"mengapa kau terus menatapku?"tanya grietta tak nyaman,lalu detik berikutnya ezwa membekap tubuh grietta yang meringkuk kaku didalam pelukannya
"kurasa kau salah orang?"jawab gagu grietta menelan air ludahnya
"begitukah? maafkan aku"jawab ezwa tenang,ezwapun perlahan merenggangkan gadis didalam dekapannya,selangkah mundur dari posisi sebelumnya ia kembali bersikap santai memasuki kedua tangannya kedalam kantong celananya.
"aku harus pulang"ucap grietta tampak bingung menatap wajah ezwa yang menatapnya balik.tatapan yang tajam dengan wajah yang familiar
"bisakah aku mengantarmu?"tanya ezwa tersenyum manis,grietta kembali terdiam sesaat menatap ezwa lebih lama seolah bertanya apa yang diinginkan pria didepannya kini dan siapa ia
"baiklah"jawab grietta tersenyum tipis.ezwa tersenyum hangat mendengar jawaban dari gadis didepannya,kini ia berjalan disamping grietta menyusuri jalanan yang sepi dihembusi angin malam.
"bagaimana jika kita singgah disini?"tanya ezwa menghentikan langkah kakinya ditempat makan disamping jalan"aku lapar" ucap ezwa tersenyum tipis,menyentuh perutnya dengan arah memutar
grietta berbalik badan,alisnya terangkat namun sekali lagi ia kembali menggangguk."kau ingin makan apa?"tanya grietta kaku kepada pria asing yang grietta rasa ia kenal
"bagaimana kabarmu?"tanya ezwa
grietta tersenyum tipis meletakan buku menu diatas meja,benar saja ia pria disebuah bar semalam"kurasa kita tak ada hubungannya lagi dengan kejadian dibar"ungkap grietta mengganggam kedua tanggannya"mengapa kau memelukku didepan kampus tadi"
"apa kau tidak senang bertemu denganku?"tanya ezwa tersenyum tipis,grietta terdiam.
"aku senang bertemu denganmu"lanjut ezwa menyentuh pundak grietta
"umm..begitukah."ucap grietta
"bagaimana makanannya?"tanya ezwa menatap buku menu diatas meja"kau tidak ingin memakan sesuatu?"
"kau mengabaikan ucapku sebelumnya tuan,baiklah.jika kau memaksa aku pesan lemon tea dan mie ayam saja"jawab grietta,ezwa mengangguk menumpu kedua tanggannya dibawah dagu"pesananku samakan dengan punyamu lady"ucapnya.
sembari menunggu makanan datang,ezwa mengehelakan nafas, tersenyum tipis,menatap wajah grietta yang menatapnya bertanya tanya.
"apa kau tidak menyukaiku saat aku menyentuhmu tadi?"tanya ezwa membuat grietta menyerngitkan kening
"maafkan aku"ucap ezwa tampa menunggu jawaban grietta kembali
"aku tidak mempermasalahkan itu"jawab grietta pelan 'bagaimana bisa aku segila ini' gerutu grietta kepada diri sendiri
"benarkah?"tanya ezwa tersenyum tipis.
"entahlah"jawab grietta"sebaiknya kita makan sebelum dingin",tatap grietta makanan yang baru saja diletak diatas meja
"kau benar"jawab ezwa,ia menarik lengan bajunya agar memudahkannya untuk makan
"tatomu,apa itu mawar?"tanya grietta menatap lengan ezwa
"iya,aku menyukai mawar.terlihat indah namun saat disentuh ia akan melukai seseorang,menarik bukan?"ucap ezwa
"benarkah? kurasa bunga mawar yang rusak karna seseorang menyentuhnya,mawar hanya menjaga dirinya dengan duri,mawar tak bersalah bukan?"jawab grietta sembari menyeruput mie didalam mangkuknya
"kau benar"senyum ezwa.tak berlangsung lama ponsel grietta berdering tampa menjawab grietta berdiri dari kursi mengambil tasnya dengan cepat "kurasa aku harus pulang,terimakasih makanannya"ucap grietta"kurasa tidak ada yang perlu kita omongi lagi"teriaknya sembari berlari
"umm entahlah"senyum ezwa menatap punggung gadis tersebut."kau begitu menarik saat malam itu.."
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
love is option
Romance(cerita dewasa 21+) //. . (grietta oxel utavia) "ini gila,namun bagaimana lagi? aku menyukainya" grietta oxel utavia wanita yang melupakan logikanya demi pria telanjang dada yang memeluknya saat ini. "aku mau tidur terus seperti ini" grevata ezwa "e...