Get Well Soon

29 6 1
                                    

Ghibran yang sedari tadi menunggu kehadiran seseorang hanya diam saja. Dan akhirnya bel berbunyi bersamaan dengan Pak Eko yang memasuki kelas.

"Selamat pagi anak-anak" ucap Pak Eko lalu duduk di kursi guru.

"Pagi pak"

"Hari ini siapa yang tidak masuk?"

"Alina pak, sakit" ucap Ayesha.

Ghibran yang mendengar itu terkejut dan penasaran. Pantas saja daritadi Ghibran menunggunya, tapi tidak kunjung datang.

"Ay, Alina sakit apa?" Tanya Ghibran pelan.

"Nggak usah sok perhatian deh, Bran. Urus aja macan lo sana!"

"Macan? Maksut lo apa? gue nggak ngerti"

"Kemarin Gavin cerita kalo Alina dilabrak sama Laras sampek rambutnya dijambak. Itu semua karena lo deket sama Alina kan?"

Ghibran hanya diam mendengarnya. Selalu saja Laras bersikap seolah-olah Ghibran hanya miliknya. Perasaan tidak bisa dirubah meskipun orang tersebut menjauh.

Seperti Alina, jika Ghibran mau, ia akan melakukan apapun untuk menggapai tangan seseorang itu sebelum semakin menjauh.

*****

"Bran, lo nggak ke kantin?" Tanya Ezra.

"Gue nitip aja. Lagi males ke kantin" jawab Ghibran yang tetap fokus pada layar ponselnya.

"Nitip apa lo? Mana uangnya?"

"Gue nitip siomay sama air mineral botol. Nih, ambil aja kembaliannya"

Ghibran mengeluarkan uang dari sakunya dan memberikannya kepada Ezra.

"Ini kurang, anjing!"

Ghibran tertawa melihat wajah kesal temannya karena uang yang ia berikan hanya 5000 Rupiah.

"Becanda gue, itu ambil aja kembaliannya" ucap Ghibran sembari memberi uang lagi kepada Ezra.

Akhirnya Ezra dan Deon meninggalkan Ghibran sendirian di bangkunya menuju ke kantin sekolah.

"Ghibran, kamu nggak makan?" Ucap Laras yang tiba-tiba duduk di samping Ghibran.

"Nggak"

"Apa mau aku beliin sesuatu? Bakso? Cireng? Nasi bung-"

"Ras, gue lagi nggak mood. Mending lo balik ke meja lo atau lo pergi ke kantin aja" ucap Ghibran memotong perkataan Laras.

"Kenapa? Lo kesepian gara-gara Alina nggak masuk? Kenapa semua orang peduli sama cewek murahan kayak dia sih?" Ucap Laras menaikkan nada bicaranya.

"Siapa yang lo maksut cewek murahan? Alina atau lo sendiri?"

Tidak pernah Ghibran sekalipun mengatakan hal kasar kepada Laras. Perkataan Ghibran tersebut membuat Laras merasa ada sesuatu yang menancap di dalam hatinya.

Laras pun pergi dari bangku Ghibran tanpa meninggalkan satu kata pun.

****

Ghibran melajukan motor besarnya meninggalkan parkiran sekolah yang masih ramai dipenuhi siswa-siswi SMA Senopati. Sebenarnya hari ini Ghibran ada latihan basket bersama teman temannya, tetapi ia izin tidak ikut karena harus pergi ke suatu tempat.

"Assalamualaikum" Ucap Ghibran sambil mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam"

Terbuka pintu rumah itu dan dilihat Ghibran yang masih memakai seragam sekolah dengan membawa beberapa buah di tangan kanannya.

Good Or BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang