Sinar mentari menyinari, angin lambannya sangat sejuk membuat dirinya ingin tidur di bawah pohon rindang itu juga. Ia suka suasana seperti itu, ketenangan dan kenyamanan. Dirinya pun mulai menutup mata perlahan
Kalo Kak Jaya ada disini, mungkin dia udah ngorok
Batinnya, diikuti dengan kekehannya. Laki-laki itu bernama Alzy Erlangga, umurnya masih 16 tahun dia adalah anak bungsu, Ayahnya adalah seorang Arsitek dan Ibunya adalah seorang Model. Kakaknya anak kuliahan, Raffael Jaya. Walaupun umur Jaya sudah kepala dua, tingkah lakunya masih seperti anak remaja. Alzy dan Jaya tingkah lakunya sama saja, mereka sering melempar candaan yang membuat orang-orang tertawa, sifat mereka yang seperti itu adalah keturunan dari Ayahnya. Kalau soal tampang, wajah mereka berdua sih lebih ke Ayahnya. Tapi matanya Jaya lebih mirip Ibu.
Selain itu, dalam menyelesaikan suatu masalah si Jaya lah yang paling dewasa pemikirannya. Jaya juga orang yang setia seperti Ibunya berkebalikan dengan Alzy yang agak keras kepala, kadang setia kadang tidak.
Alzy yang masih memejamkan matanya pun terkejut karena teriakkan dari seseorang di belakangnya, yang ternyata adalah Kakaknya. Jaya duduk disebelah adiknya itu sambil meregangkan tubuhnya
"Udaranya segar sekali ya ?" Alzy mengangguk. Jaya mulai membaringkan tubuhnya di rumput-rumput hijau. Alzy yang melihat kelakuan Kakaknya itu mulai terkekeh sendiri, ia mulai memandang langit cerah sesekali ia menarik nafasnya dalam-dalam menghirup udara pagi. Ia tampak memikirkan sesuatu, sesekali ia menggaruk-garuk belakang lehernya. Alzy kembali menoleh kearah Jaya yang juga sedang menatap langit
Tanya nggak ya ?
Benaknya. setelah lama memutuskan, ia pun mulai membuka suaranya
"Kak, aku boleh nanya nggak ?" Jaya menoleh pada Adiknya , lalu mengangguk
"Kakak pernah suka ama orang nggak ?" mendengar pertanyaan itu ia mulai duduk dan menatap Adiknya, lalu mengangguk. Pupil mata Alzy membesar setelah anggukkan dari Kakaknya itu, seolah ia ingin tahu kelanjutannya
"Kakak pernah suka ama temen kakak, udah lama sih dari SMA. Kami saling kenal waktu MOS SMA, Dari dulu satu kelas mulu nggak pernah pisah dan sekarang kami juga satu Kampus"
"Terus, kalian pacaran ?" Jaya menatap adiknya lalu tersenyum
"Nggak" Alzy bertanya kenapa mereka tidak berpacaran
"Kakak cuman ngagumin dia aja hehehe" ucapnya sambil tertawa
"Kenapa kamu nanya soal itu ?" lanjutnya, Alzy pun terdiam lalu menghela pelan nafasnya
"Aku suka sama orang Kak, seangkatan"
"Wah, udah bisa suka-sukaan juga kamu hahahaha"
"Yeelah, emang aku masih anak kecil apa ?" Jaya yang tertawa pun mulai diam dan mendengar ucapan Adiknya itu
"Aku suka tapi aku nggak bisa" Jaya mulai mengerutkan wajahnya
"Nggak bisa apaan ? Nggak bisa ungkapin ?" Alzy menggeleng
"Ohh, dia udah punya ? atau dia suka ama orang lain ?" ia kembali menggeleng
"Lah, terus apa ?"
"Aku suka sama dua orang." Jaya menatap adiknya dengan mulut yang terbuka lebar, lalu ia mendorong pelan kepala Adiknya itu
"Kalau kayak gitu mana bisa Alzy... siapa yang ngajarin kamu ?"
"Rasanya timbul sendiri Kak. Ayah juga pernah kayak gitu kok waktu aku tanya Ayah, dia bilang hal kayak gitu biasa" mendengar hal itu Jaya pun mengusap wajahnya