balasan mu padaku, apakarna anak ini kau begitu benci kepadaku" pria tersebut berdiri dan ingin memukul Bila lagi akan tetapi masih bisa ditahan oleh bundanya.

"Pergi saya bilang" Bunda bila sudah tidak bisa menahan emosinya dan segera mengusir mantan suaminya tersebut.

Setelah mantan suaminya pergi bunda Bila segera membangunkan anak nya yang masih tidak sadarkan diri. Dan membopongnya kekamar yang tidak jauh dari ruang keluarganya.

Flashback off.....

Ingatannya terus berputar putar bagai alunan lagu yang tidak bisa dihentikan. Kejadian dimana iya disiksa kembali oleh ayahnya yang memanfaat kan kepergian bundanya dari rumah.
Ia berdiri dari tempat dimana ia selalu berada di sana disaat sedih. Danau tersebut menjadi saksi bahwa kesedihannya begitu berat dikarenakan ayah nya sendiri sangat membencinya.

Bila SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang