Sedari tadi Salsa tidak bisa tidur, mengapa Ia terus memikirkan Rangga si cowok gila itu? Sial, perlakuan Rangga hari ini membuat Salsa senam jantung terus menerus. Mengapa Rangga berubah jadi cowok lembut seperti itu? Dimana Rangga yang gila? Apa dia salah makan? Atau salah minum obat? Ah, Salsa bisa gila jika terus memikirkan hal ini. Lebih baik Salsa tidur.
2 jam berlalu tapi lihatlah Salsa masih saja berguling kesana kemari. Ia tetap tidak bisa tidur. Padahal ini sudah jam 12 lebih. Salsa bangun, Ia mengacak rambutnya frustasi.
"Ahh sial!! Kenapa gue gak bisa tidur gini sih? Kenapa bayangan cowok gila itu selalu muncul? Hihh"
"Gue kenapa sih? Masa iya sih gue suka sama tuh cowok? Ihhh gak mungkin banget kan?" Salsa terus berbicara sendiri. Sampai akhirnya Ia lelah dan tertidur dengan sendirinya.
***
Tidur nyenyak Salsa pagi ini terganggu karena mamanya terus membangunkannya.
"Sal bangun, kamu sekolah gak sih?" ucap mama Salsa sambil membuka tirai jendela kamar Salsa.
Santi mendekati anaknya yang masih bergelung dibawah selimut itu.
"Sal bangun ih udah siang ntar kamu telat lagi" ucap Santi sambil menggoyangkan tubuh Salsa. Salsa hanya merespon dengan erangan. Dia masih sangat malas untuk bangun.
"Salsaa, bangun siap siap gih. Pacar kamu dibawah udah nungguin" ucap mama Salsa yang langsung membuat Salsa membelalakkan matanya.
"Ha? Pacar Salsa? Siapa ma? Mama jangan ngaco Salsa itu gak punya pacar" protes Salsa karena omongan mamanya yang ngawur.
"Loh bukannya Rangga itu pacar kamu ya? Buruan siap-siap dia udah nunggu dibawah" Jelas mamanya yang setelah itu langsung pergi dari kamar Salsa.
"ihh ngapain sih cowok gila itu kesini? Kurang kerjaan banget dah" gerundel Salsa sambil menuju kamar mandi.
20 menit kemudian Salsa sudah siap. Ia berjalan menuruni tangga dengan muka jutek. Ia menatap Rangga dengan tatapan sebal. Rangga membuat Ia jadi susah tidur, Rangga juga yang membuat dia harus bangun pagi. Sungguh menyebalkan.
"Hai Sal, selamat pagi" sapa Rangga.
"Lo tuh ngapain sih pagi-pagi udah kesini, ganggu tidur gue tau gak sih lo" protes Salsa.
"Salsa gak boleh marah-marah gitu ah sama tamu. Rangga itu kan kesini mau jemput kamu" ucap mama.
"Ngapain jemput segala, Salsa bisa berangkat sendiri ma" ucap Salsa tidak terima.
"Kamu tu gimana sih Sal, dijemput pacar sendiri kok malah marah" ujar mama Salsa.
"Mah Rangga itu bukan pacar aku, jadi stop bilang dia pacar aku" ucap Salsa sebal.
"Yaudah ini udah siang, sana berangkat ntar kalian telat" suruh mama Salsa.
"Yuk Sal berangkat, tante camer Rangga sama salsa pamit berangkat sekolah ya" ijin Rangga sambil mencium tangan mama Salsa.
"Gue bisa berangkat sendiri" ucap Salsa ketus sambil berjalan hendak keluar.
"Salsa!! berangkat bareng Rangga atau mama gak akan kasih kamu uang jajan lagi" Ucap mamanya tegas. Salsa tau, jika sudah begini mamanya tidak akan bisa dibantah.
Salsa menghela nafas pasrah.
"Buruan Ngga, ma Salsa pamit Assalamualaikum" ucap Salsa sambil berjalan keluar.
"Rangga pamit tante camer, Assalamualaikum" pamit Rangga.
"Iya Waalaikumsalam hati-hati ya nak, jagain anak tante" pesan mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I?
Teen Fiction"Gue gak tau harus bilang apa yang jelas gue bahagia ketemu cewek kayak lo"- Rangga Putra Dharma. "Lo yang bahagia, gue yang menderita!!"- Salsabilla Adijaya.