Part 2 : Illusion

5.2K 833 252
                                    

Alunan melodi menggema di sebuah kamar bernuansa putih ini. Suaranya berasal dari sebuah kotak musik yang bertengger rapi di meja rias. Seorang pemuda manis kini tengah menikmatinya. Kini ia tengah duduk di atas ranjangnya. Memakai kemeja kebesaran yang menambah kesan imut pada dirinya.

Tak lama setelah itu, pintu kamarnya terbuka. Langkah kaki seseorang mendekat. Pemuda manis itu menoleh.

Mereka hanya berdiam diri. Sampai suara Hoseok menginterupsi.

"Tenanglah, kali ini aku hanya ingin melihatmu, Yeosang,"

Yeosang menatap datar pria di hadapannya. "Untuk apa? Apa dia yang memerintahkannya?"

Hoseok hanya mengangguk samar sebagai balasan. Yeosang mendecak.

"Sudah kuduga,"

Yeosang bangkit dari ranjangnya. Membuat Hoseok menjadi siaga jika suatu saat pemuda manis ini akan kabur.

"Mau pergi ke mana?"

Yeosang mendecak.

"Toilet."

Hoseok menatap tak percaya padanya.

"Hei, matamu biasa saja! Aku tidak akan ke mana-mana!" nada bicaranya meninggi. Hoseok menatap datar.

"Kau pikir aku akan percaya?"

Yeosang menatap tajam. Ia mengepalkan tangannya. Yeosang pusing. Karena sudah tidak dipercayai lagi, ia menjadi sulit untuk pergi ke mana-mana.

Nightmare

Keesokan harinya, Hongjoong terlihat sudah sangat rapi. Setelan jas berwarna hitam beserta celana kain sudah melekat di tubuhnya. Membuatnya terlihat berkali-kali lebih tampan. Kini ia tengah mematut dirinya di hadapan cermin.

Kedua pelayan perempuan yang sedari tadi sibuk memilihkan pakaian untuknya kini tengah berdiri di sampingnya.

Setelah dirasa cukup tampan, ia berbalik, menghadap kedua pelayannya.

"Aku titip semua isi di rumah ini padamu." pelayan tersebut mengangguk.

"Dan jangan lupa untuk memberi makan di kamar Yeosang dan kamar yang berada di lantai atas, tepat di samping kamar ibu."

Kedua pelayannya tampak bingung. Yang mereka tahu, kamar itu dibiarkan kosong. Tamu dari manapun tidak akan diizinkan tidur di sana. Bahkan, tidak semua pelayan yang mengetahui keberadaan kamar tersebut.

"Jangan terkejut seperti itu. Nanti kalian akan melihatnya. Dia memang akan tinggal di sini." Hongjoong dapat membaca pikiran kedua pelayan itu.

"Maaf, tuan, jika saya boleh tahu, berapa lama ia akan tinggal?"

Tanya salah satu pelayan.

"Selamanya," kedua pelayan tersebut mengangguk

"Dan perkenalkan, dia calon istriku."

Ucap Hongjoong mantap.

Kedua pelayannya tampak terkejut.

Nightmare

Seonghwa bergerak gelisah. Saat ini tangannya masih diikat dan kakinya juga masih diborgol. Ingin berteriak tapi mulutnya dikunci. Matanya juga tidak bisa melihat apapun. Pemuda manis itu jadi ingat potongan adegan film kekerasan yang sering ditontonnya. Takut, itu yang dirasakannya.

Sebenarnya Seonghwa ingin tahu. Mengapa ia disekap di tempat ini? Seonghwa menjadi ingat kejadian tadi malam. Seorang pemuda menyatakan akan menikahinya. Tunggu sebentar. Apa tidak salah? Apa maksudnya? Ia akan dipersuami atau diperistri?

Nightmare | seongjoong / joonghwa [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang