Memang usaha tidak akan mengkhianati hasil, tapi terkadang hasil lah yang mengkhianti usaha
***
Pagi yang cerah setidaknya itu yang Gelva lihat saat membuka matanya.
“Selamat pagi dunia” sapanya pada dunia,salah satu kebiasaaan Gelva.
Lalu ia langsung bergegas mandi dan menyiapkan perlengkapannya untuk sekolah hari ini. Setelah itu ia menuju kamar ibu-nya. Dilihatnya wanita yang ia sayangi terbaring lemah di ranjang. Dengan sendu. Lalu ia melihat ibunya perlahan membuka matanya.
"Selamat pagi ibu, jangan lupa minum obatnya. Pokoknya ga boleh lupa, oh iya ntar abis pulang sekolah aku bakal bawain makanan kesukaan ibu yang banyak banget. Semoga ibu cepat sembuh biar bisa makan makanan yang aku bawa. Nanti kalo ibu sembuh aku bakal bawain apa aja yang ibu suka, makanya ibu cepat sembuh ya? aku berangkat sekolah dulu ya? aku sayang ibu. Assalamualaikum" ujar Gelva dengan ceria sambil mengelus rambut ibunya dan diakhiri mencium kening ibunya.
Tanpa disangka airmatanya mengalir begitu saja tanpa ia minta.
"Semangat buat hari ini !!" Ucapnya menyemangati diri sendiri.Ditempat lain
"ASSTAGFIRULLAH GALVINN!! KAMU BELUM BANGUN JUGA ?! SEKARANG JAM BERAPA LIHAT?! UDAH JAM 07.30 BELUM BANGUN JUGA. CEPAT BANGUN ATAU MAMAH SIRAM PAKE AIR ANGET BIAR GOSONG SEKALIAN TUH MUKA." ujar mamahnya sambil mendorong dan menarik anaknya yang tertidur pulas itu.
"Hng.... Ntar mah 5 menit lagi" balas Galvin malas- malasan.
"Oh jadi nantangin mamah biar disiram air anget gitu? Oke. Satu.... Dua..."
"Iya mah nih Galvin bangun "dengan terpaksa ia bangun karena jika sudah mamahnya menghitung itu tandanya sudah berbahaya.
"15 menit mamah tunggu dibawah, kalo belum keluar juga? Kamu beneran nantangin mamah." ujar mamahnya sambil meninggalkan kamar anaknya.
"Untung mamah gua, kalo bukan euhh..." kesal Galvin
Lalu ia segera mandi , tidak sampai 15 menit selesai sudah persiapan Galvin segera ia menuju kebawah.
"Pagi mah.. Pagi dek... Pagi pah.." sapa Galvin setelah sampai kebawah
Heningg....
Lah kok sepi anjir. Gua salah apa ya? A
Ting..
Terdengar dentingan sendok yang ditaruh papahnya. Lalu menatap Putranya dengan tatapan yang tajam.Glek.
"Kamu tau kan kesalahan kamu apa? kamu mau jujur atau papah yang ngebongkar?" Ucap papahnya dengan nada yang datar
"Jujur pah." ucap Galvin menundukan kepalanya
"Apa kesalahan kamu?" tanya papa nya
"Galvin bolos, Galvin ikut balapan, Galvin ngerokok " ucap Galvin
"Papah tau itu, yang lainnya?"
"Gak tau pah, Galvin lupa " ujar Galvin dengan jujur, memang sesungguhnya Galvin lupa
"Ck. Kamu ngebuat kakek marah. Itu kesalahan kamu" ucap papahnya
Mampus gue
"Kamu gimana si? Udah papah bilang kalo kamu bandel itu gapapa, asal papah sama mamah aja yang tau, kakek jangan sampai tau pokoknya kalo kakek udah turun tangan papah angkat tangan" lanjut papahnya
"Oh iya, besok kakek kamu kesini" sambung papahnya.
Mampus beneran nih gue
Galvin menatap mamahnya berharap dapat bantuan, namun mamahnya seakan bilang 'rasain'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin
Teen FictionGalvin Aliandra Gaskara Sebut saja Galvin. Laki - laki terlalu bandel, terlalu bodoh, terlalu cuek dan terlalu tampan itu membuat guru - guru di SMA Sanubakti angkat tangan untuk mengajarnya. Namun apadaya? kakeknya pemilik sekolah SMA nya itu memb...