Mr Kim dan Malam Pertamanya

3.7K 245 128
                                    


Tulang selangka yang menonjol itu di kecup lama, sekaligus dihisap hingga menimbulkan sensasi rasa yang memabukkan. Jemari lentiknya membuat gerakan acak pada permukaan keras dan berotot di perut sang tuan, lenguhan berat jadi pertanda bahwa yang dilakukan itu sungguh membuat tenggelam.

Afeksi yang dihantar dengan erotis itu itu membuat napas seakan memberat, terlebih saat salah satu tonjolan merah muda yang makin menegang itu bertemu dengan benda lembut tak bertulang. Dengan lihai lidah itu bergerak, menyapu permukaan yang sedikit menimbulkan rasa hambar namun manis. Sedang sebelah tangan yang bebas turun di antara selangkangan, membuat gerakan lurus hingga sampai pada tujuan. Remasan pelan disana membuat tubuh sang tuan tersentak, bibirnya mengulas senyum meski masih sibuk menjamah si tonjolan merah muda yang makin merona dan basah.

"Good-ahh." Desahan berat itu seolah pujian, hingga lidahnya makin menari brutal disana. Sembari menghisap-hisap kuat hingga memancing yang sekarang berada di genggaman meski masih terbungkus celana itu makin mengeras. Memberontak, minta segera dikeluarkan.

"Ingin memegang kendali malam ini, baby?"

Yang tengah sibuk mengitari dada bidangnya dengan lidah lembut itu mengangkat kepala. Tersenyum dengan gelengan kepala kecil, lantas memberikan sebuah kecupan pula jilatan kecil pada bibir bawahnya sebelum menjawab.

"Aku hanya ingin membuatmu lebih bersemangat saja. Setelah ini, kubiarkan kau yang menyetir." Kepalanya di angkat untuk mencium hidung sang pria kecil lain yang kini sudah resmi menjadi pasangan hidupnya. Yang masih berumur dua jam yang lalu setelah pesta pernikahan.

Tangan besarnya mendarat pada bongkahan sintal yang sudah tak terbungkus apapun, meremas benda itu hingga menimbulkan lenguhan yang membuat senyum di wajah tampannya terkembang.

"Baiklah lanjutkan pekerjaan mu, nak." Angguk tak keberatan itu dijadikan tanggapan, lantas si tubuh mungil bergerak mundur. Kakinya dibiarkan berada di antara paha yang tuan. Lantas wajahnya tepat berada di hadapan gundukan sesak milik sang tuan. Memberikan sedikit remasan pelan lagi sebelum menggerakkan tangan untuk menurunkan resleting celana bahan berwana putih yang semula menjadi setelan baju pernikahan keduanya.

Seakan baru saja keluar dari penjara, benda itu berdiri dengan percaya diri di hadapan wajahnya. Menunjukkan betapa arogannya dia, sebagai cerminan sang pemilik. Bibir mungil si bocah terulas senyum tipis, sebelum tangannya menggenggam milik sang tuan.

Seungmin; sang tuan, yang kini sudah kewalahan hanya dengan sentuhan dari si bocah; Changbin. Pria itu memejamkan mata ketika merasakan hangat menyapa 'Mr Kim kecil'. Rasa sempit juga basah itu membuat segela bulu di tubuhnya meremang. Bocah polos yang kini tengah menjamah ereksinya itu benar-benar tahu bagaimana membuatnya menggeram tak tertahan.

Ah benar, Changbin bukanlah bocah polos juga sudah dalam urusan ranjang. Anak itu ahlinya.

Suara basah serta kecapan antara bibir dan si 'kecil' yang beradu itu menggema di dalam kamar nya yang terang benderang. Hingga bisa melihat dengan jelas bagaimana kegiatan itu berlangsung tanpa dihalangi temaram yang sudah merajalela di luar sana. Semua lelah akibat berdiri menyambut tamu selama seharian penuh itu seolah tak berarti apa-apa. Nikmatnya benar-benar meracuni jiwa.

"Good boy, good--fuckk ahh." Seungmin menjambak rambut Changbin ketika anak itu menghisap ereksinya kuat, menarik seluruh kewarasannya. Benar-benar menakjubkan. Geraman Seungmin makin terasa berat, bahkan hanya dengan mulut Changbin saja ia bisa menjemput putihnya dengan sangat luar biasa.

Dua menit berjalan saat Changbin mengulum penuh miliknya, dan Seungmin tahu bahwa ia tak dapat berlama-lama kala di rasa perutnya terdapat sensasi berbeda. Seungmin segera menjauhkan kepala Changbin dari 'temannya' lantas menarik tubuh sang bocah. Kembali mempertemukan bibir semanis persik milik Changbin untuk ia cumbu sedemikian rupa.

[15]Mr Kim [Kim Seungmin & Seo Changbin] Short Story | 18+✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang