2.Penolakan

10 3 0
                                    

Kring kring...
Bel istirahat menggema,keseluruh penjuru sekolah.Membuat seluruh siswa-siswi bahagia.

Begitupun di kelas X Mia 1,semuanya nampak senang hanya karena mendengar suara bel.Ini salah satu contoh kebahagiaan yang simple.

Belum seluruhnya siswa di kelas tersebut keluar termasuk Zea And geng. Semuanya terdiam karena seorang OSIS memasuki ruang kelas.Siapa lagi kalo bukan Rio.

Semuanya melihat ke arah Rio,mengira akan ada sosialisasi dari anggota Osis.

Rio terheran kenapa semuanya nampak menunggu apa yang akan Rio ucapkan.Padahal kedatangan Rio di kelas ini hanya untuk mengajak Zea ke kantin bersama.

"Ada pengumuman apa kak?" tanya Evelyn yang sekarang di nobatkan menjadi ketua kelas.

"Gak ada tuh." Jawab Rio membuat semuanya heran.Kenapa Rio datang ke kelas kalo tidak untuk memberikan informasi.

"Terus ngapain?" tanya Evelyn lagi.

"Ngajak pacar saya ke kantin."

Ucap Rio tentu saja membuat para kaum hawa di kelas itu patah hati.Terkecuali Zea Vanzola,dia malah enek mendengar Rio mengucapkan kata,pacar saya.

Seluruh Siswa pun keluar kelas,kecuali Zea dan teman-temanya.

Rio menghampiri meja Zea,"Ayo je,sesuai janji aku tadi." ajak Rio.

"Gak usah di tepatin." jawab Zea malas.

"Ayolah Je,aku kan cuma mau nraktir." mendengar kata nraktir membuat Adit menyambar percakapan mereka.

"Kalo Zea gak mau mending traktir gue aja kak,gak papa dah sumpah gua mah ikhlas." tawar Adit tanpa malu.

Zea,Farah dan Rian heran mengapa temanya yang satu ini tidak tahu malu.

"Lo,ketos disini kak?" tanya farah.

"Iya." jawab Rio singkat.

"Anjaaay." ujar Farah membuat Rio mengerutkan keningnya,terheran.

"Ternyata bener kalo Ketos disini tuh gans banget." cetus Farah dengan tatapan yang berbinar.

Rio memijit keningnya yang seketika terasa sakit.Kenapa adik kelasnya banyak yang gila.

"Jeje pacar lo?" tanya Farah.

"Iya."
"Bukan." jawab Rio dan Zea secara bersamaan membuat si penanya bingung akan jawaban yang sebenarnya.

"Udahlah ayo ke kantin,nanti jam istirahatnya keburu abis." ajak Zea pada teman-temanya.Sudah mulai malas akan drama yang Rio ciptakan.

"Jeje sama aku ya." pinta Rio.

"Gak!"

Setelah itu Zea,Farah dan Rian berlalu meninggalkan Rio.Terkecuali Adit.

"Sabar ya kak,cewe mah emang gitu kalo lagi ngambek." Ucap Adit seraya menepuk punggung Rio.Bermaksud untuk memberi support.

Rio mengangguk,lalu tersenyum ke Adit.

"Senyum lo manis banget kak,jadi sayang." ucap Adit ngawur membuat Rio bergidig ngeri.

"Najis homo." cerca Rio.

"Becanda kak."

"Gue sayang banget sama Zea." ujar Rio sambil menatap tas warna merah milik Zea.

"Nanti juga dia luluh kok,gue duluan ya." Pamit Adit pada Rio,Rio hanya mengangguk.

Apa benar,Lama-lama hati Zea akan luluh kembali? Seperti apa yang di bilang Adit tadi.Harapan Rio sangat kecil untuk mengharap kehadiran Zea kembali untuknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can't Be StopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang