pt. 69 : Pergi (1)

893 118 20
                                    

"Dia tidak bersalah," Ucap seorang kepala polisi membuat Taehyun diam tak bergerak.

Polisi yang berada disebelah Taehyun mengernyit, "Apa maksud anda, Pak? Bukti-bukti yang kemarin sudah jelas, bahwa dia bersalah."

Kepala polisi itu berjalan mendekat, yang diekori oleh Yeji dan Hyunjin dibelakang.

"Dia tidak bersalah," Ucap kepala polisi mengulangi. "Bukti-bukti yang kemarin itu palsu. Kami sudah menyelidikinya."

Entah, Taehyun harus senang atau tidak.

Tapi Taehyun benar-benar bersyukur.

Dia tidak jadi dihukum mati.

"Tapi, Pak----"

"Bebaskan dia," Tegas sang kepala polisi.

Mau tak mau para anggota polisi yang bertugas pun melepaskan tali tambangnya. Lalu beralih melepaskan kain hitamnya.

Taehyun terkejut ketika melihat Hyunjin dan Yeji disini.

"K-kalian..." Lirih Taehyun tak kuat bicara.

"Mulai sekarang, kau bebas. Tapi jika kau mengulangi kesalahan yang sama, maka kami tidak akan segan-segan membunuh mu ditempat." Ucap salah satu anggota polisi itu.

Mereka pun satu persatu keluar.

Hingga tersisa empat orang disini.

"Syukurlah kami tepat waktu. Kalau tidak, mungkin kau sudah akan digantung dari tadi." Ucap kepala polisi itu.

"A... Terima kasih," Ucap Taehyun melirih.

"Hm. Sekarang kau ikut aku. Temanmu juga sudah dibebaskan." Ucap kepala polisi itu langsung berjalan keluar.

Membuat Taehyun mengekorinya dari belakang. Taehyun sempat bertatapan dengan kedua saudara itu.

Taehyun menggumamkan kata Terima kasih tanpa suara pada keduanya.

***

"Bella, cepat kemasi barang-barangmu!"

"Iya, Paman!"

Bella sedang mengemasi barang-barangnya dikamar. Dengan mata yang sembab, gadis itu bergerak.

Sungguh, hatinya sangat berat untuk meninggalkan negara ini.

Padahal, dulu dia sangat antusias ingin ikut keluarga Lira ke London. Membantu Paman dan Bibi mengurus restoran kecilnya.

Tapi sekarang... Entah kenapa hatinya sangat berat.

Apalagi sekarang hukuman mati Taehyun sedang berlangsung.

Bella benar-benar tidak menyangka.

Apakah setelah kematian Taehyun, Bella akan sempat mengunjungi makamnya?

Bella mengelap air matanya yang tidak sengaja terjatuh.

Karena dia baru saja melihat gelang itu lagi.

Dengan tangan yang bergemetar, Bella menaruh gelangnya kedalam koper.

Untuk kenang-kenangan.

Kemudian gadis itu menyeleting kopernya dan berjalan keluar kamar menyusul Paman, Kak Soobin dan Kak Beomgyu nya.

"Sudah? Tidak ada yang tertinggal?" Tanya Paman Choi.

Bella menggeleng, "Tidak ada."

"Yasudah, kalau begitu kita langsung berangkat sekarang. Ayo!"

Paman Choi berjalan didepan, memimpin. Sedangkan tiga ponakannya mengikuti dari belakang.

Paman Choi masuk kedalam mobil yang diikuti oleh Soobin dan Beomgyu yang juga masuk.

Bella sendiri belum masuk. Dia masih diam menatap rumahnya dengan sendu.

Terlalu banyak kenangan indah disana.

Mulai dari kebersamaan Four Choi ketika Yeonjun masih hidup.

Bella yang selalu diposesif kan oleh ketiga Kakaknya.

Kematian Yeonjun, dan tragedi lain yang menyenangkan sampai menyedihkan.

"Bella, ayo!"

Ketika mendapat teguran dari Soobin, Bella pun tersadar. Dia mengangguk lalu masuk kedalam mobil.

"Sudah siap?" Tanya Paman Choi yang duduk di kursi kemudi.

Bella hanya mengangguk.

"Siap!" Sahut Soobin dan Beomgyu.

"Baiklah. Kita akan meluncur ke bandara~"

Mesin mobil dinyalakan, lalu Paman Choi mulai menjalankan mobilnya sampai ke bandara.

***

"Terima kasih banyak karena telah menolong kami,"

Hyunjin dan Yeji sama-sama tersenyum tipis menjawabnya.

Hueningkai dan Taehyun juga tersenyum.

"Aku tidak tau lagi. Jika kalian tidak menolong kami, mungkin kami akan saling kehilangan satu sama lain." Ucap Hueningkai.

"Ya, tidak masalah." Balas Hyunjin.

Taehyun tersenyum tipis, "Ternyata aku salah mengira tentang dirimu Hyunjin."

Hyunjin menatap Taehyun ketika laki-laki itu berbicara dengannya.

"Dulu aku selalu mencap dirimu sebagai laki-laki berengsek. Tapi setelah aku tau bahwa kau menyelamatkanku, aku salah. Kau sangat baik. Kalian berdua sangat baik." Ucap Taehyun dengan tulus.

Yeji diam-diam terharu. Sedangkan Hyunjin menghela nafasnya.

"Tapi bukan berarti kita teman ya. Aku dan kau sama-sama saling memperebutkan Bella. Ingat itu," Ucap Hyunjin menyahuti.

Taehyun terkekeh, "Ya ya, baiklah. Kita tetap musuh."

Hyunjin tertawa kecil mendengarnya.

Sungguh, Tuhan benar-benar memberikan Taehyun kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.

Taehyun berjanji tidak akan mengkhianati kesempatan ini.

Dan juga... Siapapun yang salah, dan siapapun penghianatnya, maka Taehyun akan tetap meminta maaf.

Setelah ini, Taehyun akan datang mengunjungi gadisnya dan meminta maaf.

************************************

Salam manis,
AFR❤

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang