Bab 2: Suasana Kelas

33 6 0
                                    

Kepala sekolah sudah menentukan kelas yang akan duduki oleh Sera, 10 Bahasa 1. Hal itu membuatnya bersyukur, setidaknya dia tidak dimasukkan ke kelas IPA dan bertemu kumpulan rumus yang bisa membuat kepalanya botak.

Sera disuruh mengikuti guru perempuan yang cantik dan ramah, kelihatannya umurnya masih kepala tiga. Keriput belum terpampang di wajahnya. Dan jelas saja, ini adalah wali kelas Sera

***

XBHS1
Itulah yang tertulis di atas pintu kelas mereka. 10 bahasa 1 kelas yang di kenal ribut dan luar biasa jahil. Namun tidak sejahil anak IPS.

Keadaan kelas sekarang adalah hening. Semua penghuni kelas sedang sibuk mengerjakan pr Sejarah Indonesia dari Pak Robert. Kelas selalu sepi karena dua faktor, pertama sedang mengerjakan tugas atau pr kedua saat Miss Nana sang guru Bahasa Inggris yang dikenal sangat killer sedang masuk.

"Lambat lo pada haha, gue pemenangnya! Jadi lo semua harus jajanin gue haha"

Kelas menjadi ramai karena satu suara dari anak laki-laki bernama Reno. Keadaan hening karena mereka sedang taruhan, siapa yang cepat nyalin tugas punya Linda, dialah pemenangnya. Begitulah rutinitas setiap pagi di kelas ini.

Reno adalah salah satu biang kerok di kelas, teman temannya tidak lain adalah teman se geng nya, yang sudah sama-sama sejak SD. Geng yang beranggotakan 13 orang, 7 perempuan dan 6 laki laki.

"Elaah palingan tulisan lo cakar ayam, mana bisa dibaca sama guru"
David salah satu teman geng Reno menimpali, tidak terima bahwa Reno pemenangnya.

"Sirik aje lu haha" balas Reno

"Bisa diam gak sih ha?! Ini gue belum kelar nyalin tugasnya"
Satu suara milik Joy membuat keduanya diam tak berkutik. Joy juga termasuk dalam geng Reno dan David. Tidak semua geng Reno ada di kelas ini, hanya enam orang sedangkan sisanya terpencar di IPS dan IPA.

Kalau tidak ada ketua kelas yang menenangkan kelas, Joy lah yang mengambil peran mengamankan kelas itu. Dan sekarang, si ketua kelas sedang tidak ada entah karena lambat atau memang tidak hadir.

"Woii, hari ini jamkos"
Tiba tiba Alvin, ketua kelas masuk ke kelas sambil memukul meja guru dan mengumumkan kabar bahagia tersebut. Hal itu membuat seisi kelas bersorak gembira melupakan sejenak pr yang sedang dikerjakan

"Akhirnyaaaa" teriak Joy tak kalah kerasnya
"Eh tapi, tugas sejarah tetap dikumpul kata Pak Robert" lanjut Alvin

"Bodoamat itu mah, Joii Luna kantin kuy" Siska yang tidak mempedulikan lanjutan Alvin malah mengajak Luna dan Joy pergi ke kantin.

Penghuni kelas kembali sibuk dengan aktivitas masing-masing.

"Heran dah, kelas lain dapat murid baru terus. Kelas kita kapan kebagian murid barunya? Kepsek mah gak adil, iya gak Bam?" kata Reno sambil berbalik badan ke belakang berbicara dengan Ibrahim yang lebih suka dipanggil Bam.

"Iya tuh, apalagi kelas IPA. Mana yang masuk cewe cantik semua lagi, doyan banget tuh cewek ketemu rerumusan dih"

"Hooh"

Keduanya asik melamun, hingga kedatangan wali kelas membuyarkan lamunan keduanya dan membuat kelas hening.

"Lah kok Ibu masuk? Katanya jamkos. Cek jadwal lagi deh bu" lagi lagi Reno membuat kelas yang hening menjadi ribut

"Dengar dulu, hari ini kita kedatangan murid baru"

"Akhirnyaa ada murid baru Baamm" teriak Reno penuh semangat dan ber tos dengan Bam

"Tenang anak-anak tenang"
"Ayo sini sayang, masuk dan kenalkan diri kamu"

Sosok perempuan cantik masuk dan melempar senyum ke arah Reno, Bam dan David. Sontak membuat ketiganya membeku, bukan karena senyum manis itu melainkan itu adalah Sera, teman mereka, ketua geng mereka.

"Woi, ngapain lu disini Sera?"
"Gaes itu temen gue, cantik kan? Yah emang haha! Dia se geng sama gue, jangan tertipu manteman dia itu gak kalem sama sekali, aslinya mah receh abiss hahaha!"
Refleks Reno berdiri dan berteriak saking senangnya dan membuat Sera malu seketika

Sera melototkan mata kearah Reno sehingga membuat Reno kembali membeku dan menyadari perbuatannya lalu kembali duduk

"Reno tolong tenang, Sera kenalkan diri kamu"

Kini Bu Laras yang bersuara

"Nama gue Alsera Keyra, pindahan dari SMA 2 Bandung. Temen gue disini emang udah banyak, termasuk Reno, Bams dan David. Tapi gue harap kalian selain tiga buaya itu bisa nerima gue jadi teman kalian"

"Nomor wa lo dong Sera" Alvin berteriak tanpa ragu membuat Reno yang duduk di belakangnya langsung memukul kepala Alvin menggunakan buku

"Enak aja lu, langkahi mayat gue sebelum lu deketin Sera"

"Apaan sih lo, orang mau dimasukkin ke grup kelas juga"

Jawaban Alvin membuat Reno salah tingkah. Sera yang berdiri di depan merasa tak sabaran untuk memukul kepala temannya itu.

"Oke Sera silahkan duduk, cari tempat kosong" Bu Laras mempersilahkan Sera untuk duduk

"Sini aja Ra, kebetulan Joy lagi keluar"
Ajak Bastian yang sudah menyiapkan tempat milik Joy untuk Sera

"Apa sih lo, manggilnya Ra lagi. Sok akrab banget. Jangan mau Ser dia itu buaya, sini bareng gue aja kebetulan yang punya kursi lagi gak masuk" Reno kembali bersuara

"Dih lo juga buaya begoo" kata Bastian tak mau kalah

"Gak yah, gue pangerannya Sera"

Jawaban itu membuat seisi kelas meneriaki Reno dengan seruan "Huuuu"

Tanpa berkata lagi Sera memilih duduk di samping Reno yang sudah dikenalnya sejak lama. Dan Bu Laras pamit keluar karena di banyak tugas yang belum di selesaikan.

SERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang