JAHAT 01

96 14 8
                                    

Gadis itu terududuk sendirian dipojok belakang ruangan dengan isakan yang terdengar lirih.

"Ya allah,Dian gggak kuat lagi hiks"

Gadis itu terlihat meraba raba bagian baju seragamnya yang lusuh lalu mendapatkan apa yang dia mau disaku atasnya.

"Ya allah,dian minta maaf dian minta maaf"ucapnya serak masih disertai dengan airmata yang terus turun deras keluar dari kedua matanya.menancapkan benda tajam itu ke-urat nadinya

Lalu--

"Astaghfirullahaladzim DIANA!"teriak pria paruh baya mencegah benda tajam itu menancap ke nadi seorang gadis berambut acak acakan.

***

Diana POV

Aku perlahan lahan mulai membuka kelopak mataku,badanku rasanya sakit,kepalaku juga terasa berat--mungkin terlalu banyak menangis seharian ini.

Aku berusaha bangun dari posisi tidurku lalu terduduk setelah bersusah payah melawan sakit dikepalaku.
Setelah duduk nyaman aku mulai memejamkan kembali kelopak mataku.
Nyaman,aku selalu menyukai posisi dimana aku benar benar sendirian,tidak ada seorang pun yang dapat menyakiti apalagi menggangguku.

Aku meringis,merasakan nilu yang mendalam diarea pergelangan tanganku.
Mengelus pergelangan tangan yang diperban rekat dengan bercak merah bekas darah,lalu memukul keras pergelangan tanganku.

"Bodoh" umpatku pelan pada diriku sendiri.

Tok tok
Aku mengerjap dari lamunanku saat terdengar suara pintu UKS diketuk dua kali.

"Dian" sapa Kak Rina,guru Bimbingan Konseling disekolahku.

"Kak Rina boleh masuk ya?" Katanya tersenyum lembut sambil menggeser kursi desebelahku.

"Diana sayang,sudah tenang?sudah cup,jangan menangis lagi ya sayang"

Apa ini?
Diperlakukan lembut seperti ini malah membuatku semakin sakit.
Kenapa keluarga ku tidak bisa selembut ini padaku?kenapa justru orang lain?

Aku kembali meneteskan cairan bening dari mataku,lalu Kak Rina dengan sigap langsung memeluku dari samping,mengusap usap pundaku sambil mengatakan kata kata yang membuatku merasa lebih baik.

Entahlah,rasanya sangat nyaman dipeluk seperti ini.
Ingin rasanya aku berteriak dan menumpahkan segala keluh kesahku pada orang yang sedang memeluku ini.
Tapi kenapa rasanya mulutku tak bisa berkata apapun?

Diana POV End

***

Saat matahari telah sepenuhnya tenggelam,barulah Diana melangkahkan kaki keluar dari UKS sekolahnya.
Berat sebenarnya melangkahkan kaki untuk kembali pulang kerumahnya yang sangat menyeramkan itu,tapi mau bagaimana lagi,bila dia tak kembali pulang,maka harus melangkah kemana lagi si gadis kelas 11 SMA ini.

Sekarang dia sampai didepan gerbang pintu rumahnya,menghembuskan nafasnya lelah lalu menggeser gerbang.melepas sepatunya lalu mengetuk pintu rumahnya dengan rasa takut yang makin menggerogoti nyalinya.

Tok tok tok

"Ibu,Diana pulang bu,tolong buka pintunya"

Hening

"Bu,bukain pintunya bu,diana pulang"

Tidak ada jawaban dari dalam rumahnya.

Diana lelah,air matanya kembali meleleh.
Tubuhnya merosot kelantai,lalu bersender didepan pintu.
Entahlah,mungkin ibunya tidak akan membukakan pintu untuknya malam ini.

Ceklek

Pintu terbuka lalu--
Duk duk duk

"Akhh pak ampun pak ampun,Diana minta ampun pakk"

Ayah tirinya yang membukakan pintu untuknya,lalu mengucapkan selamat datang untuk putri istrinya dengan tendangan dari kaki panjangnya.

"KAMU INI APA?TIDAK BERGUNA!KENAPA KAMU TIDAK MATI SAJA HAH?KAMU HANYA MENAMBAH BEBAN ORANG RUMAH,DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI"

Revan--ayah tiri nya kembali menendang tubuh lemah Diana sambil terus mengucapkan kata kata kasar.

Diana hanya terdiam meringkuk sambil menangis menatap ibunya dalam.
Tapi Wulan--sang ibu hanya dapat menatapnya datar lalu menghampiri suaminya,membisiki suaminya sesuatu lalu beranjak pergi dari hadapan Diana.

Lagi,Diana ditinggalkan sendiri dengan seribu luka yang ada.
Difisiknya,juga dihatinya.

Ibu kemana?ibuku yang dulu sangat menyayangi dan mencintaiku dengan sepenuh hati kemana?kemana orang yang dulu sangat bangga saat aku mendapatkan juara kelas?kemana ibuku yang dulu tetap memeluku ketika aku jatuh dari sepeda?kemana ibu yang selalu mengatakan bahwa aku adalah anak satu satunya yang selalu dia sayangi bahkan sampai akhir hayatnya?kemana ibuku?kemana?!

JAHATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang