"Marrying someone who Loves ALLAH, will show you more about your future than anything else you’ll hear or see"
"Menikahi seseorang yang mencintai ALLAH Akan menunjukkanmu lebih banyak hal tentang masa depan, dibanding apa yang kau lihat dan dengar sekarang"
Muhammad Azam Khoirul Anwar 🌹
Kini waktu sudah menunjukkan pukul 20:07 acara ijab qobul pun akan segera dimulai, saat ini aku telah selesai di rias oleh mbak mbak tadi, saat aku melihat cermin kupandang wajahku sendiri dengan rasa iba, aku belum siap!!! Aku belum siapp menjadi seorang istri, tapi aku harus bagaimana lagi selain pasrah kepada Allah, aku tak bisa menjamin bahwa acara ini bisa gagal, kudengar seseorang membuka pintu kamarku, akupun menoleh kearah pintu dan disana menampakan bidadari ku.
"Umiiii" aku langsung berlari kearah umi dan memeluknya erat
"Iya Nduk umi disini, udah jangan sedih pasrahkan semuanya pada sang pemilik cinta" ucap umi, kurasa dia mengerti tentang perasaanku saat ini
"Iya umi" jawabku, akupun melepaskan pelukan umi
"Sebentar lagi calon suamimu akan mengucapkan ijab qobul di depan abimu" ucap umi
"...." Aku diam
"Kamu pasti bisa kok menjalani rumah tangga tanpa ada rasa cinta diantara kalian, in sya Allah seiring berjalannya waktu pasti rasa cinta itu akan hadir diantara kalian" kata umi, tak lupa dengan senyuman manisnya itu, aku hanya menjawabnya dengan anggukan.
"Yawess kamu tunggu disini ya sampai ijab qobul selesai nanti biar mbakmu yang temenin" kata umi
"Iya umi" jawabku
"Kalo begitu umi turun kebawah dulu ya, Assalamualaikum" ucap umi seraya pergi dari kamar
"Waalaikum salam" jawabku lirih
Tak lama mbak ayu pun datang bersama Aisyah, iya Aisyah sahabatku itu, kulihat senyuman di bibir mereka tak pernah pudar, mungkin mereka lagi bahagia melihat pernikahanku ini, namun aku gak boleh terlihat sedih dan termurung seperti ini aku juga harus bahagia seperti mereka. Panca indera pendengaran ku pun mulai terusik oleh ucapan Abi dalam mikrofon pengeras suara.
"Sudah siap nak Azam" ucap Abi
"In sya Allah siap" jawab mas Azam
"Bismillahirrahmanirrahim, Yaaa Muhammad Azam Khoirul Anwar Ibnu Abdullah Khoirul Anwar, ankahtuka wazawajtuka mahbubataka NurFatimatu Zahra bintu Muhammad Ali bimahri mushafil Qur'an wa alatis sholati jalan" ucap Abi
Kudengar helaan nafas mas Azam "Qobiltu nikahahaa wa tazwiijaha bimahri madz-kuur haalan" Ucap mas azam
"Sahh sahh"
"Sahh sahh"
"Alhamdulillah"
Begitulah suara dari luar yang kudengar, detik ini menit ini jam ini hari ini aku sudah resmi menjadi seorang istri.
"Alhamdulillah" ucapku lirih, bagaimanapun aku harus bersyukur atas nikmat yang telah Allah beri padaku hari ini.
"Ayo Ra Kita turun" ucap mbak ayu dengan memegang tangan kanan ku
"Iya ayo Ning, pasti sampean udah di tunggu di aula" ucap Aisyah dengan memegang tangan kiri ku
Aku hanya mengangguk, lalu mereka menggandeng tanganku, posisiku saat ini berada di tengah-tengah mereka, sesampainya di aula akulah yang menjadi sorotan mata semua orang bahkan ada banyak orang yang memotret ku. Kini aku telah berada di depan mas Azam, perasaanku saat ini benar-benar campur raduk, kulihat Mbak ayu dan Aisyah tidak lagi menggandengku saat ini, aku hanya menundukkan kepala Karna menahan malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Pilihan Abi [TERBIT]✓
RomanceAbi hanyalah sebagai perantara dalam kisah cintaku. Karna yang menyatukan aku dengannya bukan Abi melainkan Allah. #Imamku_Pilihan_Abi #Pondok_Pesantren #Rumah #Gus_Azam #Ning_Zahra