Day 30

3.3K 348 44
                                    


    Taehyung mengusap lembut pucuk kepala Yerin yang tertidur di pelukannya setelah lama menangis tadi.

    Setelah pembicaraan Yerin dan Soojung terputus, istrinya itu segera meminta Taehyung mengantarnya menuju rumah kediaman keluarga Jung.

    Kepanikan Yerin memuncak, saat nyonya Jung mengatakan, Soojung sudah tidak pulang sejak hari Yerin terakhir berkunjung ke sana.

    Mereka segera menghubungi polisi, dan mendapati bahwa salah satu petugas di sana juga menghilang. Siapa lagi kalau bukan Sinb, gadis itu menghilang juga tepat di waktu yang sama dengan Soojung.

    Sepertinya semua berhubungan Hanbin yang sebelumnya menculik Eunha.

    Yerin semakin histeris, bahkan kehilangan kesadaran karena hal itu.

    Taehyung menghela nafas, melihat wanitanya begitu rapuh sekarang. Semua karena keegoisan dulu hingga merenggut  semua kebebasan yang Yerin miliki.

     Seberapa banyak dirinya sudah menyakiti hati Yerin? Bahkan sampai akhirnya Taehyung sama sekali tidak bisa lagi melepaskan istrinya itu.

    Taehyung tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya.

    Di saat pikirannya tiba-tiba menjadi keruh, Taehyung merasakan usapan lembut di dahinya dan mendapati Yerin terbangun.

     "Apa aku menggangu tidurmu?" tanya Taehyung.

    Yerin menggeleng, lalu tiba-tiba memeluk Taehyung dengan erat.

    "Aku lelah."

    Taehyung menatap Yerin dengan wajah bingung.

    "Kenapa aku tidak bisa hidup dengan tenang seperti orang lain?"

     "Kamu tidak boleh berbicara seperti itu," ucap Taehyung.

     "Semua orang yang berada di dekatku sepertinya harus merasakan penderitaan, apa aku benar-benar makhluk sial seperti itu?"

    "Yerin, jangan mengatakan hal seperti itu aku tidak suka!"

    Setelah kalimat Taehyung berakhir isakan Yerin mulai terdengar, membuat Taehyung kembali menghela nafas.

    "Jangan berfikir seperti itu, karena aku merasa sangat beruntung saat bertemu dengan kamu."

~

    Yerin kembali terbangun saat jam sudah menunjukkan pukul satu, Taehyung jelas sudah tertidur pulas.

    Jadi karena tidak ingin mengganggu Taehyung Yerin memutuskan untuk beranjak dari ranjangnya, dan pergi ke ruang tengah.

    Pikiran nya kacau sekali, dia benar-benar kebingungan, kenapa semua tiba-tiba menjadi sangat runyam seperti ini?

    Yerin menatap ponselnya yang tiba-tiba saja menyala dan memunculkan deretan angka yang tidak di kenalnya.

    Namun dia terlalu malas untuk mengangkat nya, jadi dia biarkan saja.

    Tak lama setelah layar ponsel nya kembali mati, sebuah pop-up pesan masuk muncul di layar ponselnya.

+82xxxxxxxxxxx
Kamu akan menyesal jika tidak mengangkat panggilan dari ku

    Setelah kalimat terakhir selesai Yerin baca, layar ponselnya kembali memuat panggilan masuk dari nomor tersebut.

    Yerin mengangkat nya, tapi tidak langsung berbicara, dia lebih memilih menunggu.

    "Perlu aku mengancam kamu lebih dulu, baru kamu mengangkat panggilan dariku?" tentu Yerin langsung mengenali suara itu dalam sekejap.

    Hanbin!

    Yerin masih memilih untuk diam, tidak boleh tersulut emosi, karena mungkin saja laki-laki ini ingin mengatakan sesuatu tentang kakak dan sahabatnya.

    "Ayolah Yennie sayang, aku ingin mendengar suaramu, aku hanya bisa melihat kamu dari jauh sampai sekarang."

    Yerin bergedik ngeri, laki-laki ini benar-benar sudah tidak waras!

    "Atau aku harus memperdengarkan suara seseorang yang mungkin cukup berharga bagi kamu?"

     Tiba-tiba Yerin mendengar sebuah benda terjatuh dengan keras, dan setelahnya terdengar jeritan wanita.

    Yerin langsung berdiri dari sofa, "APA YANG KAMU LAKUKAN KEPADA KAKAKKU!"-- Yerin menjeda kalimatnya, dan berusaha menahan luapan emosinya dan mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih, --"DASAR BAJINGAN!"

     "Oh, akhirnya kamu mengeluarkan suara manis mu itu, sepertinya aku harus memperdengarkan banyak jeritan untuk mendengar suaramu-"

    Suara jeritan kembali terdengar, Yerin menangis. Jeritan memilukan yang yerin tahu itu adalah Soojung.

    "Hentikan dasar bajingan!"

    Yerin mendengar suara lain dari ujung sana.

    "Sinb? Sinb?  Kamu ada di sana?" Yerin semakin histeris.

    "Tentu saja Yennie ku sayang, mereka ada di sini."

    "Diam kamu Hanbin! Dasar bajingan memuakkan! Apa urusanmu dengan kakak dan sahabatku!"

    "Urusan dengan mereka? Tentu saja tidak ada. Aku hanya punya urusan dengan kamu."

    "Apa mau mu!"

    Tawa terdengar dari ujung sana, membuat Yerin hanya bisa berdoa di dalam hati agar tidak terjadi apapun kepada kedua orang yang dia sayangi itu.

    "Bercerai lah, setelah itu aku akan menikahi kamu, dan kita akan menjadi pasangan yang bahagia!"

    "Dasar gila!"

    "Terserah apa yang kamu katakan sayang, yang jelas keselamatan mereka berdua ada di tanganmu."

.
.
.
.
.
.

    Umji melipat kedua tangannya di depan dada, tiba-tiba saja dia tidak bisa tidur karena seperti ada yang mengganggu pikirannya.

    Setelah mendapat kabar bahwa Sinb menghilang tentu dia terkejut, Sinb bukan wanita lemah.

    Sekarang dia sedang berdiri di depan jendela kamarnya, suaminya sedang tidak di rumah karena perjalanan dinas.

    "Jadi apa kira-kira yang akan laki-laki itu lakukan kepada mereka?"

    "Dia tidak akan berani membunuh, terlalu takut, tapi dia bisa melukai."

    "Maksudmu dia bisa membunuh mereka secara perlahan, dengan melukai mereka?"

    "Kenapa kamu tidak menyelamatkan mereka? Aku sudah beritahu tempatnya."

    Umji mendengus lalu matanya menatap ke arah langit malam.

    "Mau saja sih, tapi aku tidak bisa."

    "Kenapa?"

    "Ini bukan bagian dari tugasku, lagi pula aku hanya akan bergerak saat mereka benar-benar membutuhkan bantuanku saja."

    "Nona kamu benar-benar sebuah kejutan."

    "Yeah, bagaimana pun masa lalu tidak bisa di ubah,"-- Umji berbalik, --"sebaiknya kamu awasi dia, jika dia melakukan sesuatu yang melebihi batas langsung bunuh, dan awasi gadis itu juga, nona cantik itu memiliki seseorang yang setara denganku di belakang nya."

    "Baik, nona."

    Umji melempar asal sebuah alat komunikasi kecil yang tadi dia pakai di telinganya.

    "Kita lihat sejauh mana masalah ini akan berlanjut."

.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~
Maap gengs
Nanti aku lanjut kalau ada waktu kayaknya sih dalam waktu dekat tungguin aja
Makasih untuk 6k vote nya lup yu 😘

Lie's [TAERIN ft BANGCHIN] [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang