15

891 30 3
                                    

***
Happy Reading ♡

"Daritadi gue perhatiin lo senyum senyum mulu, lagi kenapa lo?."

Sisca melirik Angga sebentar "seneng aja, gue kemaren habis makan sama Vano terus gue cium Vano."

"Gila, berani banget lo." Angga melotot tidak percaya ke arah Sisca.

"Berani lah, ngapain ga berani. Lo kapan?."

"Nunggu waktu yang pas, ga asal nyosor kaya lo."

...

Dari arah koridor, Vano melihat Shila berjalan sendiri. Tadi pagi memang Vano sudah ke rumah Shila tapi kata Ibu, Shila sudah berangkat sejak tadi pagi.

Tapi kenapa Shila nya ini tidak memberi kabar kepada Vano kalau Shila akan berangkat pagi pagi sekali? Bahkan dari dulu kalau Vano tidak menjemput Shila, Shila pasti selalu berangkat siang.

"Shila." Vano menghampiri Shila, Shila yang merasa di panggil berhenti dan menoleh ke belakang.

Shila tersenyum "hai."

"Kamu tumben berangkat pagi banget, kenapa ga kabarin aku?."

"Lagi pengen aja, maaf ga sempet handphone aku habis baterai tadi malem ga sempet aku cas."

Vano mengangguk memaklumi "aku kemaren chat kamu juga ga di bales, bahkan di baca sama kamu pun engga."

"Gaada kuota."

"Kamu kenapa? Aku ada salah sama kamu?." Vano mengernyit heran, Shila hari ini berbeda, tidak seceria biasanya.

"Aku gapapa Vano, kamu juga gaada salah apapun kok. Aku ke kelas dulu ya udah bel, kamu jangan lupa masuk kelas juga." Shila pergi meninggalkan Vano, Vano masih berdiri mematung disana. Kenapa Shila seperti menjauh darinya?

Vano masuk ke kelasnya dengan keadaan lesu dan khawatir karena Shila.

"Kenapa lo? Pagi pagi muka udah kaya baju belum di setrika." Ucap Ken.

"Gapapa, gue cuma agak bingung aja."

"Bingung kenapa?."

"Cewe gue hari ini beda banget ga kaya biasanya, tadi aja dia berangkat sendiri pagi pagi."

"Mungkin lo ada salah kali Van." Ken berpindah duduk di sebelah Vano.

"Gue tadi nanya sama Shila, dia bilang gue gaada salah apapun."

"Harusnya kesadaran dari diri lo sendiri, coba lo pikir pikir mungkin aja lo ngelakuin kesalahan." Marvel yang baru saja datang langsung menaruh tas ke kursinya dan menghampiri Vano dan Ken.

"Gue gatau, gue lupa."

"Pikun banget anjir, biasanya aja lo paling bijak paling pinter eh masalah percintaan malah anjlok." Ucap Ken.

Di tempat yang berbeda, Shila, Fira, dan Vika sedang mengobrol tapi berbeda dengan Shila, Shila hari ini lebih banyak diam daripada cerewet seperti biasa.

"Lo lagi ada masalah Shil? Daritadi gue perhatiin lo diem aja, kalau ada masalah lo bisa cerita sama gue sama Fira. Kita berdua siap dengerin cerita lo." Vika menepuk pundak Shila.

Kita Berbeda (New Version) // (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang