Bab 3: Geng

21 5 0
                                    

Kedatangan murid baru alias Sera, menjadi pusat perhatian para penghuni kelas, ada yang menerima kedatangan Sera ada pula yang belum menerima khususnya kaum hawa. Bagaimana tidak, perhatian semua cowok di kelas itu hanya tertuju pada Sera.

Meja Reno yang kini di sebelahnya menjadi tempat Sera untuk sementara waktu telah dikerubungi David dan Bam. Sera sendiri telah dihujani beberapa pertanyaan dari ketiga temannya itu.

"Woi ngapain lu pindah? Nenek gimana? Siapa yang jaga disana? Gak kasian lu ha! tu manusia dah tua Sera Alkeyra lu main tinggalin gitu ajah. Gue tau lu kangen sama gue, tapi gak usah ngorbanin nenek demi hati lu juga kali"

Lagi lagi Reno berbicara dengan pede nya, tanpa titik koma pula.

"Geer banget lu jadi manusia! Paman udah pulang dari Jogja jadi nenek sekarang ditemenin sama paman"

"Lagian gak betah ah disana, gue gak punya teman" lanjutnya

Ketiga temannya itu hanya ber 'oohh' panjang sebagai jawaban

"Eh bentar, yang lain pada kemana?" tanya Sera.

Sebenarnya Sera sudah tau teman-temannya berada di kelas apa saja, karena semuanya telah dibahas di grup chat mereka. Hanya saja, tentang kepindahan Sera ini belum ada yang tau. Sera sengaja memberi kejutan untuk teman-temannya.

"Luna, Siska sama Joy kalau jamkos mah gak usah ditanya lagi, paling mereka ngegosip di kantin" David menjawab pertanyaan Sera

Panjang umur, yang dibicarakan telah datang ditambah dengan anak geng perempuannya yang lain, Jessica, Nayla, dan Putri.

"Seraaaaaaaaaa" seru ke enamnya bersamaan.

"Ra ini beneran lo ha? Beneran lo? Gak mimpi nih?" teriak Putri sedikit histeris sambil mengguncang bahu Sera

"Woi anjir, ini lo beneran Ra! Pindah sini lo?" Luna ikut berteriak dan mengambil alih tempat Reno yang membuat Reno terjatuh ke bawah

"Tenang woi tenang" lerai Joy yang membuat semuanya seketika terdiam.

Memang satu kata yang keluar dari Joy itu mampu mendiamkan mulut berisik anak anak itu.

"Iya gue pindah kesini karena gak betah disana. Gue gak punya teman" kata Sera sambil memasang muka sok sedih

"Ululuh kaciaan anak mamah" joy membalas dengan pelukan, layaknya sang ibu yang menenangkan anaknya.

Drama masih terus berlanjut.
Masih ada beberapa orang lagi yang belum mengetahui kedatangan Sera. Kalian bisa langsung menebak, keadaannya akan jadi lebih rusuh dibandingkan ini.

Mereka terus berbicara tanpa henti soal kedatangan Sera tanpa memperdulikan keadaan atau perasaan anak kelas bahasa yang lain, karena sekarang keadaannya kelas ini sangat berisik dan mengganggu suasana istirahat pemilik kelas.

Namun sepertinya tidak masalah, anak kelas tidak peduli dengan keributan itu, malah kadang mereka ikut nimbrung dengan celetukan-celetukan Reno cs.

"Kantin ajah yuk, laper nih" ajak Luna

"Perasaan lu dah makan tadi" Bam yang berbicara

"Luna kan perut karet Bam, jangan heran" celetukan Alvin si ketua kelas membuat semuanya tertawa

***

Kini mereka ber sembilan sedang berada di kantin. Tinggal menunggu tiga orang lagi maka lengkaplah personil mereka.

Tanpa menunggu lama ketiga cowok yang tak kalah recehnya datang sambil berteriak membuat ricuh seisi kantin

"Heyyoo Gess!!" teriak ketiganya kompak

Ketiga cowok itu tidak lain adalah Adit, Dika, dan Samuel, tiga dari tiga belas orang geng yang tidak memiliki nama itu.

Ketiganya memang sudah dipanggil melalui pesan grup via whatsapp, namum sama sekali belum mengetahui tentang kedatangan Sera.

"Wiss ada personil baru nih? Sera udah setuju lu pada main tambah anggota?" Seru Samuel ketika melihat dari kejauhan ada seorang gadis duduk membelakangi mereka

"Bentar deh, gue kenal wangi parfume nya" lanjutnya lagi

Kesembilan temannya saling tatap dan menahan tawa, Samuel, Adit dan Dika terus mendekat dan betapa terkejutnya mereka saat melihat gadis itu membalikkan badannya.

"Woii Seraa!" teriak ketiganya bersamaan

"Sera ini beneran lu? Sekolah lu ngadain apaan sampe ngundang sekolah kita?" pertanyaan Samuel sontak membuat semuanya menepuk dahi

"Bego banget sih lo, bule kesasar. Gak liat apa itu Sera pake seragam sekolah Nusa Bangsa. Cerdas dikit napa. Sera pindah disini goblok" kata Adit sambil menarik kursi di samping Luna

Lengkap sudah ke tiga belas anggota geng mereka. Sekumpulan anak yang ricuhnya bukan main. Geng mereka juga bukan dibuat-buat melainkan mengalir seperti air sungai. Awalnya hanya berteman biasa, namun seiring berjalannya waktu mereka jadi dekat dan makin dekat. Ada yang berteman sejak SD-karena memang satu sekolah- , ada juga yang berteman setelah duduk di bangku SMP. 

~~~

Saran nama geng yang bagus dong

Dont forget to vote mantemann♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang