Soobin baca email yang masuk, ternyata itu pemberitahuan kalau Soobin lulus beasiswa di Singapura.
Gimana enggak bahagia, Soobin langsung kontek Beomgyu dan katanya Beomgyu mau kerumah bareng sama Hueningkai juga Taehyun.
Tiba-tiba ada telpon.
"Iya hallo? "
"Selamattttt abangkuuu, hehe. "
"Wony? Kirain siapa, makasih. Tahu darimana eh, padahal belum dikasih tahu. "
"Apasih yang enggak Wony tahu tentang abang awokawoka, enggak Deng. Ini dikasih tahu sama si Akai, dia lagi dirumah aku kan. "
"Dia mau kesini kan? "
"Iya, dih gitu enggak ngajak Wony. "
"Yamaaf, kan baru mau diajak eh udah tahu duluan. "
"Kalau kak Yeji udah dikasih tahu belum? Jangan biarin dia tahu dari orang lain, sakit tahu. "
Soobin diem, bukanya lupa enggak ngabarin. Tapi kuliah itu enggak satu tahun dua tahun, tapi bertahun-tahun. Enggak mungkin Soobin bilang kalau dia bakalan ke Singapura, ninggalin Yeji disini.
"Bang, hello? Apakah aku ngebacot kepanjangan sampai Abang ngantuk? "
"Enggak kok Ny, mau dikabarin kok ke dia. Tapi nanti, "
"Cepet ya kak, cewek itu enggak suka nunggu. "
"Hm, "
"Yaudah, aku mau kesana bareng si Akai ya. Ajak kak Guanlin gapapa kan? "
"Terserah. "
Setelah menutup telponnya Soobin memilih menemui Yeji, masa bodo sama temen-temennya yang nanti ke rumah.
Diperjalanan Soobin enggak sengaja ngelewatin pasar malem, terlintas Yeji dipikirannya.
***
Yeji yang lagi nonton televisi keganggu karena ada yang ngetik pintu, Yeji jalan ke depan mau ngebukain pintu.
"Iya ada ap–
"Hai. "
Yeji yang udah siap mau nutup pintu ketahan sama tangan Jeno yang narik knop pintu, Yeji mendelik.
"Mau ngapain kesini? Tahu darimana rumah gue, " tanya Yeji tapi Jeno malah senyum terus ngeluarin tangan kirinya yang awalnya disembunyikan dibelakang badanya.
"Aku mau minta maaf, aku enggak beneran suka sama Heejin. " kata Jeno sambil nyodorin sebuket bunga.
Yeji ngeliat buang itu, itu persis sama bunga yang pertama kali Jeno kasih ke Yeji.
"Ya terus, apa hubungannya sama gue? "
"Aku mau ngajakin kamu balikkan, "
"Enggk! " tegas Yeji dan bersiap mau nutup pintu tapi lagi-lagi Jeno nahan.
"Kasih aku kesempatan Ji, selama aku sama Heejin aku enggak bisa ngelepas perhatian dari kamu. Cuma kamu yang ada dipikiran aku, "
"Terserah ya, Lo mau ngomong apa. Dan kalau semua itu bener, gue enggak peduli. "
"Tapi Ji, tolong kasih satu kesempatan lagi. Aku janji enggak bakalan sia-sia in kamu lagi, aku minta maaf Ji. " pinta Jeno tapi Yeji menggeleng dengan mantap.
"Harus berapa kali sih gue bilang, gue enggak mau. Dan Lo udah enggak ada di kamus hidup gue, jangan ganggu gue lagi No. "
"Tapi Ji, aku–
"YEJI PACAR GUE. "
Jeno nengok ke sumber suara, Yeji kaget ngeliat Soobin yang ada di depan rumahnya.
Soobin jalan dan ngeraih buket bunga dari tangan Jeno.
"Enggak usah kecentilan sama pacar gua, " tungkas Soobin dan melempar bunga tersebut tepat ke tong sampah yang ada di sisi kanan pintu.
"Kalian pacaran? " tanya Jeno yang terkejut, enggak percaya kalau Yeji bisa sama Soobin.
"Iya, emang kenapa! " sewot Yeji dan narik Soobin terus meluk lengan Soobin.
"Kita udah pacaran dari lama, dan lo mendingan pergi jauh-jauh. Enggak usah ganggu hubungan gue sama Soobin, " ujar Yeji dan tidak diurbis oleh Jeno.
Jeno manggut-manggut dan pergi dari rumah Yeji.
"Yang tadi itu beneran? " tanya Soobin.
"Hah? Paan dah, makasih udah mau ngebantuin gue ngusir Jeno. Udah tiga kali dia mohon-mohon kayak gitu, " curhat Yeji terus ngelepasin pelukannya dan berbalik masuk kerumah.
"Yeji, "
Yeji berbalik terus ngangkat sebelah alisnya.
"Gue mau ke Singapura minggu depan, "
Enggak tahu kenapa Yeji berasa sedih, tapi itu adalah kabar menggembirakan buat Soobin. Yeji tahu kalau Soobin itu pinter dan punya banyak mimpi yang Yeji enggak tahu, dan Singapura adalah negara impian Yeji.
"Selamat, " jawab Yeji dan senyum buat matanya enggak keliatan.
"Gue kesini cuman mau nyampaiin berita itu aja, nanti gue mau kuliah disana. "
"Iya tahu, pasti beasiswa kan? Hebat kamu. " jawab Yeji seadaanya.
Apa yang membahagiakan bagi Soobin harus membahagiakan juga bagi Yeji, Yeji tahu sampai kapanpun Soobin enggak akan pernah tahu perasaannya gimana.
Dan sepertinya enggak bakalan tahu untuk selamanya.
"Kalau gitu, gue mau balik ya. " pamit Soobin dan Yeji hanya bisa senyum terus ngelambaiin tangan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Choi vs Dekel Hwang「Byuntae Namja」
FanfictionEND [ Suatu kejadian membuat mereka menjadi pasutri ] "Lo enggak hamil kan? " ☑nonbaku ☑up kadang ☑banyak typo start: end: