09. namanya Nadia

426 54 12
                                    

"selamat tinggal?" aku tak sadar memandangi mata bundar nya....dalam...indah ...penuh dengan cerita yang tak ingin cepat cepat ku akhiri.....

"aku benci mengakui kenyataan kalau kamu gak akan datang lagi dan bilang...aku kembali...." sahutku berat .....

"kau akan menemukan aku yang lain..." dia memegang pipiku pelan dan tersenyum

....aku memegang jemari tangannya "dan ini makin membuatku gak menginginkan kamu yang lain..."

*****

"jumat kuliah pagi...." gumamku sambil menepuk sisi ranjang... Kosong... Aku lalu menyadari dialog kami di angkringan mas warjo tadi malam...

Hidupnya sudah bukan tentangku lagi..... Dan itu berarti sudah tidak ada nasi goreng di peraduan...

Memeluknya sambil tertidur selama dia membuat laporan pekerjaan....

Nyari angin sepanjang selokan Mataram...

Teh hangat yang menemaniku belajar hingga jauh malam... Dan Altis biru yang mengantarku ke kampus...

*****

GAK ADA Altis BIRU.... Berarti aku kembali ke ontel tuaku.....

Dan kenangan sentimental ini membuatku terlambat..... Aliran sungai dan pucuk pucuk pohon masih sesegar biasa... Juga riuh rendah pagi di kawasan bulak sumur ini... Gak ada yang spesial... Well mungkin satu hal spesial... Aku yang sendiri...

Gabrugggggg

"aduhhhhhh" aku yang terpental bingung mencari asal suara....pemuda tanggung dengan ransel dan kaos biru ....aku segera menghampirinya

"ka...kamu gapapa...?" ujarku seraya memapahnya kepinggir jalan ...wajahnya masih mengerenyit ...."kamu gapapa?" ujarnya mengulangi perkataanku ...aku terbengong

"a...aku?" dia mengangguk ...tangannya sibuk membersikan kotoran di sudut sudut tubuhnya "kamu naik sepeda sambil merem ..." ujarnya dalam tawa ...pipiku menghangat ...."i...itu..."

"yang di film film itu gak nyata ....jangan ditiru..." ujarnya ....

"maksudnya?"

"ketika aktor aktor itu naik sepeda sambil memejamkan mata untuk menikmati pagi ...banyak sekali kru yang menjaganya agar gak terjatuh ...sementara kamu kan nggak...."

aku ber hehe pelan.....

dia mengulurkan tangan "Dimas...." ujarnya ....aku menjabat tangannya pelan pelan ..."Na...nadia.."

*****

"Pak Pur baru kembali besok Senin mas, saya juga gak bisa ganggu kalo beliau tugas luar..." Ujar gadis manis itu lugas ....

"Nggak bisa ada keringanan to mbak...." Si pemuda sedikit memelas ....

Gadis itu menggeleng "waktu tanda tangan Krs kan sudah selesai Minggu lalu ...kalo mau minta dispensasi langsung sama bapak saja ...." Jelasnya

Si pemuda cemberut .... Kekanak Kanakan sekali mahasiswa sekarang ...gumam si perempuan dalam hati ....

"Oke deh mbak ....aku coba Senin aja ....lho...lho....." Si pemuda yang akan meninggalkan ruang dosen terkejut karena gadis di depannya tiba tiba terkapar di meja ....

01.ETERNITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang