18. misi baru.

1.9K 84 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

°°°

"Abang ga bohongkan?"

"Masa Abang bohong, Abang serius."

"Ko bisa? Sinan ga percaya deh."

Entah harus buat apalagi, agar sinan percaya. Semua sudah saya ceritakan, soal masalah Meera, karena Sinan sangat menyayanginya, dari awal sampai akhir saya ceritakan, dari mulai saya yang meminta bantuan Meera, dan Meera yang meminta bantuan saya.

"Kamu sayang Meera kan?"

Sinan mengangguk.

"Jadi, kali ini aja bantu Abang sama Meera."

"Tapi Sinan ga bisa bohongi Abi sama umi."

"Ini demi kebaikan Meera, bukannya Islam tidak melarang kita berbohong kalo memang itu membawa kebaikan atau keselamatan untuk seseorang?"

"Iyasih, tapi masa iya Sinan harus bohong ke umi Abi."

"Plis Sinan, kali ini aja bantu Abang."

"Tapi, ko Abang mau sih ngikutin misi ka Meera itu?"

"Nanti kalo jadi kenyataan gimana? emang Abang mau?"

"Sudahlah Sinan, mau apa ngga bantu Abang?"

"Bentar dulu, Abang yakin ga ngejalani misi ini? pura-pura nikah sama ka Meera?bang, pernikahan itu bukan mainan."

"Abang tau, Abang gabakal sampe nikah ko, cuma rencana doang, supaya Meera ga di jodohin sama laki-laki yang salah."

"Jangan-jangan Abang suka ya sama ka Meera? sampe ga rela gitu ka Meera nikah sama orang lain." Ucapnya mengejek.

Astagfirullah, saya harus banyak bersabar berbicara dengan Sinan. Jelas saya tidak ingin meera menikah, apalagi menikah dengan laki-laki yang tidak baik.

"Sinan kali ini aja, serius bicara sama Abang, Meera itu udah kaya adik Abang, sama kaya kamu. Bayangin aja ko kamu ada di posisi Meera, emang kamu mau nikah sama laki-laki yang jauh dari allah?"

"Gamau lah. Tapi Abang, Sinan ga mau kalo misi ini cuma pura-pura."

"Maksudnya?"

"Kenapa ga beneran aja Abang nikahi ka Meera? jadikan gausah pake rencana bohong-bohongan segala, ga ribet, Sinan yakin, ka Meera pasti mau nikah sama Abang."

Nikah beneran? sejujurnya saya belum ada pikiran ke situ. Kemarin, semenjak Meera berbicara ingin saya menikahinya, saya tak yakin, bahwa dia benar-benar ingin menikah dengan saya, pasti saat itu, Meera sedang syok dan berbicara tanpa berpikir.

Saya tak mau salah ambil keputusan, saat ini, hanya misi saya yang insyaallah akan berhasil.

Pura-pura akan menikahi Meera, agar pria tidak baik itu tidak bisa menjadi suaminya.

Dan meerapun tidak keberatan dengan rencana saya, asalkan membuat dirinya aman dari laki-laki itu, dia setuju saja.

"Abang ga bisa."

Menjemput Cinta[A Doctor]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang