Part 1

12 0 0
                                    

Sedang sepi dan mataharipun hanya sendiri dia bisa melakukannya sendiri, iyah, dia bisa menenrangi dunia sendiri disiang hari, aku akui sebagai orang yang terlahir dikampung tinggal dan besar dikampung aku tidak punya nyali yang cukup besar untuk menyapa lebih dulu teman teman yang baru kukenal, memang tidak semua orang dikampung seperti itu dan yang berperilaku seperti itu bukan hanya orang kampong saja, sebenarnya alasanku tidak banyak bicara dengan teman baruku adalah, aku tidak punya bahan yang akan kubicarakan, dan memang sepeti itu kepribadianku, sebagai mahasiswa baru aku adalah yang paling sedikit teman baru, jika teman temanku saling menanyakan ini itu, aku akan memilih diam dan hanya akan bicara seadanya, menjawab pertanyaan seadanya dan bertanya untuk sedikit basa basi supaya mereka tidak kecewa. Hari pertamaku kuliah tidak terlalu menyenangkan. dosennya tidak masuk dan aku belum mendapat teman baru.

Aku pulang dan pergi kuliah setiap hari, seperti itu terus siklusnya, aku sedikit bosan, sudah sebulan seperti itu, sebagaian teman sekelasku sudah mengenalku dan aku sudah mengenal semua teman sekelasku meskipun hanya nama, dalam kelas aku akan memilih duduk paling depan dengan alas an aku cukup kecil untuk duduk dibelakang, kedua didepan tidak aka nada yang mengajakku bicara dan aku tidak suka jika ada seseorang mengajakku bicara karena aku akan bingung bagaimana menyamankan kawan bicaraku.

Lagi lagi kali ini dosennya tidak masuk, seminggu ini sudah tiga kali dosennya berhalangan masuk, sebagaian teman temanku bersorak, karena mereka punya waktu untuk melengkapi laporan atau tugas dri dosen lain, ada yang langusng membuka lembar kertas putih lalu menulis lapiran, ada juga yang membaca untuk ujian besok, ada pula temanku yang menyanyi keras untunglah suaranya bagus, sementara aku memilih keluar dan mencari tempat untuk menunggu jam kuliah berikutnya bada zuhur,

Dilantai dua itu kususri jalan melewati koridor, dari atas aku melihat penjual somai dikemurumi pelanggan, atap gedung dapat kulihat jelas, dedaunan menghijau segara, ada satu pohon yang semua daunnya telah gugur namun ia masih Nampak cantik dan punya keindahan sendiri. aku melewati setiap anak tangga hingga aku memilih menuju sebuah mushola hijau itu untuk beristrahat.

Hawanya segar, aku bisa merasakan kenyamanan, seolah olah dikelilingi malaikat malaikat yang senantiasa bertasbih, aku melihat tiga orang denganjarak agak sedikit berjauhan sedang sholat dhuha, aku juga mendengar suara lantunan ayat suci dari balik hijab, aku bergegas mengambil wudhu juga menunaikan sholat.

Aku akan menunggu seitar 3 jam lagi untuk masuk, tugas dan lapiranku usdah kukerjankan, aku juga lupa membawa mushaf untuk mekanjtkan bacaanku, akhirnya aku memilih berabring. Tidak lama aku mendengar suara lembut menyapaku dan menyentuhku, aku yang setengah tidur itumencoba membuka mata walaupun berat.

"Dek, adek" kudengan suara pelan itu, dalam pikirku apakah itu malaikat mimpi, aku masih saja asik menutuo mata

"dek, ayo bangun dek" guman suara lembut itu, akhirnya aku memilih mencoba membuka mata perlahan

"de kayo bangun, dan berwudhu, sudah adzan" mendengar suara itu aku terperangah dan langsung bangun

"apa kak, sudah adzan? adzan zuhur?" kataku, aku bangun dan langsung duduk kulihat kakak itu tersenyum seoalh olah melihat hall lucu

"iya dek, "

"aku kira baru saja aku menutup mata, rupanya aku tertidur 3 jam" gumanku, aku emikurkan kembali sikapku tadi yang agak memalukan.

Lagi lagi kelasku siang ini tidak jadi masuk, " ini benar benar membuan waktu" gumanku, memberekan barang barangku hendak keluar.

"teman teman, jangan ada dulu yang keluar, senior mau masuk sosialisai bina akrab" teriak perempuan itu mengehntikan langkakuku dan kembali ketempat duduku. ada yang mengeluh ada pula yang senang. dan aku pikir ini membosankan, tigapuluh menit sudah kami menunggu senior itu, barulah satu orang muncul dan langsung memberi slaam membuka forum.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokaatu" ucapnya, dan kamin semua serentak menjawabnya, kecuali aku yang hanya mencawabnya dalam hati senor itu melanjutkan bicaranya.

"maaf yanh adik adik kami terlambat, tapi tidak apa apa, iaya kan? tanyanya dan temanku seua menjawab iya.

"kami meminta waktu adik adik sedikit saja yah, tapi sebelumnya kami aka perkenalkan diri, nama saya muklki zainuddin rahman, sanga kimia angaktan 2016, saya disin akan emaparkan tentang kegiatan yang bernama bina akrab, kebetulan saya disini sebagai coordinator acara, sebelum saya memperkenan kegiatan ini mari kalian dengar dan kenal kakak terlebih dulu, bisa mungkin dimulai dari ketua panitianya." ujarnya panjang lebar dengan suara ramah dan terus saja tersenyum.

Aku pikir ini sangat membosankan dan membuang waktuku, namun seketika aku berubah pikiran, tidak terlalu mebsankan lagi setelah kulihat ketua panitianya meperkenalkan diri, " Asslamuaikum, nama saya "Habib umar ejuladdin, panggil saja aku ejul, " namanya tidak terlalu bagus dan suaranya jelek, gumanku dalam hati keudian terus memperhatikannya hingga ia selesai bicara.

bina akrab dilaksanakan pada hari ahad dipantai, pertemuan hari itu diakhiri dengan usainya pembagian kelompok dan tentor oleh senior. Namaku Azzahra Yondalessa dipanggil leca, aku tidak tahu dari hari ini ruhku untuk mendapatkan teman baru kini bangkit dan untuk menggali lebih dalam tentang kak ejul yang bermata sipit bermuka bulat berkulit putih tidak terlalu tinggi dan tidak pendek, bersuara jelek dan aku belum pernah melihat ia tertawa terbahak, hanya sesekali ia menyinggung senyum kecil. menurutku dia sangat keren, tidak, aku tidak kagum, ini hany sebatas senang. 

BIDADARI BERMAHKOTAWhere stories live. Discover now